Untuk chapter selanjutnya

215 27 3
                                    


"Hangeng.  Apa kau sudah mencari kabar Siwon dan Donghae?"
"Belum hyung." bohongnya
"Hyung sangat khawatir pada mereka. Entah kenapa,  hati kecil hyung mengatakan, kalau Siwon dan Donghae berbohong padaku"
"Donghae dan Siwon tidak mungkin berbohong padamu,  hyung.  Mereka anak-anak yang baik. Hyung harus percaya pada mereka"

***

"Ini untukmu. Minumlah"
"Aku tidak haus"
"Kyu! Kenapa sih,  kau selalu bersikap dingin. Aku hanya ingin berteman denganmu"
"Aku tidak butuh teman. Dan aku tidak percaya, pada seorang teman" sahutnya, kemudian pergi meninggalkan Jonghyun seorang diri

***

"Changmin. Tunggu! "
"Lepaskan tanganmu dari pundakku!"
"Tidak bisakah kau memaafkanku? Tidak bisakah kita bersahabat seperti dulu lagi?"

***

"Donghae. Ini ada titipan surat untukmu"
"Arigato"
"Hai"

Donghae meletakkan sapu di sisi meja. Tangannya yang kasar, membuka amplop tersebut,  ia membaca selembar kertas berisi surat yang berasal dari Teukie.

***

"Siapa namamu,  tampan?" tanyanya pada Siwon
"Aku Siwon."
"Siwon?" tanya wanita tersebut dengan nada sedikit terkejut
"Nde. Ada apa?"
"Ah. Tidak apa-apa. Namamu hanya mengingatkanku pada seseorang" sahutnya

***

"Berikan kertas itu padaku!!"
"Kau menginginkan ini? Ambillah" sahutnya , kemudian ia membakar kertas berisi nada-nada dari sebuah lagu yang Kyuhyun ciptakan untuk ayahnya.
"Jangan!  Ku mohon! "


"Song For You, Appa"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang