Perayaan berdarah

38 1 0
                                    

Hari perayaan ulang tahun sekolahpun sudah datang, acara di mulai pukul 01:00 siang, sedari pagi para guru & panitia acara sibuk berbenah, tapi kepala sekolah, wakil kepala & penjaga sekolah tidak terlihat di aula perayaan itu.  

Teng-teng, jam sudah menunjukan pukul  1 siang, dan acara di mulai dengan kata sambutan dari kepala sekolah, dengan tegap dan berwibawa pak ferdinand terus memberikan kata-kata sambutannya tanpa perduli para murid mendengarkan atau tidak.

Dan semua pun bersorak gembira ketika terdengar akhir dari kata sambutan pak kepala sekolah “demikianlah yang dapat saya sampaikan, mari kita mulai acara ini”

murid bersorak “huuuu yeeeaahhhh....” Acara berlangsung meriah jam pun terus berlalu, dari sekian murid & guru yang gembira terlihat mortus & steve berjalan keluar meninggalkan aula acara.
Mortus dan steve yang sebelumnya pun tidak saling kenal akhirny saling menyapa.

Steve : “hai, nama saya steve, kenapa kamu keluar?”
mortus : “saya mortus, saya tidak suka dengan ini, semua orang terlihat sama bagiku”
steve : “terlihat sama ya, kalau saya tidak menyukai orang-orang yang tampil terlalu berkelebihan, menganggap dirinya sempurna, saya benci akan hal itu”
mortus  : “jadi begitu ya”

Di saat mortus sedang bercerita dengan steve, bapak kepala sekolah menghampiri mereka dan berkata...
“ hei kalian, kenapa tidak di dalam acara, apakah acara ini membuat bosan? Kalau menurut saya acara ini adalah rutinitas tahunan yang paling tidak saya sukai”

mendengar perkataan pak kepala sekolah seperti itu mortus dan steve pun terkejut,
mortus pun berkata ... “ owh begitu ya pak”
Ferdinand  :  “mortus tolong sekarang kamu pergi ke gudang sekolah ambilkan saya bendera sekolah kita” mortus: “baik pak”
ferdinand: “kamu bawa ke ruangan saya ya”

Bapak kepala sekolah pun beranjak pergi menuju ruangannya & dan mortus pun pergi meninggalkan steve untuk pergi ke gudang sekolah.

Betapa kegetnya mortus yang ketika masuk ke gudang sekolah ia melihat rebeca yang sedang mencari sesuatu, rebeca pun juga demikian, di juga terkejut melihat lelaki yang belum di kenalnya, rebeca pun memulai perckapan pertam dengan nada tinggi
Rebbeca : “ada apa kamu kesini, apakah kamu mengikuti ku”
mortus  : “untuk apa saya mengikuti kamu, masih banyak hal lain yang lebih penting”
rebbeca  : “bohong!!! Kamu pasti menginginkan tubuh ku yang sempurna ini kan”
mortus  : “tidak, dasar kau wanita murahan, jalang, iblis”  

Pertengkaran pun mulai terjadi, mortus mulai kehilangan kesadaran, dan dia menutup pintu gudang.

Kini mereka berdua di dalam gudang, mortus mengambil palu yang kebetulan ada di dekat pintu dan kemudian dia menghantam ke kepala rebbeca
“bruuukkk” tubuh rebbeca jatuh ketanah & rebbeca pun pingsan tak sadarkan diri.
tidak cukup sampai di situ mortus yang masih marah menarik rambut rebbeca sambil menyeret ke sebuah kursi yang juga ada di gudang itu Rebbeca masih belum tersadar & mortus mengikat tubuh rebbeca ke kursi, setelah itu mortus duduk memandangi rebbeca tanpa ada rasa penyesalan, bahkan mortus masih merasa kurang puas, dia masih merasa ada yang kurang.

pshyco game in schoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang