7

22 3 0
                                    

......

"lo mau jadi pacar dan pendamping hidup gue?" tanya revan.

Syila tak berani berucap apa apa. Ia masih tidak menyangka apa yang telah dilakukan revan.

Hati syila benar benar tak menentu, nafasnya pun naik turun seperti habis lari maraton.

Begitu juga dengan revan. Saat ini ia sangat gelisah. Dia harus terima apa adanya jawaban dari syila.

Gue juga cinta sama lo van, tapi entah kenapa bibir ini susah untuk mengucapkan nya. Gue takut lo cuma main main. Argghhh oppa sehun bawa gue dong sekarang - batin syila.

Hampir 6 menit mereka tidak membuka suara. Revan masih menunggu jawaban dari mulut syila.

"gimana syil?" tanya revan. Memecahkan lamunan nya syila.

"ngghh.." syila belum berani mengatakan nya. Ia masih berfikir bagaimana cara ngomongnya.

"syil?" tanya lagi revan.

Syila masih terdiam.

"syil, yaudah gini aja kalo lo bilang iya berarti lo terima gue. Dan lo gabilang apa apa berarti lo tolak yah" ucap revan dengan tersenyum, meskipun hatinya benar benar tak menentu.

"syila azka mahira, lo mau ga jadi pacar gue?" tanya revan sekali lagi dengan lembut, sambil memegang kedua tangan syila.

Syila pun tak menjawab apa apa, ia hanya diam. Lalu menundukan kepalanya.

Cara perlakuan syila, revan sudah mengerti. Berarti syila menolaknya. Hati gue bener bener sesek.

Haruskah perjalanan cinta gue seperti ini? -Revan

Mamaaa anakmu yg ganteng sejagat raya ini ditolak hiks -Revan.

Revan pun melepaskan kedua tangannya lalu tangan kanan nya menyentuh pipi syila, dan mengusapnya dengan lembut.

"tak apa, makasih yah jawaban nya. Semoga lo dapet cowo yang lebih baik dari gue yang pasti nya yang bisa mencintai lo dengan cara lain bukan seperti cara gue. Tenang, setelah ini gue akan lupain lo dan gue gaakan gangguin lo disekolah." ucap revan dengan tulus.

"gue pergi yah syil, oh iya bilangin sama bonyok lo gue pamit" ucap revan lalu bangkit dari duduknya.

❤❤Syila POV❤❤
Semua perlakuan revan hari ini buat gue ga menyangka. Orang yang buat gue kesel, marah sekarang nyatain perasaan nya dihadapan ortu gue. Leleh aku bang;( jarang ada cowo kaya gitu..

Gue masih bingung dengan perasaan gue saat ini, tapi yang pastinya gue merasa kehilangan saat revan diemin gue beberapa hari yang lalu. Setiap revan punya cewek hati gue garela. Apa itu cinta? Tapi kalo cinta, kenapa gue suka bilang benci sama dia?

Gue masih terdiam saat revan beranjak dari duduknya. Hati gue sakit anjir;( jangan tinggalin gue bang;(
Revan pun mulai berjalan ke arah gerbang rumah, hati gue semakin sakit saat revan mulai menjauh.

Gue gatahan lagi, gue jangan egois sama perasaan gue.

Gue pun berlari kearah revan yang hendak membuka gerbang rumah nya.

Bugh..
Kupeluk dia dari belakang, sekarang jantung gue benar benar tidak beraturan. Kupeluk dia sangat erat berharap dia jangan pergi.

Kurasakan revan akan melepaskan pelukan gue. Kupeluk tambah erat lagi. Dan akhirnya revan pun mengerti, dia pun mengelus punggung tangan gue.

Revan pun bersiap membalikan badannya namun dengan cepat gue tahan. gue gamau dia melihat wajahku karena sekarang gue benar benar malu ditambah gue tau pasti muka gue benar benar merah.

Hate so LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang