...
"sebenarnya.." ucapku menggantung.Revan menatap gue serius.
"aish ga jadi ah hehe" kurasa gue tidak perlu mengatakan nya pada revan. Karena revan masa depan gue, bukan masa lalu gue.
"ga, aku gamau tau ceritain yang"
"ciee sayang" ucapku mengalihkannya.
"jangan mengalihkan pembicaraan, ayo cepat" ucapnya tidak sabar.
"oke aku akan ceritain, tapi aku mau nanya dulu sama kamu"
"apa kamu akan ceritain hubungan kita sama yg lainnya?" tanyaku.
"ya iya lah, aku akan menceritakan sama semuanya kalo aku sudah ada yg punya" jelasnya.
Deg..
Aku ga mau hal itu terjadi lagi. Gue pun melamun."loh ko melamun sih, kamu kenapa?"
Tanya revan membuyarkan lamunanku."eh.. Anu..eu" ucapku.
"ada sesuatu yg kamu sembunyikan kan?" gue pun mengangguk.
"cepat ceritakan, kita harus saling terbuka syil" ucapnya.
Gue benar benar belum siap menceritakan masa laluku padanya,gue takut. Tapi mau gimana lagi revan bagian dari hidup gue dia berhak tau.
Flashback on
Saat baju gue masih putih biru, gue punya sahabat namanya iren. Kami sudah sahabatan dari awal masuk sekolah ini.Tidak terasa kami sudah berteman selama 1 tahun, tepatnya gue sekarang kelas 2 smp.
Kita berdua terkenal dengan cewe cantik disekolah ini. Sikap iren yang sombong membuat dia tidak disukai oleh para cowo, tapi masih ada sedikit penggemarnya. Berbanding terbalik dengan gue, gue ramah dan sangat dikagumi banyak orang. Walaupun kepribadian kita berbeda tetapi kita selalu bersama.
"syil, tadi gue liat dimas loh didepan. Uuh meleleh aku bang" ucap iren.
Kebiasaan nya gitu, jika melihat dimas mendadak sikapnya 180drajat berbeda. Dan masalahnya disini gue adalah pacarnya dimas, iren tidak tau tentang hal ini. Gue sembunyikan status gue darinya karena gue gamau iren sakit hati.
Gue sudah berhubungan selama 1tahun dengan nya. Kalo iren menyukai dimas pas bulan bulan kemarin."ah..dimana ren? Anu.. Anu.. Lo seneng dong?" ucapku gagap.
"kebiasaan bgt lo gagap, tadi dikantin. Tambah ganteng aja dia, tapi sayang dia selalu cuek sama cewe"jelasnya.
****
Pulang sekolah seperti biasa gue nunggu dimas ditaman belakang tanpa sepengetahuan iren."hy sayang" ucap dimas tiba tiba.
"lama ga nunggunya?" gue pun langsung menggelengkan kepala.
"aku punya sesuatu loh buat kamu"
"apa?" ucapku tersenyum, hal seperti ini yang gue ga bisa lepas darinya. Penuh kejutan.
Dimas pun membawa sepucuk bunga dan 1 icecream. Gue sangat senang.
Langsung kupeluk dimas.
"makasih sayang" ucapku.
Hubungan kami sangat bahagia, gue ga kebayang jika pisah dengan nya.
"hiks..hikss" terdengar dibalik pohon ada seseorang yg menangis.
Gue pun terkejut.
"iren?" gue ga nyangka iren bakal ada disini, serasa gue tadi iren udah mau pulang.
"anjing bgt sih lo syil, lo tau kan gue suka sama dimas. Kenapa lo embat aja sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate so Love
Fanfiction"gue benci lo revan maquell!!" teriak seorang gadis kepada seorang cowo disebuah koridor sekolah dengan suara melengking khas nya yang membuat semua mata tertuju kearah mereka berdua. "bener nih lo benci gue? awas benci sama cinta beda tipis haha" j...