F L A M E (1)

165 13 1
                                    

Jam 10 pagi, Pusat Perbelanjaan Marunouchi.

Sudah banyak manusia yang berkeliaran di daerah sini, penuh sesak pejalan kaki dan juga asap polusi dari knalpot kendaraan, seperti mobil dan juga kendaraan bermotor.

Ditengah keramaian itu, Yuri berjalan dengan santai sambil mengantungkan tangannya disaku mantel. Memakai kupluk dan juga kacamata hitam, kali ini penyamaran Yuri berbeda, karena memakai masker membuatnya jadi sulit bernapas lagi pula kalau penyamarannya selalu sama pasti jati dirinya akan dicurigai dan kembali menjadi buronan.

Kakinya terus melangkah menuju pusat perbelanjaan itu, namun bukan ke dalam gedung melainkan Yuri berjalan menuju tempat parkiran mobil. Kakinya menaiki tangga hingga lantai paling atas, begitu sampai Yuri melihat sekeliling, saat merasa aman segera Yuri menyelipkan sebuah chip yang berisi bom.

Ingin rasanya Yuri bertepuk tangan untuk pemuda Yamada Ryosuke karena ia memiliki chip yang orang sangka adalah alat untuk mengaktifkan alat elektronik, namun kali ini chip itu berupa bom. Yuri tahu kegunaan chip itu dari kotak tempat khusus chip yang Yuri bawa sekarang dari gedung Ryosuke tadi, di dalamnya terdapat ratusan chip dan Yuri membawa semuanya yang ia letakan di dalam saku mantel, ada cara penggunaannya membuat Yuri terkagum saat itu.

Dan kini, akan ia praktekan sendiri. Benar atau tidak kegunaan chip itu sesuai petunjuk yang tertulis di kotak.

Chip itu Yuri letakan di bawah salah satu mobil yang terparkir, tidak ada orang disana dan Yuri aman.

Begitu juga di lantai lain, semua begitu lancar hingga terakhir saat di bestment.

"Hey!! Mau apa kau?! Mencuri ya?!" seseorang berseru saat baru saja Yuri menundukan kepalanya untuk menaruh chip.

Karena kaget, akhirnya Yuri menebar semua chip di lantai bestment itu sembarangan sambil berlari, ia keluar dari sana. Menembak setiap orang yang menghalanginya. Untung ia membawa pistol tadi.

Ketika ia jauh dari gedung itu, Yuri mengeluarkan sebuah remote, diarahkannya benda itu ke gedung pusat perbelanjaan.

"Say, good bye~ minna"

BOOM!!

Gedung pun meledak tak bersisa saat Yuri menekan tombol merah diremot yang ia arahkan ke gedung nista tersebut, "wuft! Chipnya berfungsi dengan baik!" seru Yuri puas sambil melempar remote itu ke sembarang arah.

Semua orang yang tadinya berjalan mengarah ke gedung pusat perbelanjaan itu, seketika panik dan berlari berlawanan arah saat gedung tersebut meledak dalam hitungan detik.

Mereka berteriak, menabrak tubuh Yuri karena sangking paniknya mereka. Disaat itulah Yuri gunakan kesempatan untuk menyembunyikan diri disebuah lorong.

Ia menemukan tembok dan bersembunyi di sana, membuka mantel dan membaliknya, untung saja mantel itu mempunyai dua warna berbeda dan memang didesain untuk orang yang ingin memakai satu mantel, beda motif, ini sangat memudahkan Yuri untuk menyamar dan menghindar dari orang yang mengejarnya tadi.

Kembali memakai mantel itu, Yuri melepas kupluk dan kacamata hitamnya, mengganti menutupi wajahnya dengan masker, mau tak mau Yuri harus memakainya lagi karena inilah jalan satu-satunya.

Lalu ia kembali berjalan santai, memfoto gedung yang sedang berkobar api itu melalui handphone nya, dan pulang menuju gedung Ryosuke untuk memberi informasi bahwa tugasnya sudah selesai.

•••

"Beres, semuanya musnah" Yuri menyodorkan handphone nya yang menampilkan foto kebakaran gedung pusat perbelanjaan yang ia ledakan.

MalignityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang