Matahari sudah bersinar terang. Memasuki kamar Alexandra yang sedang tidur dan segera membuka matanya dan segera bangun dari tempat tidur nya untuk bergegas ke kamar mandi. Setelah mandi ia langsung memakai baju sekolahnya dengan cepat serta berkaca untuk merapikan pakaiannya. Alexandra turun dan duduk di kursi makan yang sudah terdapat roti beroleskan selai strawberry. Ia langsung memakannya dengan tatapan yang sangat datar. Ayahnya ( Reno) melihat anaknya dengan maklum. Karena kejadian masalalu membuatnya menjadi pendiam. Selesai makan Alexandra langsung mengambil konci mobil dan segera pergi dari rumah tidak lupa bersalaman dengan datar.
.
Begitu juga dengan Arosica yang sudah siap dan langsung pergi ke sekolah dengan menggunakan grab yang sudah dipesan nya dari tadi.
.
Sesampainya di sekolah Alexandra langsung memakirkannya mobilnya di tempat parkir yang sudah di khususkan. Alexandra langsung menggendong tas nya di pundak kanan dan langsung berjalan melewati koridor sekolah.
.
Arosica turun dari motor grab yang ia pesan San segera memasuki gerbang sekolah yang masih masih sepi. Namun bagi ia, ia sudah sangat terlambat karena ia belum mengerjakan suatu PR yang harus dikumpulkan sekang. Arosica berlari menuju kelasnya dan menabrak seorang laki laki yaitu Alexandra yang sedang berjalan dengan menggunakan earphone yang menutupi telinganya. Setelah menabrak Arosica hanya membalikkan badannya sebentar dan langsung kembali berlari. Alexandra yang ingin menegurnya baik-baik menjadi kesal dan ingin menerkam Arosica karena ketidak sopannya apa yang ia lakukan.
.
Pelajaran pun dimulai. Arosica menghela nafasnya karena ia berhasil mengerjakan PR nya sebelum pelajarannya dimulai. Walaupun Arosica malas tapi ia tidak akan mengosongkan nilainya agar orang tua nya tidak curiga dengannya.
.
Bel istirahat pun berbunyi, Alexandra yang sedang mencari kelas Arosica tiba-tiba melihat Arosica yang sedang membeli makanan dengan sangat banyak. Arosica memang suka makan banyak namun ia tidak lupa batasannya. Alexandra langsung menggenggam tangan Arosica yang membuat semua siswa melirik ke arah mereka. Arosica yang merasa di genggam langsung menengok kearah Alexandra yang tepat di depan mukanya. Jarak mereka hanya sekitar satu jengkal. Arosica yang dari tadi ditatap hanya mematung di tempat. Setelah menatap Arosica dengan tajam Alexandra langsung mempermasalahkan kejadian tadi pagi. Alexandra marah kepada Arosica karena menabraknya, ia paling sensitif dengan yang namanya bersentuhan dengan perempuan. Apalagi sekolah itu sering sekali menabrak Alexandra dengan sengaja. Itu yang membuat Alexandra muak dengan adengan tabrakan itu. Yang ada di pikiran Alexandra adalah Arosica menabraknya dengan sengaja. Dan tidak meminta maaf itu yang membuat Alexandra sangat kesal. "Lo tuh kalo jalan pake mata!" bentak Alexandra. "Lah dimana mana tuh jalan pake kaki lah!" bentak Arosica yang tiba tiba ikut emosi. Mereka berbicara dengan agak kencang yang membuat siswa semaki penasaran. Kantin yang tadinya ramai tiba-tiba sepi karena mereka bertengkar. "Eh udah udah apaansi lo kayak bocah idih, gatau malau apa ribut di kantin, lo gimana si ndra cewe dibentak gapunya hati apa lo" celoteh iqbal teman Alexandra. "Bubar bubar woy ini bukan wayang golek!" celoteh iqbal lagi. Siswa yang tadinya penasaran langsung bubar tetapi agak tidak terima dengan pembentakan iqbal. "Yehh dateng dateng retjeh dasar bizi!" kata salah satu siswa. Alexandra pun melepaskan genggamannya dan langsung pergi, namun sebelum itu ia mengancam Arosica yang membuat Arosica menaikan sebelas alisnya.
.
Bel pulang telah berbunyi semua siswa segera pulang kerumah masing-masing namun ada juga yang me nongkrong terlebih dahulu. Arosica yang biasanya senang dengan bel pulang namun sekarang ia malah biasa saja dan memikirkan dengan apa yang dikatakan Alexandra apakah Alexandra benar benar ingin menyakiti nya??. Arosica pun terkejut karena ia merasa ada yang melepaskan kunciran di rambutnya dan langsung menengok ke belakang. Arosika mebelalakan matanya karena ternyata yang membuka kuncirannya ternyata Alexandra yang sedang menatapnya dengan dingin namun menusuk. Alexandra langsung menarik Arosica ke tembok dan langsung meletakkan kedua tangannya di samping kepala Arosica. Alexandra terus menatapnya. Arosica yang tidak nyaman ditatapnya memberontak untuk melepaskan tangan Alexandra. Arosica sebenarnya tidak tahan melihat wajah Alexandra yang menawan.*dedek gak kuat bang diginiin'ew hehe*. Alexandra yang melihat Arosica memberontak malah memajukan mukanya yang membuat hidung mereka hampir bersentuhan. Arosica yang kaget hanya bisa mematung. Setelah beberapa lama saling menatap Alexandra memundurkan mukanya lalu berkata "kalo jadi cewek tuh yang sopan". "Lahh hidup hidup gue kok lo yang repot?? Lo siapa gue? Ngasih makan kagak, ngasih duit kagak! " bentak Arosica balik. Alexandra yang melihat tingkah marah Arosica yang lucu hanya terkekeh pelan yang membuat Arosica bingung. "Otak lo geser ya?? " kata Arosica bingung. Alexandra pun mengembalikan posisi di kantung celana yang membuat Arosica bernafas lega. Arosica pun bergegas kabur namun sebelum ia sempat lari Alexandra menari ujung baju nya yang membuat Arosica membalikkan badannya mengahadap Alexandra lagi. "Lo kura gua ngelepasin lo gitu?? Cewe murahan yang banyak dramanya kayak elo rasanya pengen gue buan ke jurang".kata Alexandra dengan tersenyum kiri. Arosica yang mendengar ngomong an Alexandra yang sangat menusuk hati langsung menampar pipi kiri Alexandra. Alexandra yang ditampar langsung menatap kembali Arosica yang kini sudah memerah mukanya yan seperti ingin menangis. Siapa yang tidak sakit hati yang di ejek seperti itu?. Arosica dengan tidak sadar menangis dan membuat Alexandra merasa bersalah. Arosica yang sudah menangis lari keluar gerbang dan langsung menyetopkan sebuah taksi yang kebetulan lewat di depan sekolah. Alexandra hanya memasang wajah datar sambil memperhatikan Arosica yang memasuki mobil.
💜💜💜💜💜💜
Baca kelanjutannya ya maaf kal banyak yang ga jelas dan typo nya hehe.
Love youuuy