•••
"Iyah, papa ngerti," sahut dari seberang sana.
"Pa, rasanya Mila pengen nyusul ke Bali. Boleh, ya, Pa?" ucap Mila seraya meneteskan air matanya lalu mengusapnya dengan segera.
"Tapi, mama kamu—"
"Aku gak takut," Mila memotong ucapan dari Ayahnya itu.
"Papa akan menyambutmu dengan senang hati," Ayah Mila tersenyum kecil melihat keberanian putrinya.
Semenjak perceraian Doni dan Sharon, orang tua Mila, hubungan Sharon dan Mila merenggang. Sharon hanya memikirkan tentang pekerjaannya sehingga tidak ada waktu untuk Mila, sedangkan Mila sangat ingin bertemu dengan Doni yang berada di Bali namun Sharon menahannya.
Gadis kecil yang polos tidak tahu apa-apa harus menerima kenyataan bahwa orang tuanya berpisah disaat yang belum tepat untuk Mila, 8 tahun. usia 8 tahun memang waktu untuk bersenang-senang dengan masa kecilnya, namun Mila tidak. Ia terus menerus sedih karena tidak menerima kenyataan pahit ini.
"Bagaimanapun caranya, aku akan bertemu dengan Papa!" gumam Mila.
•••
"Mila, kamu mau kemana?" tanya Sharon saat Mila hendak membuka pintu rumahnya dengan dandanan santai khas Mila. "Mil, ditemenin sama bodyguard Mama, ya," Sharon tersenyum dan menghampiri Mila.
Mila menatap Sharon kesal. "Mila gak butuh semua fasilitas Mama, Mila cuma butuh kebahagiaan Mila dulu," Tanpa disadari, air mata Mila menetes. Mila mulai sesenggukan. Sharon memutar bola matanya.
"Mama lakuin kayak gini demi kamu," ucap Sharon seraya menggenggam lengan Mila. Mila terguncang. "Jadi mau kamu apa sekarang, hah?!"
"Aku mau Papa," Mila membuka pintu kemudian keluar dari rumah itu. Di luar rumah tampak pengawal Sharon sudah berjaga di depan rumahnya.
"Pengawal! Tangkap dia!" teriak Sharon dari dalam rumah. Secepat mungkin pengawal itu menangkap Mila dan mendekap mulutnya.
Mila dibawa ke dalam gudang dengan keadaan pingsan. Tangan dan kakinya terikat, mulutnya ditutup dengan kain dan diikat. Mila tersadar dari pingsan. Ia kaget dan menyadari bahwa dirinya sekarang berada di gudang.
Dimana ponselku? Batin Mila mencari-cari ponselnya.
Ia mendapatkan tasnya di bawah kursinya. Dengan tangan terikat di depan, ia berusaha meraih tasnya dan mengambil ponselnya.
Mila berniat menghubungi polisi, namun ia berpikir jika ia menghubungi polisi, maka setelah Sharon bebas, ia akan membunuh Mila.
Akhirnya Mila menghubungi Claudia via Whatsapp.
Mila Audine : Clau. Plis bantuin gue, gue disekap di gudang sama nyokap. Plis, Clau.
Tak menunggu terlalu lama, terlihat pesan masuk dari Claudia di layar ponsel Mila.
Claudia : Bukannya gue gak mau, cuma gue takut. Tapi tenang, gue udah hubungi Kevin buat bantuin lo. Strong!
Sial! Kenapa harus Kevin? Bisa malu setengah mati kalo dia liat gue disekap sama nyokap sendiri, Batin Mila kesal.
Setelah berdiam diri sekitar setengah jam menunggu pertolongan, Mila melihat ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MILA
Teen Fiction[SLOW UPDATE] Mila Audine, cewek judes, galak, sekaligus lemah bertemu dengan Kevin Haryanto, cowok sotoy, ngeselin, tapi juga rela berkorban. Mila tiba-tiba rindu dengan ayahnya yang tinggal di Bali dengan istri barunya. Tapi tidak mudah untuk ber...