-
-
-
-o0o-
Pulang setelah sekian lama ada di rumah akit ternyata mengejutkanku. Aku menjadi sangat emosional. Semua tempat di rumah membuatku teringat pada Ibu.
Wajahnya yang samar-samar sudah kulupakan, tiba-tiba saja tergambar jelas. Aku berdiri di pintu dan menatap semua tempat dengan hati pilu. Jika saja hari itu aku tidak terlambat pulang sekolah, mungkin Ibu masih bisa menyambutku dan memelukku, juga mengatakan jika semua akan baik-baik saja.
Tapi aku sendirian.
Yang bisa aku lakukan setelahnya adalah menangis sambil memeluk tubuhku sendiri. Berjam-jam, hingga tertidur. Lalu bermimpi tentangnya.
Aku kembali melihat sebuah pantai. Ia berdiri di tepi pantai, membiarkan tubuhnya semakin lama semakin pergi ke tengah.
"Han..." Meski sangat sulit, tapi aku tetap berlari mengejarnya. Aku senang karena masih diijinkan untuk mengenangnya dengan jalan seperti ini.
Ia menatapku dan tersenyum.
"Hai Seungcheol." Jari-jarinya tak lagi dingin ketika menyusuri wajahku. Ia lalu memelukku, dan aku berusaha merekam hangat tubuhnya. Tapi seperti kehidupan begitu jahat padamu, ia lambat laun menghilang. Kembali hanya menjadi kenangan.
Aku terbangun dengan menyongsong sebuah kenyataan.
Pemakaman.
¤¤¤
Tiga bulan yang lalu, kakak perempuannya meninggal dalam sebuah kecelakaan. Rasa kehilangan telah merenggut semangatnya. Dan hari ini, kematiannya telah merenggut semangatku.
Aku naik taksi ke pemakaman. Semua berjalan cepat, dan itu melegakanku. Aku tidak menangis sepanjang acara, bahkan ketika petinya dimasukkan kedalam tanah. Aku tahu hal ini akan terjadi. Dia pernah mengajariku menghadapi pemakamannya.
"Pikirkan tentang hal-hal yang membahagiakan. Seperti kita pergi berkencan atau apalah."
"Itu hanya akan membuatmu menangis, Han. Lagipula kita tidak pernah berkencan."
"Aku menyesal untuk itu,"
Hari itu kami tertawa bersama. Menertawakan hidup. Menertawkan takdir. Menertawakn kematian. Tapi hari ini, tak ada semuanya. Simulasinya gagal total, Han.
Aku masih tinggal untuk beberapa saat. Sebuah pelukan di lenganku membuatku menoleh. Ada ia disampingku. Ia tersenyum, dan begitu hidup.
"Tolong lanjutkan hidupmu. Tanpaku."
"Itu sangat sulit." Sanggahku.
"Kau hanya belum berusaha." Aku merasakan sebuah kecupan di pipiku, dan ia menghilang.
Berusaha hidup tanpanya? Sesulit itukah kenyataan yang harus kuhadapi?
Inikah takdirku? Kehilangan semua orang yang kusayangi? Kenapa aku?
"Karena kau adalah pria yang tangguh."
Suara itu telah bertahun-tahun direnggut dariku. Aku menoleh, dan mendapati Ibu disisi yang lain. Mataku memanas karenanya. Benci ketika kenangan terasa sangat nyata.
"Ibu bangga padamu, Sayang." Aku merasakan jari-jari itu membelai wajahku. Aku menangis karenanya.
"Jangan terlalu keras pada Ayahmu. Kalian harus saling menguatkan. Ingat pesan Ibu." Aku kembali merasakan kecupan di pipi yang lain. Ibu menghilang dengan cepat. Dan aku hanya bisa melemas sambil menangis setelahnya.
Melanjutkan hidup tanpa mereka, kuakui akan sangat sulit. Tapi aku tak mau mengecewakan Ibu...
Dan entah kenapa aku yakin jika setelah ini dia akan datang lagi padaku. Lagi...
lagi...
dan lagi...
-o0o-
-
How did I live
When I didn't know you?
I didn't even smile
That much back then
After meeting you,
I changed so much
I keep laughing over nothing
And only you live in my head
My love is like the bottomless ocean,
I keep filling it up
But I love you,
I still love you
My love is like the passing time,
No matter how much I turn it back
I'm loving you
I can't stop loving you
-
-o0o-
-END-
Sekian.
Terimakasih.
(:
a/n::
ketika terakhir kali masih berstatus publish, Dangerously dilihat sebanyak 341 kali, divote oleh 46 user, dengan 3 komentar. sedangkan Unearthly dilihat sebanyak 258 kali, divote oleh 44 user, dengan 3 komentar.
sungguh angka yang luar biasa...
menyakitkan
(:
ini benar-benar menunjukkan kalau cerita ini terlalu astaghfirullah untuk tampil. makanya dulu saya unpub.
gitu aja sih...
btw yang terakhir itu lirik eng.trans dari lagunya sandeul&gongchan yang judulnya 벅차/Too Much, yang ada di album 'Who Am I'
siapa tau penasaran (:
KAMU SEDANG MEMBACA
ONESHOOT [📖]
FanficKumpulan oneshoot yang emang pendek... Almost all udah pernah di publish sendiri-sendiri. Sengaja di post lagi karena sayang aja mau dibuang ke tempat sampah. Dan juga ini berarti authornya pengen ngepost sesuatu tapi lagi stuck... (: