Week III: Agowilt

817 152 1
                                    

Disclaimer by Kouhei Horikoshi

"Tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanya untuk kesenangan belaka."

Todoroki Shouto x Reader

Warn: lom revisi (lagi) //dihajar dua kali

"Todoroki dan [name] satu tim."

Aku tak berhenti memberengut. Hatiku dongkol serta cemas. Bagaimana bisa aku dan Todoroki satu tim?! Sungguh tidak dapat dipercaya! Mengapa tidak bersama Midoriya atau Kaminari, bahkan mungkin Bakugou saja! Bahkan dengan Mineta pun aku tak masalah.

Akan tetapi, sekelompok dengan Todoroki ... buatku tak berkutik sama sekali.

Sialan.

Sialan kau, Aizawa-sensei.

Sungguh, hari ini penuh dengan kesialan. Selain insiden jatuhnya makananku di kantin serta latihan tempur yang memberikanku luka nan menyakitkan hingga harus dibawa ke Recovery Girl, dan kini.

"[Name]."

"Ah, ya?" ucapku terperanjat seraya menatap balik pada pemilik mata hetero.

"Kita akan menjadi tim nanti. Ada yang ingin kubicarakan denganmu," jelasnya. Aku tak kunjung menjawab, hanya anggukan getir yang terhadir.

Alis Todoroki menekuk. Aku menelan ludah takut-takut. "Ada yang salah?" Matanya memancarkan tanda tanya. Buru-buru kugelengkan kepala bermaksud baik-baik saja. Setelah kepala kugelengkan, ia menyipitkan matanya. Membuat sebuah sorotan mata interogasi yang menghujam padaku.

Sekonyong-konyong aku gemetar. Uh, kuharap ia tidak menyadari rasa gemetarku. Akan bahaya jika ia menyadari karena itu dapat menimbulkan tanya bertambah di benaknya.

"Kau gemetar."

Eh, dia menyadarinya?

"Apa kau takut padaku?"

"A-ah," ucapku terbata. Buru-buru kuberdeham agar kalimat selanjutnya tidak terbata-bata. "Tidak kok, Todoroki-san!" Lantas sebuah senyum yang didasari niat tak tulus kupatrikan.

Todoroki menyahut, "Hmm. Baiklah." Kukira setelah itu ia akan berbicara mengenai rencana atau semacamnya. Akan tetapi, ia malah membuatku makin gentar. Setelah membentuk runcingan es dan memosisikannya untuk menusuk leherku, bahkan napas dinginnya yang ia keluarkan buatku gemetar karena menggigil.

"Sudah kuduga. Ternyata kau takut padaku," ungkapnya. Aku tak berkutik sama sekali. "Tak bisa kah, kau bersikap sama padaku? Pada Bakugou saja kau biasa saja, tapi mengapa denganku berbeda?"

Pertanyaanya buatku bingung untuk menjawab apa.[]

Agowilt — END

30 Des 17

Agraphia [Todoroki Shouto x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang