Week IV: Alamort

791 149 2
                                    

Disclaimer by Kouhei Horikoshi

"Tidak mengambil keuntungan komersil apapun dari fanfiksi ini. Semata-mata hanyalah untuk kesenangan belaka."

Todoroki Shouto x Reader

Warn: part ini republish jd gaada revisi atau tambahan apa2 dan gajebo

Memusatkan segala kekuatan lalu keluarkan dalam bentuk air. Menggerakannya meliuk-liuk estetika. Akan tetapi, posisi tersebut tidak akan bertahan lama. Sepersekian detik kemudian gumpalan air yang meliuk-liuk berubah menjadi bentuk senjata runcing nan lancip---masih dengan wujud air.

Mempertahankannya selama beberapa detik, barulah dilepaskan---menikam para lawan tanding latihan di depan.

Beberapa waktu berlalu dan kini mereka memenangkan pertandingan. Tim [surname] [name] serta Todoroki Shouto memenangkan latih tandingnya.

"Sugoi! [Name] dan Todoroki kuat parah! Melawan mereka butuh setengah mati," sahut salah seorang murid kelas 1-A yang turut menyaksikan latih tanding tersebut di balik layar.

"Mereka bahkan cocok untuk membentuk tim."

"Benar. Sangat cocok."

[Name] yang sehabis menyelesaikan latih tanding pun mendengarnya. Ia berjalan di belakang mereka sehingga tak terlihat sedikit pun. Terlihat ia menyeka peluh dengan handuk kecil yang ia pegang. Rupanya ia masih kelelahan.

Sebuah kaleng dingin menyapa permukaan kulit wajah [name]. Tanpa tedeng aling-aling, [name] langsung menengok. Membuat sepasang iris mereka bertatap.

Alih-alih menerima kaleng minuman dingin, [name] bersedekap dan menatap tajam pada pemuda rambut dua warna tersebut.

"Apa yang kau lakukan, Todoroki-kun?"

"Tidak ada. Hanya menyapa ringan."

"Dengan menempelkan kaleng dingin itu?"

"Hmm." Todoroki mengangguk.

"Sapaan yang tidak ramah."

Todoroki tak membalas. [Name] pun menghela napas.

"Mengapa kau tak langsung istirahat saja? Sejak pertandingan tadi kau yang paling banyak kerepotan. Seharusnya itu tugasku, bukan tugasmu."

"Entahlah. Lagi pula aku tak masalah siapa yang akan kena repot paling banyak." [Name] mengangkat bahu.

Kini giliran Todoroki menghela napas. "Terimalah." Tangannya menjulurkan kaleng minuman tadi. "Jangan sampai seperti tadi hingga kelelahan seperti ini."

[Name] pun hanya bisa termangu.[]

Alamort - END

31 Des 17

Agraphia [Todoroki Shouto x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang