Feli sedang menyusun jadwal pelajaran dan memasukkan nya ke dalam tas. Tidak biasanya gadis itu bangun pagi bahkan sebelum matahari terbit.
Setelah mandi dan merapikan diri, ia menyampirkan tas di bahu dan menuruni tangga menuju meja makan.
"Pagi bang". Feli menyapa Fachri dengan senyum mengembang di bibirnya, lalu ia duduk berseberangan dengan cowo itu.
"Pagi juga de, nanti mau berangkat bareng nggak?". Fachri menyodorkan selembar roti untuk Feli.
Gadis itu mengolesi roti dengan selai coklat. "Hari ini gue mau berangkat bareng Ryan". Fachri hanya mengangguk mendengar jawaban adiknya.
Feli mengunyah rotinya dengan terburu-buru, hingga ia tersedak. "Uhk uhkk" Feli mengambil segelas air lalu meminumnya.
"Santai aja sih de". Fachri menggeleng-gelengkan kepalanya.
Feli tak menghiraukan omongan cowok itu. "Bang gue berangkat dulu ya". Setelah pamit dengan abangnya, Gadis itu berlari-lari kecil sambil bersenandung menuju rumah Ryan.
"Pagi om". Gadis itu menyapa Fabian dan tersenyum.
Yang di sapa pun menoleh dan menurunkan koran dari hadapannya, "Eh Feli, tumben kamu pagi-pagi kesini? Biasanya Ryan yang ke rumah kamu"."Hmm, aku mau ketemu sama tante Vio". Ujar Feli sambil menampilkan senyum tipis.
"Oh gitu, jadi mau ketemu Tante Vio doang nih? Nggak mah ketemu Om?". Tanya Fabian lalu tertawa kecil.
Feli mengerucutkan bibirnya, kemudian langkah seseorang membuat gadis itu menoleh.
"Tante Vio". Feli berlari kecil dan berhambur di pelukan Vio.
"Aku kangen sama tante tau"Vio memeluk anak sahabatnya itu dengan sayang, baginya Feli merupakan bagian dari keluarganya.
"Haha kamu ini ada-ada aja, baru nggak ketemu tiga hari". Vio terkekeh dan mengusap puncak kepala Feli.
"Ehem, tumben kesini yuk berangkat". Ryan datang dari dalam rumah.
"Iyaiya, Om Tante aku berangkat dulu ya". Gadis itu menyalami Fabian dan Vio secara bergantian, diikuti Ryan.
"Hati-hati ya, Ryan jangan ngebut bawa motornya". Vio memperingati anak semata wayangnya.
Ryan mengelakson motornya, dan melaju menjauhi halaman rumahnya.
******
Di depan kelas Bu Retno sedang menjelaskan rumus-rumus kimia yang membuat pusing kepala setiap siswa, tak terkecuali Feli.
Sudah berkali-kali Feli menguap menahan kantuk, sedangkan teman sebangkunya 'Rara' sedaritadi sudah meletakkan kepalanya di meja dengan di tutupi buku tulis.Bel istirahat akhirnya berbunyi, membuat semua siswa bersorak ria. "Ya, baiklah anak-anak cukup sekian materi kita hari ini, selamat siang". Bu Retno keluar kelas di ikuti beberapa siswa lainnya.
"Yes akhirnya istirahat juga, woy Ra bangun". Feli mengguncang tubuh Rara, kemudian
memasukkan alat tulisnya ke dalam tas."Hmm, udah istirahat?". Rara bangun dan mengucek matanya, kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul.
Di sisi lain Ryan segera menuju kelas Feli yaitu X1 ipa2 yang letaknya bersebelahan dengan kelasnya, yaitu X1 ipa3.
Di ambang pintu, Ryan melihat gadis yang ia cari dan langsung menghampirinya.
"Hai Fel, kantin yuk". Cowok bermata coklat itu melambaikan tangan, lalu mendudukkan dirinya di depan meja gadis itu.
"Iya bentar Yan, nungguin kebo bangun dulu". Feli menopang tangannya dan melirik ke sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go Away
أدب المراهقينOrang tua Feli sangat sibuk dengan pekerjaannya,membuat hati gadis itu sedih lantaran jarang di perhatikan oleh kedua orang tuanya,bahkan fachri yg notabene nya sebagai kakak gadis itu mulai mencari kesenangan di luar sana hingga jarang Quality time...