(2) Dating

5.9K 528 28
                                    

"Kau ingin pergi kemana hari ini?"

Akhirnya ada yg buka mulut terlebih dahulu. Sungguh aku tidak suka suasana canggung seperti ini. Rasanya memuakkan.

"Bagaimana kalau ke Lotte World?"

"Call!"

"Oh ya Tae, kapan kau kembali bekerja?"

"Lusa aku sudah kerja lagi, kau?"

"Besok aku harus kerja, sebenarnya aku masih punya waktu 3 hari lagi, tapi Yoongi meminta bantuanku katanya dia kesulitan kalau bekerja tanpaku."

Fyi, walaupun aku dan Yoongi dulu kuliah di kampus yang berbeda, tapi kami sama-sama jurusan Teknik Informatika, selain itu aku juga kerja di tempat dan divisi yang sama dengan Yoongi. Sedangkan Taehyung, dia dulu kuliah jurusan Teknik Sipil dan sekarang dia sudah menjadi konsultan bangunan.

Lupakan tentang jurusan tadi. Sekarang kami sudah sampai di Lotte World. Karena sekarang weekdays, jadi tempat ini tidak terlalu ramai dan tapi tidak terlalu sepi juga, biasa saja.

"Tae! Ayo kita naik rollercoaster."

Aku sangat antusias melihat rollercoaster di depanku, padahal ini bukan pertama kalinya aku kesini, tapi tetap saja.

Kalau kau lihat keaadanku sekarang, Taehyung seperti seorang ayah yang menjaga anaknya yang bernama Yoora.

"Ya! Jangan dulu bermain permainan ekstrem, bagaimana kalau kita berkeliling sambil bergandengan tangan seperti pasangan lainnya?"

"Ck, menyebalkan." Dengan terpaksa aku menggandeng tangannya yang besar itu.

💜💜💜

Sudah berjam-jam kami bermain dan berkeliling, akhirnya kami mampir di restoran kecil untuk makan siang.

"Taetae-ah, aku ingin es krim ya dan juga... oh ya double cheese burger! Aku malas jalan kau saja ya yang ambilkan," titahku sambil meringis. Yang namanya disebutkan hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Ya tunggu sebentar ya, awas kau jangan kabur."

Aku menunggu Taehyung sambil bermain game online kesukaanku. Beberapa menit kemudian Taehyung datang menghampiriku

"Chaaa, makanan datanggggg!" seru Taehyung sambil membawa nampan berisi pesanan kami tadi.

"Akhirnya datang juga, aku sudah lapar sekali. Selamat makan!"

Author's POV

Mereka makan dengan tenang tanpa berbicara sepatah katapun hingga selesai.

Hari semakin senja, kedua pasangan itu masih asyik bermain di taman bermain itu.

"Yoora ayo kita pulang, sudah hampir malam," ujar Taehyung agak sedikit kelelahan.

"Ayolah Tae bahkan hari ini belum terlalu gelap, satu wahana lagi ya," balas Yoora.

"Tidak!" tolak Taehyung.

"Ayolah ... ayolah, satu saja kok, ya?" pinta Yoora dengan aegyo yang dipaksakan.

Melihat aegyo 'yang dipaksakan' Yoora, Taehyung luluh dan mau tidak mau menurut pada sang istri yang lebih mirip seperti 'anaknya' itu.

"Baiklah." Taehyung sambil menghembuskan nafasnya kasar.

"Yeaayyy ... thankyou baby!" teriak Yoora senang sambil memeluk Taehyung.

Mereka berjalan bergandengan tangan menuju wahana terakhir yang akan mereka kunjungi itu. Taehyung yang notabene-nya penakut itu pun langsung mengeratkan genggaman tangannya.

"Yoo, ayo pulang saja, sudah mau gelap," rengek Taehyung.

"Tadi kau bilang boleh satu wahana lagi sebelum pulang, bagaimana sih," ledek.

"TAPI KAU TIDAK BILANG KALAU WAHANA ITU RUMAH HANTU! KAU KAN TAU AKU ITU PENAKUT!" teriak Taehyung hingga pengunjung lain melirik ke arah mereka berdua.

"Ssttt ... kau membuatku malu! Begini, kau peluk saja aku  kalau kau ketakutan, oke?"

Akhirnya Taehyung mengangguk. Mereka berdua masuk ke dalam tumah hantu tersebut.

Di dalam, Taehyung tak henti-hentinya memegang tangan, memeluk, bahkan berteriak ketakutan dengan hantu bohongan itu.

Yoora? Jangan ragukan anak itu, dia perempuan yang berani, bahkan seringkali dia menenangkan Taehyung.

Akhirnya mereka keluar dari wahana itu. Taehyung masih ketakutan, bahkan sedikit menangis.

Yoora's POV

Akhirnya kami keluar dari wahana rumah hantu itu. Sungguh, aku sebenarnya ingin tertawa melihat Taehyung yang menangis ketakutan seperti ini, tapi aku masih baik hati menahan semua itu. Aku memeluknya untuk menenangkannya.

"Ayo kita pulang, biar aku yang menyetir."

Taehyung mengangguk tanda setuju dengan ucapanku. Kami akhirnya pulang dengan posisi aku yang menyetir. Selama perjalanan, kulihat Taehyung mengerucutkan bibirnya sebal.

Menggemaskan.

***

Di rumah

Taehyung sepertinya masih marah padaku. Bahkan saat makan malam pun dia diam dan tidak menatapku sama sekali.

Ck, kekanakan sekali.

Aku bersiap akan tidur, dia sudah berbaring di sisi lain tempat tidur sambil memunggungiku.

Sebenarnya aku gemas dan merasa bersalah padanya, tapi aku tau kalau hanya meminta maaf biasa belum tentu mau menerima permintaan maafku, karena 'otak bocah'-nya sedang dalam mode on.

"Tae."

Belum ada jawaban.

"Taetae."

Masih tidak ada jawaban.

"Sayang."

Masih sama.

"Tae, maafkan aku ya? Aku tahu aku salah, tapi jangan seperti ini."

Akhirnya dia berbalik menatapku lurus dengan tatapan blankTae andalannya.

Cup!

"Maafkan aku ya? Aku janji tidak akan mengulanginya lagi," ucapku setelah mengecup bibirnya sekilas.

Semoga saja cara ini berhasil.

Dia tersenyum lalu menangkubkan tangannya ke pipiku, kemudian mencium bibirku dengan lembut dan melumatnya sebentar sebelum melapaskan ciumannya.

"Sebenarnya aku tidak marah sama sekali. Aku hanya pura-pura marah karena aku tahu kau pasti akan menciumku sebagai permintaan maaf, Ha Ha" balasnya dengan wajah tanpa dosa.

"Ya! Teganya kau membuatku merasa bersalah seperti ini! Sana tidur di sofa! Hush ... hush!" usirku padanya kesal.











Tbc..

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

Hallo readers :)

Mau ngasih tau, ff ini aku edit ceritanya

[kth] Married To My BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang