I Hate You
Karya : Nakashima AyaSummary : Apa yang kau lakukan ketika sahabat baikmu dipermalukan sedemikian rupa dihadapan publik oleh si megane menyebalkan itu? Siapa lagi kalau bukan Tsukishima Kei dan mulut ularnya. Aoi Cherika memilih untuk menampar pemuda itu dan menendang kaki kebanggaannya itu keras – keras. Dan hubungan mereka berawal dari rasa saling ingin menampar satu sama lain.
Disclaimer : Pokoknya Haikyuu bukan milik saya.
Genre : Friendship, Humor, Romance.
Warning : OC, OOC, OOT(maybe), Typo(s), KarasunoAU!, Tsukishima Kei X OC (Aoi Cherika)
.
.
.
Please Enjoy to Read!
.
.
.
8 of 10
Cherika menggeram kesal. Kenapa juga dia harus berkelompok dengan Tsukishima lagi? Bukan berarti dia tidak suka, Tsukishima itu rajin dan tentunya dapat diandalkan, namun dia terus saja mengganggu Cherika dan hal itu tentunya membuat Cherika kesal sekaligus senang. Jika seperti ini terus, Tsukishima bisa tau jika Cherika 'have a crush' padanya. Dan Cherika tentunya tidak ingin Tsukishima mengetahuinya, cukup Ayaka dan Yamaguchi yang tau. Karena pada akhirnya rasa sukanya pada Tsukishima juga akan hilang seiring waktu, jadi ia tidak ingin memperpanjang perasaan konyol ini.
"Soal seperti ini kau tidak bisa?" Cherika menatap tajam Tsukishima, bukannya tidak bisa, ia hanya sedang tidak fokus. Bagaimana ia bisa fokus jika Tsukishima berada sedekat ini dengannya?
"Jika kau tidak bisa mengerjakannya, serahkan saja kertasnya padaku."
"Aku bisa mengerjakannya, Tsukishima. Diamlah dan biarkan aku berkonsentrasi!" Suara cekikikan Ayaka dan Yamaguchi benar – benar tidak membantu Cherika. Ini adalah perpustakaan! Bagaimana mereka bisa begitu bebasnya tertawa seperti itu? Sungguh Cherika tidak habis pikir dengan tigkah kedua kawannya itu.
"Tch. Dengan tingkat konsentrasimu yang serendah itu kau yakin bisa mengerjakannya?" Seringai kini muncul di paras tampan Tsukishima Kei.
TWITCH...
"Apa – apaan sih denganmu? Kalau begitu kerjakan saja sendiri, Baka!" Cherika menggembungkan pipinya, wajahnya memerah karena marah dan malu. Ia malu karena Tsukishima menyadari fakta bahwa ia tidak bisa fokus saat ini.
Pada akhirnya, kalian berempat sukses menyelesaikan tugas 100 soal bahasa inggris dan sastra itu dengan lancar. Tepat selesai pada pukul tujuh. Walaupun Tsukishima dan Yamaguchi harus mengorbankan latihan voli mereka agar bisa menyelesaikan tugas ini.
Ayaka dan Yamaguchi menawarkan diri untuk mengumpulkan tugas tersebut kepada sensei, karena mereka tadi tidak terlalu berperan mengerjakan 100 soal laknat tersebut dan mempersilahkan Tsukishima dan Cherika untuk pulang lebih dulu. Padahal sebenarnya, tentu saja semua itu sudah dipersiapkan oleh Yamaguchi dan Ayaka agar mereka berdua bisa pulang bersama, berdua, hanya berdua.
"Kalau begitu, Cherry – chan, Tsukishima – kun, kita pergi dulu! Hati – hati di jalan!!" Ayaka melambaikan tangannya sambil berlari menuju gedung utama bersama Yamaguchi.
"Ha'i, sampai jumpa besok!" Cherika melambaikan tangannya dan langsung bergerak ke gerbang, berusaha untuk tidak menghiraukan Tsukishima yang berjalan di belakangnya.
'Tidak apa – apa, Cherika. Hiraukan saja dia... Kau tidak boleh terlihat lemah di depan rivalmu... Kau tidak boleh membuatnya menyadari bahwa kau ada rasa padanya, tidak boleh.'
"Aoi," suara Tsukishima sungguh membuat Cherika harus membalikkan tubuhnya hanya demi melihat paras tampannya yang tentu membuat Cherika memerah, "Rumahmu di daerah distrik pertokoan 'kan? Aku akan mengantarmu pulang, kebetulan ada tempat yang ingin kutuju di daerah situ." Aoi Cherika mengedipkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya mengangguk sebagai jawaban. Walau dalam hati tentu ia girang setengah mati.
.
.
.
Mereka berdua berjalan dalam diam. Tidak ada yang berani memecah keheningan ini. Walaupun Tsukishima memiliki mulut yang 'cukup' banyak bicara, apalagi dalam mempermainkan orang lain, jika sudah berhadapan dengan gadis yang disukainya ia bisa mati kutu. Ia benar – benar tidak punya bahan pembicaraan apapun.
"T-Tsukishima," Aoi berusaha memecah keheningan dengan memanggil nama Tsukishima yang langsung menoleh pada asal suara jernih sang iris violet, "R-rumahku sudah dekat, di persimpangan jalan sana. Aku pergi dulu!"
Cherika langsung berlari ke arah persimpangan yang dimaksud, walaupun sejujurnya ia ingin menikmati momen 'berjalan pulang kerumah dengan Tsukishima Kei' lebih lama lagi, tapi ia sudah tidak tahan dengan detak jantungnya yang benar – benar membuatnya ingin pingsan di tempat.
GREPP...
Tsukishima menggenggam tangan Cherika sebelum gadis itu berlari lebih jauh, dan menatap iris violetnya intens selama beberapa detik.
"Hey, Aoi. Kenapa aku begitu menyukaimu?" Benar – benar khas Tsukishima, frontal dan to the point tanpa basa – basi sedikitpun. Namun, entah kenapa, nada bicaranya terkesan mengejek dan hal itu membuat Aoi kesal.
Jadi Aoi hanya memandang Tsukishima sebelum akhirnya melepaskan diri dari genggaman sang surai pirang dan segera berlari pulang, sebelum pemuda itu mencekal pergelangan tangannya seperti tadi.
'Bagaimana ini? Kenapa aku malah berlari?'
.
.
.
AKHIRNYA TSUKISHIMA CONFESS OMAYGAAT!!!
Ahahaha... Ini sebaiknya Cherika terima apa tolak yaa?? TERIMAA TERIMAA!! TOLAK TOLAAAAK!!!
Au ah gelap /ngaco/
Yey, makasih masih setia membaca perkembangan kisah ini! Review tentu masih dinanti...
Salam Hangat,
Nakashima Aya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You [a Tsukishima Kei X OC Fanfiction]
FanfictionApa yang kau lakukan ketika sahabat baikmu dipermalukan sedemikian rupa dihadapan publik oleh si megane menyebalkan itu? Siapa lagi kalau bukan Tsukishima Kei dan mulut ularnya. Aoi Cherika memilih untuk menampar sang pemuda sampai menendang kaki ke...