"Cepet bangun sayang, aku kangen kamu. I love you" ucap Gibran yang kemudian memberikan kecupan di kening Aya, setelah itu dia tertidur di sisi ranjang sambil menggenggam tangan Aya.
----
Author Pov*
Sinar mentari memasuki jendela ruangan dimana Aya dirawat, suara burung-burung mulai berkicauan sambil berterbangan kesana kemari. Tetapi berbeda dengan dua pasangan sejoli ini mereka tetap melanjutkan aktivitas mereka tanpa memperdulikan jam berapa sekarang.
"enghh..." suara erangan berasal dari salah satu orang yang berada di ruangan tersebut.
Merasa tangannya tertimpa suatu yang berat Aya pun menoleh untuk melihatnya, disana dia melihat Gibran kekasihnya sedang tertidur dengan posisi duduk sambil menggenggam tangan Aya.
Diusapnya kepala Gibran sambil berusaha melepaskan tangannya yang sedang di genggam oleh Gibran. Tetapi usapan di kepala Gibran pun tetap Aya lakukan agar kekasihnya itu tetap nyaman dalam tidurnya.
Aya Pov*
"enghh.." merasa Gibran sedikit terganggu dengan usapannya Aya pun tetap melanjutkan usapan tersebut agar Gibran semakin nyaman dalam tidurnya, tapi dugaan Aya salah. Mata Gibran semakin terbuka lebar melihat siapa yang sedang mengusapnya.
"Hei.." sapa Gibran pada Aya, segera saja Gibran beranjak dari tidurnya dan memberikan kecupan di kening Aya.
"Hei, Pagi" balas Aya pada Gibran sambil tersenyum tipis.
Author Pov*
"Ay, maafin aku ya. Maaf udah buat kamu nunggu aku pas malam anniversary kita. Maaf banget Ay, Aku akan lakuin apa aja biar kamu bisa maafin aku" ucap Gibran dengan nada lirih, karna kali ini Gibran sungguh tak ingin membuat Aya mengeluarkan air matanya lagi. Gibran janji kemarin adalah air mata terakhir yang Aya keluarkan karnanya.
Aya menatap Gibran dengan pandangan yang tak bisa di artikan dalam kondisi Aya yang kurang sehat serta mata Aya yang sedikit sayu,
"Please Ay, maafin aku kali ini" pintah Gibran lagi, Aya berusaha mencari kebohongan di mata Gibran tapi sama sekali tak di temukan olehnya, hanya ada kesungguhan di mata Gibran kali ini.
"Iya Gib, udah aku maafin kok" ucap Aya dengan suara seraknya.
"Makasih sayang," ucap Gibran sambil memberikan kecupan di muka Aya.
ceklek..
"Pagi mbak, mas ini sarapan untuk mbak Aya sama sekalian obatnya jangan lupa di minum setelah makan ya mbak" ucap seorang suster dengan ramah,
"Oiya sus makasih ya sus" balas Gibran
"Iya mas sama-sama, mari mbak, mas saya lanjut anter sarapan untuk pasien lainnya" pamit suster tersebut.
Setelah suster pergi, Gibran pun beranjak dari ranjang Aya untuk cuci muka terlebih dahulu, agar wajahnya terlihat lebih segar.
"Ay, makan dulu ya" ucap Gibran
"Nggak mau deh Gib, makanan rumah sakit nggak enak semua bikin enek" balas Aya
"Namanya juga makanan orang sakit Ay, emang kayak gini. Makan ya biar bias sembuh terus aku ajak jalan - jalan deh" rayu Gibran
"Janji?"
"Iya janji sayangku" ucap Gibran gemas sambil mencubit kedua pipi Aya.
"Ishh, sakit Gib ntar tambah melar, terus gaada yang mau sama aku gimana?" rengek Aya
"Biarin lah, biar aku nggak khawatir kamu di lirik sama cowok lain" ejek Gibran, Aya pun hanya bisa memonyongkan bibirnya
"Udah deh, gausa monyong-monyong gitu bibirnya, nih buka mulutnya. Pesawat siap meluncur" ucap Gibran
---Skip---
Setelah Aya sarapan dan meminum obatnya, Gibran menyuruh Aya untuk tidur kembali, tetapi di tolak mentah-mentah dengan Aya,
"Udahlah Gib, aku capek tau tidur terus" gerutu Aya
"Tapi, kamu butuh istirahat sayang, biar sembuh" ujar Gibran dengan lembut
"Iya deh iya, Tapi temenin yaa" ujar Aya manja, akhirnya Gibran menurutinya dengan cara Aya berbagi ranjang
"Nih udah kan, buruan tidur deh" nasihat Gibran pada Aya
"Hmm" dusel Aya pada Gibran, sangking gemasnya Gibran pada Aya. Gibran pun mengecup bibir merah Aya
Aya pun segera melepas bibirnya dengan Gibran. "Ish apaan sih Gib, aku masih sakit juga asal comot aja" gerutu Aya.
"Hehe, udah yuk tidur" ucap Gibran
-------
Sudah udah 3 hari Aya kelur dari rumah sakit, setelah 4 hari dirawat di rumah sakit. Sekarang mereka (Gibran dan Aya) sedang berada di dalam mobil perjalanan menuju kampus Aya,
"Ntar makan siang bareng yuk ay" ajak Gibran
"Hm boleh sih, tapi ntar aku liat lagi ya ada kegiatan lagi atau nggak"
"Iya"
"Udah sampai nih buruan turun sana"
"Di usir nih?" sinis Aya,
"Nggak baby, kalo kamu telat gimana ntarkan sia sia kamunya kesini"
"Iya deh iya, yauda aku kelas dulu yaa gib" ujar Aya sambil mengambil tas ranselnya yang ada di bangku tengah mobil Gibran,
"Iya belajar yang serius ya calon istri aku" ucap Gibran
***
maaf nih gak update update hehe tugas kuliah lagi numpuk apalagi sekarang lagi UAS doakan lancer yak UAS daku hehehe...
Jangan lupa Vomment qaqa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibranaya.
Teen FictionGibran Edward. CEO, pengusaha muda di bidang teknologi, dan sangat manja jika bertemu dengan orang yang dia sayangi apalagi jika bertemu dengan Aya Aya Mauren. Mahasiswa di sebuah kampus ternama, cantik, tetapi sedikit tomboy. Tapi sebenarnya memili...