part10. manja II

29 1 0
                                    

hai gaesss... langsung cuss aja yaaa wkwkw

Happy Reading gaes💃

*****

"Yauda kalo gitu jangan terlalu banyak gerak-gerak yaa, nanti ini makan dikamar aja biar bisa sambil istirahat ya sayang?" Ucap Gibran sambil mengelus kepala Aya,yang dibalas Aya dengan senyum terbaiknya.

Setelah itu tak lama kemudian lampu merah berubah menjadi lampu hijau yang menandakan untuk kendaraan berjalan, Gibran pun segera menjalankan mobilnya menuju kerumah Aya.

Disisa perjalanan menuju kerumah Aya kondisi mobil hanya diisi dengan suara lagu yang berasal dari radio hingga tak terasa Gibran sudah memarkirkan mobilnya sempurna,

"Yuk Ay turun" ucap Gibran menyadarkan Aya dari kegiatan melamunnya.

*****

Setelahnya turun dari mobil segera saja Gibran langsung saja menuju ke dapur untuk mengambil perlengkapan makan Aya,

"Yuk Ay keatas" ajak Gibran pada Aya yang tengah duduk diatas meja makan,

Gibran menuntun Aya untuk menaiki anak tangga, setelah sampai kamar Aya segera saja Gibran membantu Aya untuk duduk di sofa yang terletak di sudut kamar dan menaikkan kaki Aya diatas sofa.

"Ntar yaa aku pindahin dulu makanan nya di piring biar kamu enak ambilnya" ucap Gibran dengan lembut, dan dibalas dengan deheman saja.

"Gib, ambilin remot tv dong disana" ucap Aya sambil menunjuk remot tv yang berada di sisi kanan tv. "Iya bentar," jawab Gibran lembut,

"Nih udah siap, kamu makan dulu aku ambilin remot tv nya" ucapnya lagi sambil menyerahkan makanan kepada Aya dan segera saja menuju ke arah bufet tv untuk mengambil remot tv dan menyalakan tv tersebut, "Kok belum di makan sama sekali sih sayang?" Ucap Gibran sambil mengangkat kedua kaki Aya dan meletakkan di pangkuannya, "Suapin" ucap Aya sambil memasang wajah yang sangat menggemaskan menurut Gibran,

"Aduh pacar aku kenapa siiihh kok tumben manja banget sama aku" ucapnya sambil mengambil alih piring yang ada dipangkuan Aya, "Gaapa aja lagi pengen hehe, kenapa?" Tanya Aya balik,

"Ya nggk kenapa-kenapa sih, cuma tumben aja gitu" ucap Gibran sambil menyuapkan potongan pizza yang sudah di potong sebelumnya.

"Oh iya, aku baru sadar kamu hari ini gak ke kantor ?" tanya Aya,

"Nggak dulu deh,aku lagi mau manjain nyonya besar di hati aku" ucap Gibran sambil menaik turunkan kedua alisnya

"Ya ya dong sekali-sekali lah, kan aku pengen juga dimanjain sekalian latihan buat ntar kalo aku hamil  kamu udah biasa" ucap Aya sambil menyeringai,

"Nikah aja belom udah bahas hamil aja" balas Gibran sambil menaikan sebelah alisnya, "Kalo buat latihan sih mending di praktekin langsung aja gimana?" Lanjut Gibran sambil menggoda Aya,

Skakmat!

"Udah ah! Kenapa jadi bahas begituan sih. Aaaakkk" ucap Aya sambil membuka mulutnya lebar-lebar *kudanil kali-_-*

"Minum dulu lah, dari tadi makan sambil ngomong emang kamu gak seret hah" jawab Gibran

"Yauda tolong dong es coklatnya" perintah Aya pada Gibran. Ya, tiba-tiba saja Aya berubah pikiran tidak jadi membeli coklat batangan tetapi membeli es coklat yang kebetulan berada di dekat restoran pizza tadi.

"Nih" ucap Gibran sambil menyerahkan gelas yang berisi es coklat, "Dikit aja minumnya ntar kenyang air dari pada makannya" lanjutnya,

"Hmmm"

******

Setelah menyuapi Aya, Gibran pun mengoleskan salep pada kaki Aya yang terkilir sambil meminjatnya pelan-pelan. "Lain kali jangan kayak gini yaa,hati-hati kalo mau nyebrang jangan asal jalan aja. Kasian mama papa kamu juga jadi khawatir sama kamu kan" jelas Gibran sambil meminjat pelan-pelan kaki Aya.

"Iyaa, aku kan juga gatau Gib, namanya juga kecelakaan kan?"

"Besok gausah masuk dulu kuliahnya" pintah Gibran,

"Trus kalo aku besok nggak masuk, kapan dong skripsi aku selesai? katanya disuruh cepet" balas Aya,

"Istirahatin dulu kaki kamu ini, kalo udah enakan dikit baru masuk kuliahnya. Lagian tinggal skripsi aja toh?"

"Iya sih, tapi ntar aku bosan Gib di rumah seharian" rengek Aya,

"Besok jam 9 aku kesini deh" ucap Gibran sambil menatap Aya

"Janji ya besok kesini jam 9?" balas Aya

"Iya sayangku, cintaku.. aku janji jam 9 ke sini. Mau aku bawain apa hm?"

"Gausa dibawain apa-apa deh, kamu kesini aja dulu. Belom kepikiran juga pengen apa hehe" ucap Aya.

Siang itupun mereka lalui dengan canda tawa bersama hingga Aya tertidur lalu terbangun kembali pun Gibran tetap menemani Aya, seharian penuh. Pada saat Aya tidur diapun mulai mengerjakan pekerjaannya, meskipun tidak lama setidaknya jumlah pekerjaannya berkurang.

******

Esok harinya kondisi kaki Aya pun sudah sedikit membaik dari hari sebelumnya. Merasa ada yang sedang menatapnya, Aya pun mencoba membuka matanya menampakkan sesosok lelaki tampan, yang selama ini menemaninya di kala susah maupun senang.

"Pagi" sapa Gibran kepada Aya, 

"Nghhh" erang Aya,

"Bangun yuk, habis itu sarapan" ajak Gibran kepada Aya yang masih saja memejamkan matanya,

"Ntaran aja deh sarapannya, aku masih mager nih Gib"

"Yahh, padahal aku mau ajak kamu ke taman kota setelah sarapan" ucap Gibran.

"Seriusssssss?!" ucap Aya dengan spontan, Gibran pun menggangguk sambil menatap Aya.

"Kamu kok jam segin udah di sini? katanya jam 9 baru ke sini" tanya Aya

"Iya gajadi jam 9 soalnya client aku batalin meeeting tadi pagi" jawab Gibran sambil berdiri dari kasur, "Buruan deh mandi, keburu siang yang" suruh Gibran pada Aya yang masih berada di atas kasur,

"Iya iya bawel" Aya pun segera beranjak dari kasur nya dan segera menuju kamar mandi,


******


halo manteman, setelah lama gak upload akhirnya upload lagi cerita yang makin ga jelas hehe.. jangan lupa VOMMENT  ya gaes

biar daku makin semangat upload whehe... aku sayang kaleandddd



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gibranaya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang