3. Lie (KTH)

459 34 8
                                    

Pada suatu masa, hiduplah seorang janda bersama anak laki-lakinya yang bernama Kim Taehyung. Janda itu hidup serba kekurangan, apalagi setelah suaminya memutuskan untuk pergi dan memilih menikah dengan wanita lain.

Janda itu hanya bekerja sebagai penjual daging untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Ya, terkadang janda itu berburu kelinci atau rusa di hutan lalu membawanya pulang. Pendapatannya pun tidak seberapa dan tidak tetap, bahkan ia pernah bersama anaknya harus rela tidak makan selama tiga hari. Sungguh malang, bukan?

Beberapa bulan kemudian, secara tiba-tiba sang suami kembali dalam keadaan mabuk.

"Pria sialan! Dari mana saja kau?! Tega-teganya menelantarkan anak dan istrimu!" Wanita itu meluapkan semua unek-uneknya. Taehyung bersembunyi di balik pintu, ketakutan.

"Yaaa! Jawab aku, bedebah!" Wanita itu memukul kepala sang suami menggunakan sandal yang ia kenakan.

BUGH

Pria itu jatuh tepat di depan istrinya. Mungkin pukulan dari sandal yang keras menyebabkan darah mengucur dari pelipisnya.

"Hu hu hu..." Sekarang Taehyung menangis ketakutan mendengar samar-samar suara pukulan dari luar. Ia pun memilih masuk ke kamarnya dan berusaha melupakan kejadian itu.

***

Entah karma itu benar-benar ada atau hanya sekedar mitos, setelah peristiwa itu keadaan ekonomi Taehyung dan ibunya mulai membaik. Ibunya kerap kedatangan para tetangga yang ingin membeli dagingnya.

"Baekhyun-ah, entah daging apa yang kau jual ini, rasanya tak ada tandingannya!"

"Aku akan mampir ke sini setiap hari!"

Baekhyun hanya tersenyum kepada para pelanggan.

"Oemma! Aku akan bermain di belakang gudang," Ucap Taehyung tiba-tiba.

Baekhyun mencengkeram erat kedua pundak anaknya. "Taehyung-ah, berjanjilah pada Oemma untuk tidak bermain sampai ke dalam gudang, arasseo?"

"Arasseo,"

Awalnya Taehyung benar-benar menepati janjinya, ia hanya bermain di sekitar gudang, tidak lebih. Tiba-tiba ia mendengar suara aneh dari dalam gudang.

Kraus kraus kraus

Taehyung berusaha mengintip ke dalam gudang, tetapi terlalu gelap di dalam sana. Lagipula baunya sangat pengap. "Maaf Oemma, aku berbohong padamu," dengan pelan namun pasti, Taehyung mencongkel pintu gudang dengan kayu yang ia temukan dan membuka pintunya.

Kret

Pemandangan di dalam sana membuat Taehyung jatuh terduduk sambil menahan tangisnya. Ayahnya ada di sudut gudang, dengan kedua tangan terborgol. "Appa!" Taehyung berlari ke arah ayahnya dan memeluknya haru. "Apa yang terjadi pada Appa? Kenapa Appa tidak tinggal bersamaku di rumah?"

Sedetik kemudian pertanyaan Taehyung terjawab. Ayahnya tidak lagi memiliki anggota badan yang lengkap, kakinya dipotong sampai paha, jari-jari tangannya pun juga sudah hilang. Mulut ayahnya penuh dengan darah dan daging, sepertinya rasa lapar yang melandanya berbulan-bulan membuatnya terpaksa memakan tubuhnya sendiri.

"Appa, aku akan memanggil ibu untuk membantu Appa keluar dari sini,"

Grep

Tiba-tiba sang ayah mencengkeram pergelangan tangan Taehyung, lalu menggeleng lemah.

"La.... ri...." Ayahnya berusaha mengucapkan satu kata walau itu sangat susah. Bocah berusia 5 tahun itu pun hendak berlari saat dirinya menabrak sesuatu yang cukup besar.

"Taehyung-ah, sudah bertemu Appa, hm?" Mungkin yang ditabrak Taehyung bukanlah sesuatu, melainkan seseorang.

"Oemma..." Taehyung berusaha menahan tangisnya.

"Anak yang berbohong harus mendapat hukuman. Taehyung-ah, besok Oemma akan membelikanmu kursi roda, ya."

***

Don't forget to voment guys!!!

BTS HORROR SHORT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang