Chapter 7

894 106 9
                                        

Happy Reading 😊

Kringgg

bel pulang sekolah akhirnya berbunyi.

Xiumin POV
Hah... Hari ini sangat menyusahkan. Badan ku capek sekali. Kenapa aku tidak melihat Chen dan Suho sejak istirahat??kemana mereka? Knp ada sesuatu yg mengganjal dlm diriku? Ah biarkan mungkin dia bolos dg temannya itu. Coba ke telepon.

Tutt

Nomer yang anda tuju sedang tidak aktif .

Kenapa tidak bisa di telfon? Biarkan saja.

Author POV

Akhirnya Xiumin pulang sendiri bersama Sehun dan Kai.
Xiumin pulang ke rumah nya dan mencari ayah dan ibunya tapi tidak ada rumahnya.

"Bi, papa sama mama ke mana? " Xiumin.

"Maaf tuan, tadi saya melihat ayah dan ibu tuan pergi bersama seseorang, dia memakai jaket hitam dan tdk terlihat wajah nya" Pembantu Xiumin menceritakan kejadian itu pada Xiumin.

" Kenapa papa gk pamit dulu sih" Xiumin langsung masuk kamar dan menyalakan TV .

Telah di temukan 2 jenazah suami istri dengan keadaan mengenaskan dan luka tembakan pada jantung dan kepala korban. Korban ditemukan di sebuah gedung kosong.

Xiumin langsung menjatuhkan remot TV nya dan langsung mencari telpon nya untuk menelpon ayahnya.

"Hallo papa? "

Hallo? Apakah anda keluarga korban

"Hah?! Anda ini siapa? Hikss.. Dimana ayah saya. Hiks "
Tak terasa Xiumin mulai menangis mendengar suara telfon itu.

Maaf nak, ayah dan ibu anda di temukan meninggal di gedung mungkin karena pembunuhan, anda bisa langsung datang ke kantor polisi sekarang.

Xiumin tidak menjawab dan langsung menutup telponnya. Xiumin langsung lari ke kamar nya dan pergi ke kantor polisi. Xiumin menangis tak ada hentinya. Dia tdk memperdulikan memakai sandal atau sepatu.

Brak!

"Pak hikss.. Dimana ayah ibu saya hiks.. Saya mau ketemu.. Pasti dia masih hidup hiks.. Hiksss "
Xiumin semakin menangis saat polisi menunjukan foto ayah dan ibunya dengan keadaan yg mengenaskan itu.

"Nak, ayah dan ibu anda sedang otopsi, jadi mohon untuk menunggu"

"Gakk hikss mana ayah dan ibu?! saya hiks.. Siapa yg membunuh nya? Hiksss hikss "

"Kami masih dalam tahap pencarian pelaku"

Xiumin tidak berhenti menangis di kantor polisi dia ingin cepat melihat keadaan ibu dan ayahnya bahkan beberapa orang polisi meyuruhmya untuk diam .

Xiumin mencoba menelpon Chen tapi selalu tidak berhasil sampai akhirnya Chen membalas telpon nya.

"Kau kemana saja hikss.. Apa kau tidak punya perasaan kepada ku? Hiks.. "

Maaf. Tadi HP ku lowbatt dan....

Xiumin mendengar helaan nafas berat disana

Dan aku turut berduka cita

Hening. Chen maupun Xiumin tidak melanjutkan percakapan mereka, air mata terasa mulai mengalir di pipi Xiumin.

Hei... Jangan menangis aku disini

Xiumin merasa suara itu bukan hanya dari HP nya tapi di dekatnya. Dan benar saja Chen hanya beberapa langkah dari dia. Segera saja Chen memeluk "kekasihnya" itu, Xiumin hanya terisak keras di bahu Chen setelah mematikan HP nya itu.

"Maafkan aku tadi pergi... Sungguh maaf"

"H-hiks... Kenapa seperti ini"

"Aku akan menemani mu" Chen tersenyum hangat yang dibalas anggukan Xiumin.

Maaf, aku terpaksa -Chen

Suho yang melihatnya dari jauh tersenyum remeh "Kenapa kau berbohong pada dirimu sendiri Chen? " Gumamnya

"Permisi" Ucap salah satu polisi

"Ah maaf, kenapa?" Chen masih memeluk Xiumin

"Begini, kalian keluarga korban?"

"Ya kami keluarga korban" Jawab Chen sedikit gugup

"Kalian bisa melihat korban di rumah sakit sebelum kami melanjutkan pemeriksaan" Polisi itu langsung membungkuk hormat dan pergi

"Kau mau kuantarkan dan ku temani ke sana?"

"Sebaiknya begitu" Balas Xiumin pelan

"Ke mobil mau jalan atau kugendong?"

Xiumin memukul pelan bahu Chen "Jangan bercanda" Yang dibalas kekehan kecil Chen

Setelah masuk mobil dan mobil mulai berjalan tidak satupun yang berniat membuka percakapan. Dan memang kondisi tidak memungkin kan untuk berbicara santai.

"Chen"

"Hm?" Chen menolehkan wajahnya sebentar melihat Xiumin yang menatapnya serius

"Kenapa tadi saat jam pelajaran kau pergi dengan Suho?"

"Oh... K-kita berdua kan jarang bertemu"

"Bukannya tadi kau bilang dia tetanggamu? " Chen terdiam sesaat melihat Xiumin yang sangat serius dan penasaran.

"Iya.. Tapi dia jarang pulang ke rumahnya" Biarkan Chen berbohong ria.

"Oh lalu tadi kalian kemana, lama sekali sampai pulang pun tidak ada"

"Biasa, bermain bersama... " Xiumin mengangguk.

Disaat yang bersamaan Xiumin akan bertanya dan saat itu juga mereka sampai membuat Xiumin mengurungkan pertanyaannya. Tanpa bicara mereka berdua langsung ke dalam dan menuju resepsionis.

"Selamat siang, ada yang bisa dibantu" Sambut wanita di resepsionis itu.

"Apa disini ada pemeriksaan korban pembunuhan?"

"Oh anda tuan Xiumin?"

"Ya."

"Orang tua anda sudah kami otopsi, ini hasilnya " Ujar seorang dokter .

"Ditemukan peluru tertancap di jantung korban laki-laki dan peluru di kepala tepat menembus di otak pada korban perempuan. "

Xiumin tidak bisa lagi berdiri, seketika kakinya lemas. Xiumin duduk tersungkur di lantai dengan menangis sangat kencang.

"Huaaa..  Mama papa, kenapa kau meninggalkan aku?  Hikss..  Hikss..  Bagaimana hidupku sekarang??  Hikss..  Aku sangat kesepian sekarang hikss hikss "

" Hei, kenapa kau berkata seperti itu, kan ada aku. Kau lupa dengan ku? Aku akan selalu bersama mu kapan pun dimana pun "

Chen menenangkan Xiumin. Chen menggendong Xiumin ke kamar perawatan karena kondisi nya sedang drop sekarang . Xiumin hanya menangis dan menyandarkan kepala nya di dada bidang Chen  .

Xiumin mendapat perawatan di rumah sakit beberapa hari dan ditemani dengan Chen. Banyak teman teman Xiumin datang termasuk Sehun dan Kai. Semua memberikan ucapan dukacita tapi Xiumin masih susah makan. Dia hanya terseyum simpul saat ada teman - teman atau gurunya, tapi setelah mereka tidak ada Xiumin akan menangis terus dalam pelukan Chen.

           
                                ***

TBC

Need vomment 😊

Maaf kalau masih gk jelas mohon di maklumi.
Typo bertebaran.

Collab with pacarku tersayang byung_77
Follow dia ya.

~Gomawo~

What Is Love ??? [ChenMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang