Naik Kekuasaan
Dengan kematian Nuruddin (1174) dia menerima gelar Sultan di Mesir. Disana dia memproklamasikan kemerdekaan dari kaum Seljuk, dan dia terbukti sebagai penemu dari dinasti Ayyubi dan mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir . Dia memperlebar wilayahnya ke sebelah barat di Maroko, dan ketika paman dia pergi ke Nil untuk mendamaikan beberapa pemberontakan dari bekas pendukung Fatimid, dia lalu melanjutkan ke laut merah untuk menaklukan Yaman. Dia juga disebut waliullah yang artinya teman Allah bagi kaum muslim Sunni.
Aun 559-564 H/ 1164-1168 M. Sejak itu Asaduddin, pamannya diangkat menjadi Perdana Menteri Dinasti Fatimiah . Setelah pamnnya meninggal, jabatan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.
Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Tentara Salib dan pasukan Romawi Bizantium yang melancarkan perang salib kedua terhadap Mesir. Sultan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan dari tangan Khilafah Fathimiyah dan mengembalikan kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-'Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.
Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M,Damaskus diserahkan kepada puteranya yang masih kecil Sultan Salih Ismail didampingi seorang wali. Di bawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di antara putera-putera Nuruddin dan wilayah kekuasaan Nurruddin menjadi terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus untuk membereskan keadaan, tetapi ia mendapat perlawanan dari pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan menyatakan diri sebagai raja untuk wilayah Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berhasil memperluas wilayahnya hingga Mousul, Irak bagian utara.
Di kemudian hari Salahudin menjadi wazir pada 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir dari serangan Raja Latin Jerussalem , khususnya Almaric I. Kedudukannya cukup sulit pada awalnya, sedikit orang yang beranggapan ia akan berada cukup lama di Mesir mengingat sebelumnya telah banyak terjadi pergantian pergantian kekuasaan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak khalifah untuk posisi wazir . Sebagai pemimpin dari pasukan asing , dia juga tidak memiliki kekuasaan atas pasukan Syiah Mesir yang masih berada di bawah khalifah yang lemah, Al-Adid.
(Timur Tengah (1190 M.). Wilayah kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang direbut kembali dari pasukan salib 1187-1189 (warna merah muda). Warna hijau terang menandakan wilayah pasukan salib yang masih bertahan sampai meninggalnya Shalahuddin.)
Kampanye melawan para Assassin
Saladin telah menyetujui dengan saingan Zengid dan Kerajaan Yerusalem (yang terakhir terjadi pada musim panas tahun 1175), namun mendapat ancaman dari sekte Ismailiyyah yang dikenal sebagai "Assasin ", yang dipimpin oleh Rasyidudin Sinan. Mereka memimpin sembilan benteng , semuanya dibangun di atas dataran tinggi. Begitu dia mengirim sebagian besar pasukannya ke Mesir, Saladin memimpin pasukannya ke daerah Nusayriyah pada bulan Agustus 1176. Dia mundur pada bulan yang sama, setelah meletakkan sampah ke pedesaan, namun gagal menaklukkan benteng mana pun. Sebagian besar sejarawan Muslim mengklaim bahwa paman Saladin, gubernur Hama, memediasi sebuah kesepakatan damai antara dia dan Sinan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Hidup 4 Pahlawan
Non-FictionKisah Hidup 4 Pahlawan kamu bisa belajar Leadership dari mereka. Mereka adalah pahlawan yang hebat dapat memperluas kekuasaanya,mempertahankan kemerdekaanya. Siapa mereka ?