Second

54 11 2
                                    

Kenapa gue bayangin senyuman Aira terus ye, batin Adrian.

"Woi bro! Tumben lo bengong, mikirin apaan?" Tanya Alvaro.

"Mikirin Ai-" Adrian baru sadar, dia hampir keceplosan.

"ATTENTION PLEASE, ES BALOK AKHIRNYA CAIR JUGA!" Teriak Arkan dan seisi kelasnya melongo.

"Apaan si lo." Kesal Adrian.

"Bunda lo gimana kabarnya?" Tanya Nathan.

"Baik, besok balik." Jawab Adrian.

Mulut gue kenapa gak bisa dijaga, Yaallah. Hampir aja gue keceplosan. Gimana kalo mereka tau gue mikirin Aira. Argh sekarang Aira masuk ke dalam pikiran gue. Ngapain sih gue mikirin dia, batin Adrian.

"Nah kan, bengong lagi." Kata Arkan.

"Cieee cieee." Ledek Alvaro

"Cewek mana nih, yang bisa buat Adrian cair?" Ledek Nathan.

"Nath, lo inget kan, lo pernah bilan, kalo orang yang bisa cairin es balok, bakal lo kasih Lamborgini lo? Tanya Alvaro.

"Bacot lo pada." Ketus Adrian.

"Iih bebeb, jangan ngambek dong. Kita kan becanda." Kata Arkan dengan nada dibuat-buat.

"Na-jis." Kata Adrian, Alvaro, dan Nathan dengan kompak.

"Wah, kalian kaya nya bagus buat di jadiin paduan suara deh." Sambung Arkan.

***

Bel istirahat

"Rachelia Innaya Auriska!" Aira dengan nada tinggi.

"E-eh, kenapa?" Rachel sadar dari bengongnya.

"Lo ga denger? Udah bel. Ga mau jajan?" Kesal Aira

"Oh yaudah. Ayok." Kata Rachel.

"Kalian ga ngajak gue?" Tanya Aul yang pura-pura sedih.

"Buru!" Ketus Aira.

"Rame amat, damn." Kata Rachel saat sudah sampai di kantin.

"Lo pesenin kita ul. Gue sama Rachel nunggu disini." Kata Aira.

"Dasar." Kata Aul kemudian berlalu meninggalkan tempat duduk.

"Ra, gimana kemaren jalan sama kak Adrian?" Tanya Rachel sambil menyiku Aira.

"Ke dermaga sama rumah sakit doang." Kata Aira.

"Di dermaga ngapain? Di rumah sakit ngapain?" Tanya Aira.

"Dia ngajak gue ke dermaga. Katanya disana tempat buat dia nenangin diri. Padahal kan gue duluan yang nemuin tuh dermaga." Kata Aira sambil memanyunkan bibirnya.

"Jadi dermaga lo, dermaga dia juga?" Tanya Rachel dengan seringainya.

Lah iya, berarti dia sering ke dermaga gue. Kenapa harus dermaga yang sama sih. Dermaga lain kan ada, batin Aira.

guardian of my heartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang