Berjumpa Hukuman

54 8 2
                                    

"Kita kembali berjumpa,tapi aku tak yakin,jika kita bisa bersama. Apalagi bersatu. Ngarep"

            —Antara Aku,Kau & Dia—

Lonceng tanda masuk telah berbunyi,itu tandanya siswa-siswi diharuskan memasuki kelasnya,karena jam pelajaran akan segera dimulai.

SMA N Jakarta Raya adalah nama sekolah ternama di pelosok Jakarta. Biasanya,hanya kalangan siswa-siswi berkelas saja yang masuk kedalam sekolah ini.

Ketua yayasan sekolah ini bernama Pak Bram,beliau memiliki 2 anak, lelaki dan perempuan. Anak lelaki yang berusia 17 tahun yang bersekolah disurabaya.

Pak Bram sendiri memutuskan untuk memindahkan putranya ke Jakarta demi kebaikannya. Bukan hanya itu, alasan Pak Bram memindahkan putranya juga dikarenakan oleh pekerjaan Pak Bram yang menyangkut di kota Jakarta,mau tidak mau Pak Bram dan anaknya harus pindah,demi kepentingan bersama.

Sedangkan anak perempuannya yang bernama Sheila,ia sendiri duduk di bangku kelas tiga Sekolah Menengah Pertama.

Tadinya Sheila bersekolah di Surabaya,namun berhubung kakaknya yang bernama Genta Pradipta dipindahkan ke Jakarta maka Sheila pun ikut dipindahkan bersama keluarganya juga.  Istri pak bram sendiri telah meninggal beberapa bulan yang lalu akibat penyakit serangan jantungnya yang telah lama tidak diketahuinya, hingga saat ini pak Bram masih betah dengan kesendiriaannya. Sebenernya pak Bram masih bisa mendapatkan sosok wanita lain sebagai pengganti istrinya yang meninggal beberapa bulan yang lalu. Namun pak Bram tidak bisa, karena cintanya hanya untuk istrinya yang telah tiadanya itu. Namanya Ningrum.

       —Antara Aku,Kau & Dia—

Gadis pendek,berkulit putih yang mempunyai rambut penjang seperempat bahunya itu melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kelasnya. 5 Menit lagi,pelajaran fisika akan segera dimulai.

Geby,gadis itu berlari menuju kelasnya,kelas 12 IPA 4 yang memang kebetulan terletak paling akhir sebelum kelas 12 IPA 5.

Hampir saja Geby sampai di ambang pintu kelasnya,namun sampai ditengah koridor yang memang sudah sepi ia menabrak pria yang ditemuinya sewaktu di toko buku kemarin. 

Bugh!

"Aw!—sorr.." Geby melongo,menggantungkan ucapannya,matanya tak berkedip sedikitpun melainkan terus memandang wajah tampan milik pria itu,apakah ini mimpi?—batin Geby.

Ah tidak! Geby kembali mengamati wajah pria tersebut,hingga akhirnya dia tersadar bahwa memang benar ia telah dipertemukan kembali dengan pria yang selalu menghantuinya beberapa hari yang lalu.

Begitupun dengan pria itu,kedua matanya menatap wajah Geby.

Sepertinya,aku mengenalinya- Batin pria itu sembari terus menatap Geby.

"Kamu.." Pria itu mencoba menebak wajah Geby,menimang-nimang ingatanya. Geby salah tingkah,ia tersenyum malu.

Geby tersenyum kikuk. Sembari menggaruk tengkuk belakang kepalanya yang memang tidak gatal.

"Sor-sory,gue gak sengaja." Ucap Geby gugup,jantungnya berdetak tidak karuan,sekujur tubuhnya mendadak gemetar seperti kesetrum aliran listrik secara tiba-tiba.

"Kamu yang waktu itu ditoko buku nabrak aku kan?" Tanya cowo itu menebak . Geby mengangguk antusias.

"Iya benar!" Jawabnya dengan lantang . Ternyata jodoh gak kemana ya?— batin Geby riang.

Pria itu memanggut-manggutkan kepalanya,teringat kejadian beberapa hari yang lalu bersama Geby ditoko buku tersebut.

"Nama kamu siapa?" Geby tersentak kaget,demi apapun,kini jantungnya berdetak lebih kencang dari sebelumnya.

Antara Aku,Kau, & DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang