.11.

8 1 0
                                    

Cintailah author author yang typo

TAEHYUNG POV

Nggak Tau knp aku merasa khawatir banget Kalo ninggalin Yura sendiri kayak gini.

Biasanya felling ku selalu bener. Aku ngerasa Kalo Ada yang bakal terjadi sama Yura.

"Duh, jemput Yura nggak ya?" Gumamku.

"Eh, tenang tae, semua nggak apa apa, kan tadi tae udh bilang sama Yura Kalo Ada apa apa telpon aja, sekarang kan dia nggak telepon, berarti nggak Ada apa apa donk." Aku berusaha menenangkan diri sendiri

Duh suer dah, aku bingung ini. Mau jemput atau enggak???

"Jemput aja deh."
Aku memutuskan untuk menjemput Yura di toko buku tadi.

Sesampainya disana, aku nggak ngeliat Yura sama sekali. Apa dia udh pulang ya? Tapi aku masih nggak yakin.

Akhirnya aku masuk ke toko buku Dan bertanya pada kasir di toko buku itu.

"Maaf mbak, mau nanya, tadi Ada cewe yang beli buku kesini nggak?"

"Klo cewe, yang kesini mah banyak mas. Ciri ciri cewenya gimana?"

"Ehehe, maaf mbak. Ciri ciri cewenya itu tingginya se-mbak, pake seragam sekolah SOPA." kata ku.

"Iya saya lihat, belum lama dia sudah pulang mas." Ujarnya.
"Naik apa?" Tanyaku.

"Kayaknya sih bus, soalnya tadi mbaknya nanya, klo jam segini bus masih lewat atau nggak." Katanya memberitahu ku.

"Ok, makasih ya mbak, permisi." Kataku.

Aku pun langsung keluar toko buku Dan mencari Yura di sekitar toko itu, tapi aku nggak Ketemu. Padahal jam segini kan jarang banget Ada bus yang lewat.

Aku liat" di sekitar toko. Tapi nggak Ketemu juga sama Yura.

"Oh iya!! Telpon aja yaa.." aku mulai ngomong sendiri.

Sudah ku coba kebih dari 10 Kali, tapi nggak dianggkat juga, dia kemana sih?

Jarang banget Yura udh tidur jam segini (09.00 kst)
"Yaudah deh pulang Aja, nanti juga dia telpon." Gumamku pasrah.

Duh, kok perasaanku nggak enak ya?-Daniel.

YURA POV
*Note: ini pake bhs.indo ya*

Tolongin aku, ternyata orang itu adalah...




















"C-christ?" Kataku sambil terbata Bata.
"YU-RA" katanya sambil mengeja nama ku.

"Ikut aku." Katanya sambil menggenggam tangan ku dengan sangat erat.
"A-akh lepaskan,Kita mau kemana" rintihku.

Dia diam saja,tidak menjawab pertanyaan ku, dia menarikku si sebelah kanan Dan anak itu disebelah kiri.

"Jangan menangis, percayalah aku Akan menyelamatkan mu." Kataku berusaha membuat anak itu tidak ketakutan. Padahal aku sendiri juga ketakutan.

"Masuklah."
Aku dan anak itu duduk di dalam mobil. Christ sedang menelpon seseorang.

Aku berusaha mencari ide agar bisa diselamatkan.

TAEHYUNG!!

Aku Akan menelpon dia. Orang ini yang bisa menyelamatkan ku Dan anak ini.

"Aku Akan menelpon temanku, kau bisa merahasiakan ini? Hm?" Tanyaku pada anak itu.

"Iya." Katanya.
Akupun menelpon Taehyung.

Triangle love (Kang Daniel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang