KEBERSAMAAN

2.5K 99 0
                                    

Di pagi hari nya fajar dkk belum juga bangun, jam di dinding kamar mereka masing2 sudah menunjukan jam 10 pagi tapi belum ada tanda2 mereka akan bangun.

"Hoamm...duhh sakit nya tubuh ku seperti habis di pukul ribuan masyarakan yg mengamuk" ujar aldo berseru akan keletihan tubuhnya.

"Gila loe Do, kalau gitu remuk dong tubuh loe haha" kata fajar yg mendengarkan ucapan aldo yg tidak masuk di akal.

"Cewek2 udah pada bangun belum ya ?" Ujar aldo.

"Kaya belum deh, yuk kita gangguin hehe"kata fajar dengan sikap jail nya.

"Eh lebih baik jangan deh, kita kan lagi di rumah orang bukan penginapan bisa2 kita di usir secara tidak hormat lagi dari rumah ini" kata aldo memperingatkan fajar.

"Kata2 loe benar juga tuh, lebih baik gue mandi dulu deh, mana udah jam 10 lagi, bikin malu aja nupang di rumah orang bangun nya ke siangan" kata fajar.

"Ya udah loe mandi dulu deh, gue mau ke luar pengen lihat2, kalau2 ada yg bening2 hehe" kata aldo.

"Kalau yg bening2 loe langsung segar aja nggak perlu mandi juga udah segar haha" kata fajar.

Mereka pun keluar kamar dan pergi ke arah yg berbeda fajar ke dapur mencari kamar mandi sedang kan aldo ke luar dengan tujuan yg berbeda. Sedangakan cewek2 masih stand by di kamar nya.

"Hoam....capek nya, ya ampun udah jam 10 benar apa nggak ni jam" kata cici yg membangun kan teman2 nya.

"Apa sih ci, suara loe itu bisa nggak sih di pelan kan sedikit gue masih ngantuk ni" kata fitry yg masih berebah dan menutup telinga nya dengan bantal.

"Eh bangun udah siang ni, nggak enak tau bangun kesiangan di rumah orang, ayo bangun" kata cici mengguncang tubuh fitry dan sovy.

"Emang nya udah jam berapa sekarang ?"kata sovy menyela.

"Jam 10 pagi" kata cici

"Apa ? Jam 10 ? Udah siang dong" kata sovy terkejut.

"Ya udah lebih baik kita bangun terus rapikan tempat tidur dan mandi" kata fitry yg tiba2 udah bangun dari tidur nya.

"Gue mandi dulu ya kita giliran soal nya di rumah ini seperti nya cuma ada 1 kamar mandi" kata cici.

"Ya udah loe mandi dulu, biar gue dan sovy membersihkan tempat tidur" kata fitry.

Setelah selesai bersih2 mereka pun mulai merasa lapar dan memasak apa yg ada di dapur rumah itu dan makan bersama. Setelah selesai makan mereka pun bercanda, bergurau bersama di ruang tamu di rumah itu tanpa mereka sadari mereka melupakan sesuatu, kemana kakek pemilik rumah ini pergi ?.

"Eh teman2 kalian sadar nggak sih, kakek di rumah ini tidak ada, kemana ya dia pergi ? Padahal aku yg keluar dari kamar duluan tidak menemukan nya di mana2 seperti nya telah di telan bumi" kata fajar.

"Iya juga tu kata fajar, dari tadi seperti nya cuma hanya ada kita di kampung ini" kata aldo.

"Hah..apa benar seperti itu Do, emang nya orang kampung pada kemana ?" Tanya cici agak takut.

"Loe jangan nakutin kita dong Do" kata sovy.

"Emang nya loe tau dari mana kalau di kampung ini hanya ada kita aja ?" Kata fitry ikut menyela.

"Benaran, tadi pas gue keluar rumah ini dan jalan2 di kampung seperti nya tidak ada kehidupan di kampung ini, seperti kampung yg mati tak ada penghuninya. Rumah2 pun pada tutup pintu dan jendela nya kalau di pikir2 ke mana orang2 di kampung ini menghilang" kata aldo meyakin kan.

"Hemm...jangan mikir yg aneh2 deh mungkin orang pada pergi ke sawah atau ke kebun gitu" kata fajar yg berpikir positif.

"Iya benar juga tu lebih baik kita nunggu kakek aja pulang kita tanyakan nanti pada nya" kata cici.

Mereka pun pergi kekamar mereka masing2.Mereka semua pun diam dan hanyut dalam pikiran masing2 ntah apa yg mereka pikirkan. Tak terasa hari pun sudah mulai gelap menandakan hari sudah mau malam. Tak berapa lama ntah datang dari mana tiba2 kakek dan nenek sudah ada di dalam rumah yg membuat mereka terkejut dan bertanya tanya dalam hati. Cewek2 bergegas ke dapur menemui nenek untuk membantu nya memasak sedangka  fajar dan aldo menghampiri kakek yg tengah duduk santai di ruang tamu.

"Kakek udah datang ya ? Kakek dari mana kok tadi siang kami cari2 nggak ada di rumah ?" Kata fajar.

"Maaf kan kakek ya nak, kakek nggak pamit dengan kalian pagi tadi, kakek mau bangunin kalian tapi kakek liat kalian terlihat capek sekali jadi kakek tidak berani membangunkan kalian dan pagi tadi kakek sama nenek pergi ke sawah untuk menanam padi" kata kakek panjang lebar.

"Oh begitu, sawah kakek di mana ? Jauh ya dari sini ?" Tanya aldo.

"Sawah kakek di bawah kaki bukit nak, kesana kakek dan nenek melewati hutan"kata kakek.

"Oh...jauh juga ya kek, kakek nggak capek apa pulang balik ke sana?" Tanya fajar.

"Capek lah nak, kakek dah tua tpi biasa nya kakek nggak pulang kerumah, di sana juga ada gubuk tapi karena ada kalian di sini kakek pulang lah" kata kakek sambil tertawa pelan.

Mereka pun berbincang dengan akrab nya. Sedangkan di dapur para cewek2 sibuk memasak membantu nenek sambil berseda gurau yg membuat nenek tertawa bahagia. Tak berselang lama mereka pun sudah selesai memasak dan memanggil kakek dan teman2 mereka untuk makan bersama. Setelah selesai makan mereka bersenda gurau bersama di ruang tamu. Malam pun semakin larut mereka masing2 mulai mengantuk dan pergi tidur ke kamar mereka. Begitu juga dengan kakek dan nenek pun istirahat di kamar nya.

"Mereka itu mirip sekali denga anak2 ku yg selalu membuat ku tertawa akan tingkah laku nya" kata nenek pada kakek.

"Nggak akan lama mereka akan tahu siapa kita, seperti nya mereka mulai curiga dengan  kita nek" kata kakek.

"Lebih baik mereka segera tau agar mereka bisa menolong kita memecahkan misteri pembunuha  berantai di kampung kita ini kek" kata nenek berharap.

"Iya nek, aku pun mau nya seperti itu tapi aku takut nyawa mereka akan terancam karena pembunuh itu masih berkeliaran di sekitar kampung kita ini entah apa yg dy ingin kan setelah membunuh seluruh masyarakan di kampung ini yg tidak berdosa" kata kakek.

"Kau benar kek, semoga mereka selalu di lindungi yg maha kuasa, arwah masyarakat di sini pun menaruh harapan ke pada mereka agar membongkar kejahatan yg terjadi di kampung kita ini" kata nenek.

"Semoga aja nek" kata kakek penuh harapan.

Desa Tak Berpenghunikan ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang