KETAKUTAN

2.3K 84 9
                                    

Seperti biasa nya kegiatan yg di lakukan di rumah kakek. Dari bangun pagi, mandi bergiliran, memasak bagi yg cewek2, nyuci baju masing2, membersihkan rumah, nyuci piring dll. Mereka berkumpul di ruang makan, mereka menyantap nasi dan lauk pauk yg sudah di masak oleh cewek2, sambil makan mereka bersenda gurau untuk kegiatan yg seperti biasa di lakukan di rumah kakek. Kakek dan nenek pemilik rumah ini belum juga datang entah kemana mereka pergi.

"Cici, hari ini giliran kamu ya yg nyapu rumah biar gue sama fitry yg cuci piring" kata sovy.

"Baik bos ku" kata cici.

"Jar, loe tau nggak kenapa kekek belum juga pulang ?" Tanya sovy.

"Entah, emnk gue cucu nya yg tau kemana mereka pergi" kata fajar.

"Mereka sudah 2 malam belum pulang, mungkin terjadi sesuatu pada mereka" kata aldo.

"Huss...jangan ngomong gitu dong Do, nggak baik tau nggak itu sama aja loe doa'in yg enggak2 pada mereka"kata cici.

"Gue nggak doa'in mereka yg enggak2 kok gue kan cuma kasih pendapat kok" kata aldo.

"Udah2 lebih baik sekarang kita lakukan tugas masing2, loe sama fajar bersin tuh kamar sudah macam sarang babi hutan tau nggak" kata sovy menunjuk aldo sama fajar.

Mereka tertawa mendengar kata2 sovy yg memarahi fajar dan aldo. Setelah selesai makan mereka pun melakukan tugas nya masing2, fitry dan sovy pergi ke dapur untuk cuci piring sedangkan fajar dan aldo pergi kekamar mereka untuk membersihkan tempat tidur dan melipat pakaian mereka yg sudah bersih di dalam raga. Sedangkan cici menyapu rumah dan membersihkan debu yg menempel pada dinding rumah.

"Kamar gue sudah di sapu, kamar fajar juga sudah tinggal kamar kakek dan nenek lagi, tapi apa boleh gue masuk ke kamar mereka" gumam cici sendirian.
"Gue tanya sama teman2 aja deh" gumam cici dan mulai berteriak memanggil sovy yg berada di dapur. "Sovy...gue boleh nggak masuk kamar kakek, gue mau membersihkan kamar mereka, boleh nggak ?" Kaya cici bertanya. Tidak ada yg menyahuti cici, cici pun berinisiatif untuk masuk ke kamar kakek untuk membersihkan nya. Tapi pintu nya agak macet nggak bisa di buka, cici pun mulai mendobrak kamar dengan sekuat tenaga dan pintu pun terbuka. Cici pun mulai masuk kekamar yg terlihat gelap cici pun mencari seklar lampu tapi tidak menemukan nya. Cici meraba setiap dinding mencari jendela dan membuka nya, setelah membuka jendela cici kaget bukan kepalang, kamar itu sangat lah kotor seperti tidak pernah di masuki manusia lebih kotor dari gudang rumah nya, dan yg membuat cici kaget dia menemukan poto pada bingkai besar yg di pajang di kamar itu terdapat nama yg tertera Tn.Suparman dan Ny.Yanti.
"Aaaaaa" cici pun berteriak sambil terdeduk di atas kasur yg terlihat kotor.

Sontak teman2 berlari mendengar suara cici yg berteriak sangat nyaring.

"Loe kenapa Ci?" Tanya fajar yg terlihat takut mendengar cici berteriak.

"I..tt..uuu" jawab cici sambil menunjuk bingkai foto di dinding.

Mereka pun serentak menoleh ke arah yg di tunjuk cici, mereka kaget bukan main melihat nama yg tertera pada foto tersebut.

"Bukan nya ini nama batu nisan pada kuburan yg kemarin kita temui itu ?" Tanya aldo.

"Iya benar ini buktinya" tanya sovy menunjukan foto kuburan pada layar Hp nya.

"Bukan nya mereka sudah meninggal 10 tahun yg lalu jadi yg kita temui kemarin siapa ?" Tanya fitry takut.

"Jangan2 mereka arwah yg penasaran lagi" kata aldo menakiti teman2 nya.

"Jangan mikir yg macam2 dong, mungkin ini cuma kebetulan aja" kata fajar untuk menenangkan teman2 nya yg mulai berasumsi yg aneh2.

"Enggak Jar ini kenyata'n, loe lihat dong wajah pada foto itu miripakn sama kekek dan nenek yg menumpangi kita tempat tinggal" kata cici yg mulai ikut bicara.

"Tapi mungkin aja mereka cuma mirip doang" kata fajar meyakin kan.

"Enggak mungkin mirip, pasti mereka arwah" kata aldo.

"Benar apa kata aldo, emang kalian nggak pada aneh apa sama desa ini ?" Tanya fitry.

"Apa yg aneh ?" Kata fajar.

"Loe nggak lihat apa, kalau siang desa ini seperti tak berpenghuni tapi kalau malam desa ini seperti hidup dengan suara2 masyrakat yg ramai" kata fitry menjelaskan.

Mereka pun mulai mencerna apa yg di kata kan fitry. Hingga tiba2 sovy teriak.

"Aaaaa" kata sovy berteriak.

"Aduh...kenaa loe teriak di telinga gue sih Vy" kata aldo kesal.

"Loe liat nggak ada noda darah pada seprai kamar ini" kata sovy yg membuat cici kaget dan langsung berdiri memperhatikan apa yg di kata kan  sovy barusan. Mereka pun mulai memperhatikan noda darah pada seprai, bantal dan guling tersebut.

"Ini mulai aneh deh" kata cici.

"Lebih baik kita cepat2 keluar dari rumah ini" kata aldo.

"Tapi kita belum pamitan sama kakek" kata fajar.

"Bodoh amat, dari pada gue mati di sini lebih baik gue keluar dari desa ini sebelum malam tiba, loe pada mau ikut apa tinggal di rumah ini ?" Tanya aldo pada teman2 nya.

"Oke kalau gitu kita beresin baju2 kita terus kita keluar dari rumah ini mumpung masih siang" kata fajar yg mulai ikut tekut dan memandu teman2 nya.

Mereka pun pergi kekamar dan membereskan baju2 mereka. Setelah selesai mereka berkumpul di ruang tamu dan siap2 untuk keluar rumah. Setelah keluar rumah mereka berjalan mencari gerbang yg membawa mereka masuk ke ke desa ini. Tanpa mereka sadari mereka hanya berkeliling di desa tersebut hingga matahari mulai tenggelam.

"Aduh gue capek banget ni, kenapa kita belum menemukan gerbang itu ?" Tanya fitry.

"Seperti nya kita hanya ber-putar2 di di kampung ini deh" kata sovy.

"Kaya nya benar deh" kata fajar.

"Terus bagaimana dong Do?" Tanya fitry.

"Gue juga nggak tau" kata aldo.

"Apa kita pulang kerumah kakek aja yuk, jalan ini nggak jauh dari rumah kakek" kata cici menyarankan.

"Benar tu apa kata cici, moga2 kakek dan nenek belum pulang kerumah itu" kata fajar.

Mereka pun mulai berjalan lagi tanpa mereka sadari ada seseorang yg mengikuti mereka dari belakang.

"Jar kayanya ada yg ngikutin kita deh" kata aldo yg berada paling belakang.

"Iya nih dari tadi kayanya ada yg memata mata'i kita deh" kata fitri lagi.

"Woy...siapa pun yg berada di sana, sini keluar hadapin kita jangan main sembunyi2" kata aldo teriak.

"Loe apa2 sih jar ngomong gitu, kalau setan gimana coba" kata sovy.

Mereka berdebat gara2 aldo teriak dan keluar lah seorang wanita agak tua dengan tertawa sangat nyaring memecahkan perdebatan mereka.

"Hahaha...hai anak muda, kalian nggak akan bisa keluar dari desa ini hidup2" kata wanita itu.

"Dia siapa Jar ?"tanya cici di samping nya.

"Anda siapa ?" Tanya aldo sepontan.

"Haha..kalian nggak kenal dengan saya, saya lah yg membunuh seluruh masyarakat di desa ini" kata wanita itu tanpa ada keraguan di wajah nya.

"Apa ?" Kata cewek2 serentak.

"Dan korban selanjut nya adalah kalian, kalian nggak akan bisa keluar desa ini haha" kata wanita itu tertawa dengan senangnya.

Tanpa aba2 mereka lari dari wanita itu dengan sekencang kencang nya. Wanita itu juga lari mengejar mereka dan berhenti karena mereka masuk ke wilayah desa tersebut, wanita itu nggak berani memasuki area desa karena takut arwah2 yg ada di desa itu menyerang nya karena berbuat ke ributan. Mereka pun berlari dan sampai ke depan rumah kakek dan bergegas masuk kerumah kakek dengan keada'n ter-gesa2 dan ngos2'an.

Desa Tak Berpenghunikan ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang