There's nothing like us
There's nothing like you and me
Together through the storm
There's nothing like us
There's nothing like you and me
TogetherSong: nothing like us by justin bieber
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seperti biasa, aku selalu menghampiri kekasihku saat melihat dirinya sudah duduk manis dibangku taman yang cukup ramai ini."Kook-ah.." aku memanggil namanya setelah sudah berada didekatnya. Ia pun menoleh kearahku dan tersenyum menampilkan gigi kelincinya yang terlihat imut.
Kemudian aku mengajaknya berjalan-jalan dengan dirinya yang terus menggenggam tanganku tak ingin lepas.
Dan aku yang tersenyum kepadanya dengan terus melangkahkan kaki.
Kami kemudian masuk kesebuah restoran untuk makan siang bersama.
Aku dengan telaten menyuapi tiap sendok kepada kekasihku yang duduk disampingku. Tak mempedulikan tatapan orang-orang kepada kami.
Saat makanannya terlihat berantakan dimulutnya aku membersihkannya seperti merawat anak bayi.
Lalu ia tersenyum lucu yang membuatku juga tersenyum kepadanya. Yang aku tahu pasti ia tak dapat melihatnya.
Aku pertama kali bertemu dengannya saat aku dirumah sakit beberapa tahun lalu tepat setelah kecelakaan tabrakan mobil menimpaku.
Ia terlihat kosong saat itu, akupun penasaran dan menghampirinya berniat hanya untuk mengobrol.
Ia terlihat sangat sempurna saat itu, tak ada kekurangan yang kulihat darinya sehingga aku menganggap bahwa ia hanya menjenguk seseorang dirumah sakit itu.
Aku berkenalan dengannya dan menceritakan mengapa aku bisa berakhir dirumah sakit ini.
Ntah mengapa aku berani menceritaan kisah yang baru kualami ini padanya yang mana orang itu adalah orang yang baru kutemui.
"Aku.. tak dapat melihat tae."
Aku terdiam sebentar mendengar ucapannya saat itu. Lalu aku baru mengetahui sosok yang kuanggap sempurna itu ternyata tak dapat melihat alias buta.
Ya, jeon jungkook yang kini merupakan kekasihku itu buta. Itulah mengapa ia selalu menggenggam tanganku sebagai penunjuk jalan agar ia tak kehilanganku.
Terkadang aku bertanya-tanya jika ia tak buta apakah ia tetap mau menjadi kekasihku? Karena aku jauh dari kata sempurna.
Alasan saat itu aku berada dirumah sakit adalah karena aku kehilangan kaki sebelah kananku setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu yang membuatku harus terus berjalan dengan kruk atau kursi roda.
Itulah mengapa banyak orang menatap kami dengan pandangan aneh atau tatapan kasihan.
Jungkook yang selalu membantu ku mendorong kursi roda dan aku yang selalu menunjuk jalannya agar ia tak salah jalan.
Aku tak butuh tatapan kasihan dari orang lain meskipun kami pasangan yang tak sempurna tapi kami saling melengkapi satu sama lain.
-END-