Hari ini menjadi awal
Diriku menatap dunia
Di luar balik jendela kamarku
Tak terbatas pagar dan pintu
Lepas bagaikan kutilang yg baru bisa terbangTak ada yg tak heboh dg diriku
Dunia kecil semarak dg kejahilan yg itu adalah kelucuan
Meskipun baru puluhan tahun kemudian tawa bisa terbentukYa...itulah aku...
Manusia kecil yg jahil
Tak terbilang kertas berhambur
Tak terhitung ember tetangga yg bocorMenghilang adalah keahlianku
Bandara Kemayoran adalah puncaknya
Tak terhitung berapa kali satpam mencariku
Bermain dg traktor lahan lumpur
Atau sekedar membuat ngos-ngosan ayam tetanggaAwalku melihat dunia begitu indah terkenang
Dunia yg kini kian renta
Dunia yg kini tak peduli jati diri
Penuh dg bisul yg siap meletus di mana-mana
Penuh dg luka tak berbilang banyaknyaTapi, awalku melihat dunia
Tetaplah dunia yg begitu indah
Dg sgala kepolosanku pd saat itu
Mungkin hingga hari ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan
PoetrySebuah episode cerita perjalanan pribadi mencari makna hidup dalam mencapai tujuannya.