Kesibukan melanda seisi rumah
Makin hari semakin sibuk
Ada banyak benda yang dilepaskan
Gordyn, dipan, dan lain sebagainya
Bahkan mainan-mainanku tak luput menjadi incaran
Semua dilempar ke dalam peti tanpa ampun lagi
Rasa iseng terkadang muncul
Ingin ikut masuk ke dalam peti
Yang sangat luas untuk 5 bocah seusiaku.
Hari itu pun tiba juga
Saat terakhir kalinya diriku melihat tempatku dilahirkan
Yang tak pernah aku berpikir bakal tak kan kembali lagi
Rumah sudah lenggang dengan nyaris melompong
Bahkan tidur pun hanya beralas kasur seadanya
Mobil telah siap dipanaskan mesinnya
Kasur kecil telah tertata di tempat bagasi
Di situlah tempat tidurku dalam beberapa hari ke depan
Hari itu 32 tahun yang lalu
Kutinggalkan tempat kelahiranku
Menuju tempat yang tak pernah kulihat
Ujung Sumatera dicapai
Selat Sunda diseberangi
Kuinjakkan tanah Jawa utk kesekian kali
Dengan kapal yang pertama kali
Jakarta kuhampiri
Perjalanan berlanjut hingga bagian timur Pulau Jawa
Belum...belum sampai di tujuan yg sebenarnya
Perjalanan berlajut ke utara Jawa
Menyeberangi Laut Jawa dari udara
Jejak kaki pertama di Borneo yang rindang
Dan terus ke utara mendekati jiran
Di kelilingi laut Selat Makasar
Pulau bernama Bunyu yang begitu mini
Beberapa puluh mil laut dari tapal batas negeri
Di situlah tujuan akhir yang dicapai
Menempuh setengah panjang negeri ini
Melelahkan sekaligus menyenangkan hati
Di pulau mini 10 tahun hidup kuhabisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan
PoetrySebuah episode cerita perjalanan pribadi mencari makna hidup dalam mencapai tujuannya.