First Power

3K 172 1
                                    

Setelah menerima anak dari Ratu Anna, Hana kemudian membawanya ke dalam dan mengamati anak itu.

"Mimpi apa aku hari ini, bisa dikasih anak. Cantik banget anak ini, aku jadi semakin sayang. "

Kemudian Hana membuka perlengkapan yang di berikan bersama dengan Luna. Ada kalung cantik, dan sebuah kotak.

"Hmm.. Kira-kira.. Apa ya isinya... " membukanya dan terkejut.

Hana mendapati uang yang sangat banyak. Ia tidak menyangka. Mulai hari ini hidupnya berubah drastis. Dari miskin menjadi tercukupi.

"Waw... Banyak banget uangnya... Terimakasih peri... Kini kebutuhanku dan kebutuhan Luna terpenuhi."

Di kerajaan peri..

"Anna syukurlah kamu sudah kembai dengan selamat... Ba.. Bagaimana dengan anak kita.. Kau titipkan pada siapa? Bangsa Elf, Sirent, Kurcaci? Karena hanya merekalah sekutu kita. Pasti diantara mereka kan? "

"Tidak pada mereka sayangku... Aku menitipkannya pada bangsa manusia karena mereka tidak jahat dan tidak memiliki kekuatan."

"Apa! Kamu menitipkannya pada mereka! Mereka itu lemah tidak berdaya! Nanti kalau anak kita kenapa-napa bagaimana?"

"Aku juga sempat menghawatirkannya sayangku, tapi bangsa manusia paling aman dibanding bangsa lain, para clan iblis tidak bisa masuk ke dunia manusia... Itu mustahil bagi mereka. Maka dari itu, aku memilih mereka untuk merawat putri kita" sambil memperlihatkan Hana yang sedang menggendong dan menidurkan Luna lewat bola kristal.

"Yasudah.. Papa percaya sama mama. Kita tunggu hingga usia yang sudah ditentukan untuk kembali ke pada kita. "

Di dunia manusia.

Luna, semakin hari semakin bertambah besar karena Hana merawatnya dengan baik. Di usianya yang ke dua tahun ini.. Banyak terjadi keanehan pada Luna.. Hingga Hana menjadi kewalahan di buatnya. Hana berfikir mungkin kekuatannya sudah mulai aktif karena ia anak dari seorang peri, ia begitu spesial dan berbeda dari anak pada umumnya.

Flashback..

Hana sangat senang menanam bunga dan pohon yang berbuah, supaya jika pohon ini sudah besar dan berbuah, Hana tidakharus membeli buah ke pasar meskipun uang srlalu penuh di dalam kotak, tetap saja Hana ingin menikmati hasil jerih payahnya sendiri.

Ketika itu Luna sedang bermain sendiri dengan seekor anjing kecil yang entah ia dapat dari mana. Ia sangat senang dan tak ingin bermain dengannya. Lama-lama semua hewan berdatangan mengerubungi Luna. Luna sangat senang karena bisa bermain dan menikmati kelucuan binatang itu, tapi aneh bagi Hana.

"Dari mana semua hewan ini? Aneh.. "

Hana melihat seekor anjing Golden Retriever yang sangat cantik duduk di dekat Luna. Anjing yang ingin sekali Hana pelihara tapi ia tidak punya uang untuk membelinya dulu. Dan sekarang ada bersama anaknya. Hati Hana pun senang.

"Luna sayang.. Darimana semua hewan-hewan ini?"
Sambil mengelus anjing Golden itu.

"Luna gak tau mama... Meleka datang sendili." Luna belum bisa mengucapkan R. Jadi Hana hanya bisa tersenyum.

"Oh yasudah..kita pelihara satu saja ya sayang.. Biarkan yang lain pergi. " lalu mengajak anjing Golden itu masuk. Luna hanya mengangguk dan menyuruh hewan yang lainnya pergi. Ajaibnya mereka langsung menurut dan pergi.

Suatu hari Hana sedang menyiram bunga dan beberapa pohon buah supaya mereka tetap segar. Luna pun ikut membantu mencipratkan air sedikit demi sedikit.

"Ma.. Boleh Luna memegangnya supaya cepat besar dan mama tidak seling menyiram. "

Dahi Hana berkerut menandakan itu mustahil.

"Memang Luna bisa melakukannya. Jika luna bisa.. Mama pasti senang. "

Kemudian Luna memegang sebuah pohon apel yang masih pendek. Dan tiba-tiba pohonnya menjadi besar dan mengeluarkan banyak apel.

Hana di buat kagum dengan Kedasyatan sihir luna. Dan hari itu mereka panen apel.

"Luna.. Lain kali tidak boleh berbuat seperti ini lagi ya. Luna harus merahasiakan kekuatan Luna dari orang lain ya kecuali sama mama, mengerti. "

"Maaf ya ma.. Luna hanya mau bantu mama. Luna ingin cepat makan buahnya... Hiks.. Hika.. " luna menangis di pelukan Hana.

Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya...

"Eh.. Aduh.. Luna cepat kedalam.. Nanti kamu sakit.. " masih dalam pelukan.

"Ngga mau... Gendong mama... "

Akhirnya Luna di gendong masuk ke dalam rumah.. Tapi hujan mulai reda begitu juga dengan tangisnya Luna.

"Hah.. Loh.. Nggak biasanya hujannya langsung berenti.. "

"Hujan itu lalena aku nangis mama.. Kalo aku enggak nangis nggak ada hujan.. "

Hana lagi-lagi dikejutkan dengan Luna.

"Mama nggak percaya.. Hujan itu biasa Luna.. Tidak menentu.. Mama juga kaget kenapa nggak mendung tapi hujan ya. "melihat langit di luar yang kembali cerah.

"Mama.. Cubit aku.. Biar aku nangis... "

"Mama nggak mau.. Itu sakit..mama nggak mau menyakiti kamu sayang... "

"Aa... Cubit aja... Nggak papa ma.. Nanti hujan muncul lagi.. "

Akhirnya Hana mencubit tangan Luna. Luna berteriak dan menangis kencang. Dan terjadilah hujan diringai petir yang menyambar-nyambar.

"Ok.. Ok.. Mama percaya.. Udah ya jangan nangis.. Cup.. Cup.. Cup.. "

Yangis Luna mereda, hujan pun reda. Hana sudah tak mau lagi bermain-main dengan Luna.. Dan mempercayai apa yang sudah terajadi menskipun diluar akal dan logika manusia.

Flashback off.

Sesekali Anna menjenguk Luna secara diam-diam.. Tapi Luna selalu merasa ada yang mengawasinya. Akhirnya Luna mencari tapi tak diyemukan apa-apa.. Karena Anna sembunyi.. Belum bisa bertemu denganya.. Karena dilarang. Anna hanya melihatnya dari jauh dan sesekali datang menengok tanpa sepengetahuan Hana dan Luna

 Anna hanya melihatnya dari jauh dan sesekali datang menengok tanpa sepengetahuan Hana dan Luna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fairy AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang