Yuna pov
Aku sudah selesai menemani appa pergi berobat bulanan. Ya biasa lah ya masalah orang yg sudah berusia lanjut. Aku pulang tapi tak bersama appa. Kata appa ia masih ada urusan jadi aku pulang duluan karena aku sudah meninggalkan sunyoul oppa sendirian di rumah. Semua pelayan rumah sudah aku suruh pulang, karena pekerjaan mereka sudah selesai jadi ya aku suruh pulang deh...
Saat sampai di depan pintu gerbang. Aku tak melihat mobil sunyoul oppa disana. Apa dia sudah pergi ya???...
Aku melangkah masuk terutama menuju ke arah kamar ku. Saat aku cek memang sunyoul oppa sudah tidak ada di kamar ku. Kemana ia pergi..."batinku. Karena penasaran bercampur khawatir aku pun mengambil ponselku di dalam tas yg aku bawa. Aku menghubungi sunyoul oppa. Pertama tak di angkatnya, tapi aku tak menyerah aku masih terus menghubungi nya dan jeng jeng....Yeoboseo..."terdengar sahutan di sebrang telfon.
Oppa kau dimana, aku pulang kok kau sudah tidak ada..."ucapku to the point.
Aku sudah pulang ke apartement, yuna...
Kenapa kau tidak memberitahuku....
Tadi saat aku bangun rumah mu sangat sepi. Aku pikir kau pergi karena ada urusan. Jadi aku ga mau mengganggu mu...
Tadi aku memang pergi tanpa memberitahu mu juga. Aku peegi menemani appa berobat bulanan. Yah biasalah cek kesehatannya....
Owh begitu, terua gimana ke adaan appa...'tanya sunyoul oppa.
Kata dokter kesehatan appa baik2 saja. Asal jangan terlalu capai dan banyak pikiran...
Owh bagus deh kalo begitu. ya sudah ya yuna aku sedang menyetir nanti ga fokus malah aku yg masuk rumah sakit....
Mmm ya sudah, hati2 ya nyetir nya, pelan2 saja asal selamat. Oh iya oppa bolehkah aku main ke apaertement mu. Aku sangat bosan di rumah, apalagi semua pelayan sudah aku suruh pulang semua....
Mmm ya sudah datang ajha kalik yuna, itu kan mulai sekarang sudah menjadi milik kamu juga. Nanti jangan pakai ketuk pintu dulu. Langsung masuk ajha password nya 1999...
Ne, arraseo oppa. Anyeong...
Ne annyeong....
Setelah menutup telfon aku melangkah menuju kamar mandi. Yah aku mau membersihkan badan ku dulu rasanya sangat lah lengket. 15 menit berlalu akhirnya aku sudah siap dan rapi dengan baju yg aku kenakan sekarang, aku meraih tas dan kunci mobil yg berada di atas nakas kamar ku.
Setelah menempuh perjalanan yg tidak terlalu makan waktu, aku pun sudah sampai di depan gedung apartement nya sunyoul oppa. Memarkirkan mobil dan melangkah masuk ke dalam lift menuju lantai 23. Setelah lift berbunyi menandakan bahwa sudah sampai pintu lift pun terbuka secara perlahan. Aku terkejut saat melihat sosok namja yg berdiri tepat di hadapan ku saat pintu lift terbuka. Ya dia adalah gyujin mantan kekasih ku saat SMA dulu. Itupun sudah sangat lama.Yu..yuna..."ucapnya tak percaya.
Ne,.."ucapku sembari mengembangkan senyuman pada nya.
Kenapa kau ada disini, apa kau tinggal disini...
Mmm aniyo. Aku kesini mauu ke apartement seseorang...
Seseorang, siapa dia. Apa dia kekasih mu...
Mmm dia.. Calon... Suami ku..."ucapku gugup.
Su... Suami..."ucapnya, dan nampak sekali ekspresi wajahnya berubah shock mendengar kata "calon suami ku"...
Ne, waeyo...
Akkhhhh aniyo, aku ada urusan aku pergi dulu y..."ucapnya sembari melangkah masuk ke dalam lift.
Sementara aku melanjutkan langkah ku menuju apartement sunyoul oppa. Saat sampai di depan pintu apart nya aku hendak mengetuk pintu tapi tiba2 aku mengingat sesuatu, sesuatu yg di katakan sunyoul oppa jika mau main ke apart nya jangan mengetuk pintu lagi tapi langsung masuk saja. Aku memasukkan password di papan kunci tepat nya di sebelah pintu.
Ting...pintu berbunyi dan terbuka dengan sendirinya. Aku melangkah masuk dan menaruh tas ku ke atas meja di ruang tamu. Aku mengedarkan pandanganku ke semua penjuru, tapi tak melihat ada nya sunyoul oppa disana. Aku pun melangkah menuju kamarnya, dan terlihat ia sedang tertidur dengan selimut yg menutupi seluruh tubuhnya kecuali muka. Aku tersenyum melihatnya. Ia tidur dengan posisi membelakangi ku. Tapi, tunggu dulu. Kenapa ia tidur seperti orang yg sedang kedinginan padahal alat panas ruangan sedang aktif bahkan sekarang sangat lah hangat. Dan lagi aku juga mendengar desahan nya yg sedang merasa kedinginan. Karena penasaran aku mendekatinya dan melihat wajahnya yg sangat pucat. Aku memegang dahinya.Omona.. Badanya panas, kenapa bisa mendadak seperti ini, bukankah tadi ia terlihat baik2 saja, saat di telfon juga suaranya normal2 ajha..." batinku.
Oppa badan mu panas, apa kau baik-baik saja...
Anyi gwenchana yuna..."ucapnya terputus karena menahan suhu dinginnya.
Apa perlu aku panggilin dokter..." aku duduk di samping ranjang sembari menghadapnya dan tanganku mengelus surai bloonde nya.
Tak perlu yuna, ini hanya demam biasa. Paling sebentar lagi akan sembuh dengan sendirinya...
Mmm yasudah kalo begitu, aku buatkan bubur ya, apa kau mau...
Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Yasudah tunggu sebentar ya..." ucapku sembari melangkah menuju dapur dan membuat kan bubur.
Selang 30 menit bubur yg aku masak sudah siap untuk di santap, aku pun membawanya ke kamar dan menaruhnya di nakas dekat ranjang sunyoul oppa.Oppa, kajja bangun, makan dulu ya. Baru setelah itu kau bisa tidur kembali..."ucapku sembari menepuk2 pipinya pelan. Sebagai respon ia menggeliat dan perlahan membuka matanya menatapku.
Aku membantunya untuk duduk dan menaruh bantal di belakangnya sebagai sandarannya.Nih, kau mau makan sendiri atau aku suapin ..." ucapku sembari menyodorkan mangkuk yg berisikan bubur ke arahnya.
Suapin ajha deh, tangan aku gemetaran. Nanti ga kuat megang mangkuk nya malah tumpah lagi.
Arraseo, nih aaaa...." ucapku sembari menyendokkan bubur itu dan mengarahkannya ke depan bibir sunyoul oppa. Secara perlahan ia membuka mulutnya dan melahap bubur yg aku sodorkan tadi ke arahnya.
Pahit yuna..."ucapnya manja.
Aigo kau ini tahan lah sedikit. Paksakan ajha terus biar cepat sembuh. Itu memang wajar, setiap orang yg sedang sakit memang sering mangalami pahitnya masukan makanan yg masuk kerongga mulut maupun tenggorokan...
Akkhhh ternyata calon istri ku sangat lah pintar....
Aku kan memang pintar sejak lahir, apa kau tidak tau....
Ne, aku tidak mengetahuinya....
Aiissshhhh kau ini. Sudah lah makan saja dulu, nih..."ucapku kembali menyuapinya. Suapan demi suapan pun berlalu. Dan sekarang hanya tinggal 1 kali suapan.
Nih, satu kali lagi..."ucapku sembari menyuapi nya kembali.
Akhhh akhirnya habis juga. Huuu katanya pahit tapi nih liat habis juga kan...
Iya itu juga kamu maksa...
Aku hanya bisa tersenyum melihat ekspresinya yg berubah kesal. Dan itu sangat lah lucu hhaha.
Next chapter...