perjuangan

13 2 0
                                    

Appa yuna terlihat berfikir. Mana mungkin aku bisa membiarkan cucu ku lahir tanpa seorang ayah...'ujar appa yuna.

Jadi biarkan aku dan yuna menikah om. Biarkan aku dan yuna yg akan membesarkan anak kami....'ujarku memohon.

Tidak. Aku tetap tak akan membiarkan yuna menikah dengan mu, sudah cukup penderitaan yuna sekarang dan itu semua karena mu. Apa kau belum puas hah...'ujar appa yuna dengan nada bicara membentak.

Tapi om...

Sudah cukup. Sekarang kau pergi dari rumah ku dan jangan pernah datang lagi kesini dengan permintaan konyol mu yg tak akan mungkin terjadi lagi. Satu lagi aku akan mencarikan ayah sekaligus suami untuk cucuku dan putri ku. Jadi jangan pernah berharap pada yuna lagi. Kau mengerti....'ujar appa yuna santai tapi mampu membuat hati ku sakit.

Tapi om yg yuna kandung itu adalah anak ku...'ujar ku tak mau kalah.

Lalu mengapa kalau itu adalah anak mu. Kau tidak terima huh. Aku jauh lebih tidak terima atas apa yg kau lakukan pada putri ku....'jawab appa yuna.
Sekarang kau pergi, aku sudah muak melihat muka mu...'ujar appa yuna lagi.

Aku pun pasrah dan jalan keluar dari rumah yg mewah nan megah itu. Pikiran ku berkecamuk, hati ku pun bercampur aduk antara senang, gelisah dan sedih. Aku senang karena tau bahwa yuna hamil dan mengandung anak ku, tapi aku juga gelisah karena aku tak tau sama sekali keberadaan yuna dimana sekarang. Dan disisi lain juga aku sedih karena appa yuna tidak lagi merestui hubungan ku dengan yuna apalagi appa yuna akan mencarikan pengganti ku untuk yuna dan anak kami.

Aku menyusuri kota seoul tanpa henti berharap aku bisa bertemu dengan yuna. Tapi semua harapan ku pupus karena hingga malam seperti ini aku belum juga menemukan dimana keberadaan yuna. Aku mengambil ponsel ku dan menghubungi yuna berkali-kali tapi hasil nya tetap sama, nomor nya selalu tidak aktif. Aakkkkkhhhhh... Erang ku frustasi dengan semua ini. Hingga akhir nya aku merasa lelah dan memutuskan untuk pulang ke apartement. Aku memang sudah pindah dari hotel ku yang lama ke apartemet yg tak jauh dari rumah yuna.

Author pov

Di london yuna merasa sangat bahagia dan ia sudah bisa melupakan masalah nya sedikit demi sedikit. Usia kandungannya pun saat ini sudah berjalan 4 bulan dan yuna pun sekarang sedikit kesulitan untuk bergerak mengingat  kandungannya yg semakin membesar.
Sementara sunyoul selama yuna pergi, selama itu pula lah ia hidup dengan tak mempunyai semangat hidup. Keadaan nya sangat lah mengenaskan. Sudah seperti zombie dengan kantong mata yg menghitam, badan nya pun sedikit kurus. Ia seperti tidak terawat bahkan urusan kantor pun sudah ia alihkan tanggung jawab nya kepada asisten pribadi nya di kantor walau hanya sementara.
       # Back to yuna #
Skip

Usia kandungan yuna sekarang sudah 8 bulan lebih dan sebentar lagi ia akan melahirkan. Appa yuna sebenar nya sudah memilih calon untuk yuna, tapi yuna menolak nya ia bilang bahwa ia akan mengurus anak nya sendirian. Dan Saat ini yuna sedang berbelanja pakaian bayi di sebuah mall di london, ia di temani oleh bibi nya. Mengingat yuna yg sedang hamil tua, takut terjadi apa-apa.
Hari-hari pun berlalu, minggu berganti minggu. Dan saat ini yuna sedang duduk di ruang tamu sembari menonton televisi. Tapi tiba-tiba ia merasa perut nya sangat lah nyeri, awal nya masih ia tahan tapi lama-kelamaan nyeri itu berubah menjadi rasa sakit yg semqkin menjadi. Yuna tidak tahan ia pun berteriak memanggil bibi dan paman nya yg sedang berada di kamar mereka.
Ahjumma...ahjissi...'panggil yuna di sela isak tangis nya. Hiks...hiks...hiks...tolong aku.
Tak lama paman dan bibi yuna turun dengan tergesa-gesa. Ada apa yuna, kau kenapa huh...'tanya bibi khawatir melihat ku.
Ahjumma, hiks... Perut ku hiks... Sakit hiks...'jawab yuna sembari terus menangis.
Apa sudah waktu nya...'tanya paman yuna pada istri nya.
Aku rasa begitu. Ya sudah sebaik nya kita bawa yuna ke rumah sakit. Kasihan dia, aku tak tega melihat nya begini...'ujar bibi yuna.
Paman yuna pun dengan sigap menggendong tubuh yuna dengan hati-hati menuju mobil milik nya.
Mereka bertiga pun menuju rumah sakit terdekat dan ternama di london. Setelah sampai yuna langsung di masuk kan ke dalam ruang UGD. Sementara paman dan bibi yuna menunggu hasil nya di kursi ruang tunggu. 2 jam pun berlalu, dokter yg menangani yuna keluar dari ruang UGD dengan wajah tersenyum sembari menatap paman dan bibi yuna.

Bagai mana keadaan nya dok..'tanya bibi yuna.
Hhmmm  kalo boleh saya tau, anda siapa nya ya...'tanya dokter itu dengan ramah.
Kami berdua paman dan bibi nya dok...'jawab bibi yuna lagi.
Owh, begini tn. Ny. Keponakan anda melahirkan secara normal. Dan keadaan nya baik-baik saja, bayi nya pun terlihat sangat sehat. Karena ibu nya sangat pintar menjalani hidup sehat ya...'ujar dokter.
Akkhhh syukur lah, terus apa kami boleh melihat nya dok...'ujar paman yuna sembari bernafas lega.
Jangan sekarang ya tn. Soalnya pasien belum sadar kan diri akibat suntikan bius agar ia beriatirahat terlebih dahulu. Nanti saat pasien sudah di pindah ke ruang rawat nya anda boleh melihat nya...'ujar dokter itu lagi.
Akkkhhh terima kasih dok...'ujar bibi yuna.
Tak lama keluar seorang perawat dengan menggendong seorang bayi mungil dari dalam ruangan. Dok... Bayi nya mau di pindahkan ke ruangan khusus bayi atau biarkan saja tidur di samping ibu nya...'tanya perawat itu.
Mmm. Terserah pada keluarga nya saja. Bagaimana tn. Ny. Apakah bayi nya mau di pindahkan ke ruang khusus bayi atau bersama ibu nya saja...tanya dokter itu.
Mmm sebaik nya di pindahkan ke ruang khusus bayi saja dok. Soal nya yuna kan harus istirahat. Kasihan jika nanti ia mengurus bayi nya juga kan...'ujar paman yuna.
Mmm saya seteju dok. Benar apa kata suami saya...'timpal bibi yuna.
Owh baik lah kalo begitu kami permisi dulu ya. Mari...'ujar dokter itu melangkah pergi diikuti oleh perawat nya yg menggendong bayi yuna.

Pukul 07:30 pm

Yuna sudah di pindah kan ke ruang rawat VVIP nya. Dan sekarang ia juga sudah sadar.
Ahjumma,ahjussi...'panggil yuna lemah pada paman dan bibi nya itu.
Iya yuna, ada apa. Kau perlu sesuatu katakan saja...'ujar bibi sumringah.
Aniyo ahjumma. Aku hanya ingin tau dimana anak ku...'tanya yuna lagi.
Ank mu ada di ruangan khusu bayi. Kau jangan khawatir ya. Ia baik-baik saja kok. Bahkan ia terlihat imut dan lucu...'jawab bibi yuna.
Anak ku jenis kelamin nya apa...'tanya yuna, mengapa ia tidak tau jenis kelamin anak nya karena ia sengaja  membuat kejutan untuk diri nya sendiri dengan tidak melakukan USG. Karena menurut nya laki-laki atau perempuan sama saja asal ia sehat dan selamat.
Ia perempuan yuna, ia sangat cantik seperri mu. Tapi hidung dan mata nya tidak sama dengan mu, apa itu turun dari ayah nya...'tanya paman sepontan.
Seketika wajah yuna berubah. Ia teringat lagi akan kejadian di masa lampau yg membuat nya memutus kan untuk pisah dari sunyoul.
Aiisshhh kau ini, mengapa kau berkata seperti itu hah. Liat kan yuna jadi sedih kembali...'ujar bibi yuna pada suami nya itu.
Akkhhh tak apa ahjumma, aku tak apa-apa kok...'ujar yuna.
Owh iya, ngomong-ngomong ahjumma lupa mengabari appa mu yuna....
Akkhhh biarkan saja ahjumma. Aku ingin memberi kejutan pada appa, dengan pulang ke korea membawa cucu nya...'ujar yuna sumringah.
Owh ya sudah kalo begitu...'ujar bibi yuna.
Terus kapan kau akan pulang ke korea yuna, kau kan masih dalam keadaan seperti ini...'tanya paman.
Aiusssjhh kau ini, jelas bukan sekarang lah yuna pulang nya,tunggu keadaan nya membaik baru ia pulang, lagian aku tak akan membiarkan nya pulang dalam keadaan belum sehat total seperti ini...'ujar bibi yuna pada suami nya itu sembari menjitak kepala nya.
Yuna tertawa kecil melihat tingkah paman dan bibi nya itu. Seakan ada kebahagiaan tersendiri dari keluarga kecil paman dan bibi nya itu. Mereka memang punya anak tapi sedang kuliah di universitas ternama di amerika, dari itu mereka hanya tinggal berdua di london. Lucu sekali mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Heart #sunyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang