Chapter 12

176 29 0
                                    

Malamnya

~ dikamar tamu ~

"kau terlihat sangat cantik (F/N)-chan" puji ibu Akashi

Sekarang ini kau sedang mengenakan baju yang diberikan ibu Akashi. //bajunya kayak digambar dan anggap aja itu kalian//

"uhm.. obasan"

"iya, ada apa (F/N)-chan ?"

"apa benar ini baju obasan ?" tanyamu

Ibu Akashi terkekeh "mulai sekarang coba panggil aku okaa-san ne"

"t-tapi—"

"okaa-san tidak menerima penolakan" kau hanya mengangguk pasrah

Ibu Akashi tetsenyum dan menuntun keruang makan dimana Akashi Seijurou sedang menunggu kalian. Kau menunduk karena tidak mau melihat Akashi dengan pakaian seperti itu.

"baju siapa itu, okaa-san ?" tanya Akashi

Ibu Akashi tersenyum manis "tentu saja ini baju (F/N)-chan. Bagaimana Sei-chan dia terlihat cantik kan ?"

"biasa saja" jawab Akashi. Jujur saja jawaban Akashi membuatmu kecewa

Mendengat jawaban anaknya yang seperti itu ibunya Akashi langsung menghampiri anaknya "Sei-chan tidak bisakah kau memuji (F/N)-chan sedikit saja" bisik ibu Akashi lembut tapi terdengar menyeramkan bagi Akashi

"nah (F/N)-chan ayo kemari kita makan bersama" ajak ibu Akashi. Kau pun menghampirinya dan duduk didepan Akashi. Kalian menikmati makan dengan tenang dan hanya terdengar suara garpu dan sendok yang beradu.

£££

~ dilaboratorium kepolisian ~

Terdapat 2 orang pria yang sedang fokus pada suatu komputer.

"jadi dia pelakunya ?" tanya pria berkulit gelap //dijitakAomine// yang kita tau bernama Aomine

"seharusnya kau sudah tau siapa pelakunya, mengingat dia ini pelaku dari kejadian terowongan maki" ucap pria berambut hitam panggil saja dia Hanamiya

"wajar saja aku tidak tau, kasus itu diterjadi sebelum aku jadi inspektur penyelidik" bantah Aomine

"memang seharusnya mereka menetapkanmu dibagian polantas daripada menetapkanmu dijabatan ini"

"kau yakin tidak mau menangkapnya sekarang ?" tanya Hanamiya

"inginnya sih begitu tapi Akashi melarangku untuk melakukannya"

"alasannya ?"

Aomine mengangkat bahunya "ntahlah"

Aomine mulai melangkah keluar ruangan tapi ada suara yang menghentikannya "kau mau kemana ?"

"kantor pusat"

Brak

hanamiya berdecak "mereka berdua itu selalu saja berbuat seenaknya"

"tapi sepertinya kejadian ini akan tambah menarik" Hanamia menyeringai menatap data pelaku yang sudah ditemukannya

£££

"kalian yakin tidak mau menginap sehari dua hari lagi" Ibu Akashi berusaha kalian agar lebih lama dirumah. Kini kalian sedang berada didepan rumah, bersiap untuk berangkat.

"tidak bisa Okaasan, aku dan (F/N) ada jadwal kuliah yang tidak bisa kami tinggali" mendengar itu Ibu Akashi terlihat sedih, kau pun berusaha menenangkannya.

"Okaasan jangan sedih, nanti saat kami tidak ada jadwal kuliah kami janji akan menginap disini lagi" ucapmu dan berhasil, wajah Ibu Akashi kembali senang. Dia pun memelukmu dan Akashi. Setelah semuanya sudah siap kau dan Akashi masuk kedalam mobil.

Kau membuka jendela mobil "Okaasan, Yui-obaasan kami berangkat ya"

"selamat jalan dan hati-hati dijalan" ucap Ibu Akashi dan Yui-obaasan bersamaaan. Kau melambaikan tanganmu dan Akashi melajukan mobilnya menjauh dari rumah ibunya

Keheningan terjadi selama perjalanan. Kau yang bingung mencari topik pembicaraan dan Akashi yang memfokuskan dirinya pada jalan raya. Jujur saja kesunyian ini membuatmu frustasi, padahal kau berharap Akashi yang memulai pembicaraan tapi sepertinya itu tidak akan pernah terjadi.

"ne Sei-kun"

"hn"

'respon yang menyebalkan' batinmu

"ne ne Sei-kun"

"Sei-kun !!!"

"urusai (F/N), doushite ?"

Kau mengembungkan pipimu "tidak jadi"

"kau ini sebenarnya mau bicara apa ?" kau terdiam dan keheningan kembali terjadi. Akashi memberhentikan mobilnya saat lampu merah

"(F/N) aku akan mengatakannya sekali saja, jadi kau harus mendengarnya baik-baik" Akashi menarik nafas lalu mengeluarkannya "aku janji apapun yang terjadi aku akan melindungimu dengan seluruh nyawaku. Jadi kumohon.... Jangan pergi dan tetaplah berada disisiku"

Merasa kau tidak merespon ucapannya, Akashi menengok kearahmu dan ternyata kau sedang tertidur.

"dia ini benar-benar" geram Akashi dan melajukan kembali mobilnya saat lampu sudah hijau

Akashi menghela napas frustasi "berarti sia-sia ucapanku tadi"

Andai saja kau sedang tidak tidur, kau pasti terkejut mendengar ucapan Akashi tadi.



Hai ketemu lagi sama Author
Apa ada yang kangen ? (´∀')

Krik...krik...krik

Krik...krik

Krik.......

*pundung dipojokan* ╥﹏╥

Kyousuke : sudahlah, jangan pedulikan orang ini lebih baik kalian baca lanjutan ceritanya

Kyousuke : ingat jangan lupa vote dan comment

[REVISI TOTAL]Terowongan Berhantu (Akashi X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang