Chapter 6B, Sick.

377 60 6
                                    

.
.
.

Jimin menatap datar pada Yoongi yang masih terlelap di kasur nya.
Jimin kembali meletakkan telapak tangannya di pipi Yoongi yang halus, merasakan suhu tubuh namja itu yang kini sudah lebih turun dibanding sebelumnya.

Berada di tempat dingin terlalu lama?
"Sebenarnya kau kemana malam itu?"
Gumaman Jimin terdengar pelan, tanpa sadar ia mengusap perlahan surai lembut Yoongi.
Ia tidak bisa mengubungi ayahnya saat ini. Jika pria tua itu tahu, Jimin pasti menjadi sasaran amarahnya.
Lagipula...
"Apa karena aku yang menyuruhmu keluar, Yoongi?"

"U-nhh."

Mata Jimin terbuka lebar, takut terjadi apa-apa pada Yoongi karena namja itu tiba-tiba menggeliat dengan kerutan pada kedua keningnya.

"Yoongi?!"

"J-jiminh?" Yoongi berucap lemah, pandangannya buram dan bergoyang-goyang, yang dilihatnya saat ini adalah seorang lelaki yang posturnya mirip dengan Jimin.

"Ya, ini aku. Kau tidak apa-apa? Kau mau makan?"

Yoongi tidak langsung menjawab; ia hanya berbaring lemah hingga pandangannya sedikit lebih baik- walaupun usahanya itu membuat kepalanya menjadi lebih sakit.

"Jimin... Kenapa kau bisa masuk?"

Pertanyaan yang bodoh, Jimin mengabaikannya dan mengambil mangkuk berisi bubur, bukan buatannya tetapi hanya ini yang bisa diberikannya pada Yoongi,
Jimin meletakkan mangkuk itu di paha Yoongi, "Makanlah."

Yoongi memandang mangkuk berisi bubur yang mengepul itu; tiba-tiba saja ia merasa lapar saat menyadari jika dirinya memang belum memakan apapun sejak kemarin pagi.

prak
Sendok itu jatuh di lantai bersamaan dengan bubur di atasnya, mengotori sedikit lantai kamar itu.
"Ah, m-maaf aku tid-"

"Merepotkan." potong Jimin, ia mengambil sendok jatuh itu dan membawanya keluar dari kamar Yoongi.

Ah apa? Jadi Yoongi tidak boleh makan menggunakan sendok?

Namun Jimin kembali, dengan sendok lain dan menarik mangkuk bubur Yoongi dari pangkuannya,
"Buka mulutmu."

"A-apa?"

"Kau mau makan tidak?!"
Jimin menggerung, membuat Yoongi langsung membuka mulutnya.

"Begitu saja tidak sanggup. Laki-laki macam apa kau."
Ucapan kasar itu meluncur bersamaan dengan sendok berisi bubur yang Jimin dekatkan pada mulut Yoongi.

Alih-alih menjawab perkataan kasar Jimin, Yoongi malah tersenyum manis hingga kedua mata sipitnya hanya tinggal membentuk lengkungan kecil.
Gigi kecilnya yang berjejer rapi terlihat sangat menggemaskan saat namja itu semakin lebar senyumnya.

"Aneh-" dengus Jimin.

"Terima kasih."
Yoongi mengucapkannya dengan tulus, belum pernah sebelumnya ia diperlakukan seperti ini, dan hal ini sangat membuatnya bahagia; entah karena apa.

Jimin menatapnya; terlihat tidak berminat menjawab perkataan Yoongi namun lelaki itu akhirnya mengangguk.
"Jangan banyak bicara dan habiskan saja makananmu, Yoongi. Setelah itu tidurlah." Ucapnya dengan nada memerintah sambati menyodorkan suapan kedua yang diterima Yoongi dengan senang hati.

Hari ini, untuk pertama kalinya mereka berdua bertatap muka tanpa adanya perkelahian.

.
.
.

TBC

THANKSCHU SUDAH MENUNGGU WATTPAD GAJELAS INI. ❤💕
< Anw nanggung ya, cuma 400 words untuk lanjutan chapternya, tapi serius deh. Kalau udah lebih dari 1k words itu bisanya ngetiknya langsung lelet di hpku. Aku ngetik udah kata ketiga tapi yang muncul baru sampe kata pertama. Deletenya pun begitu. Delete delete delete karena typo tau-taunya yang kedelete sampai Merauke.>

HaaADEHEEeEeeeHH
.
.
.

Aku tetap butuh saran wattpad MinYoon dari kalian, guys! :(
Ayo rep disini 👉

Maaciw!
Sekarang ku ingin bobok dulu.
Kenyang. Bawaannya jadi ngantuk.

Ah ena.

See you in the next chap!Taehyung's waifuJiyora💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you in the next chap!
Taehyung's waifu
Jiyora💕


.
.
.

At the End of the Rope [MinYoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang