1- Prolog

3.6K 67 4
                                    

Ada seorang anak bernama Faisal Zaki Hermawan, biasa dipanggil Zaki, dia hidup bersama adiknya yang bernama Indra Sri Jaya yang biasa dipanggil Indra.

Indra berusia 15 tahun, seorang anak yang ingin berkuliah di universitas ternama. Ya tentunya untuk mencari ilmu.

Sedangkan Zaki berusia 17 tahun, ia ingin menjadi pengusaha yang sukses di masa depan. Karenanya, Zaki sering belajar mengenai ekonomi dan sosial. Entah bagaimana takdirnya di masa depan.

Dalam usianya, mereka suka sekali bermain game bertemakan petualangan. Game di handphone tentunya. Dalam game tersebut, yang paling lama bertahan ialah pemenangnya. Mereka berdua bermain bergantian karena mereka hanya memiliki satu handphone.

Zaki lebih hebat daripada Indra. Dia berhasil bertualang lebih lama dan jauh dibandingkan adiknya. Tentunya dengan skill dan kecerdasan, Zaki dapat mengalahkan Indra.

Selain game dan umur mereka, mereka tinggal berdua di rumah. Ayahnya meninggalkannya pada saat Zaki masih kecil, sedangkan ibunya sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu.

Tanggung jawab ayahnya sekarang berada di tangan wali mereka, yaitu pamannya.

Untuk membiayai hidupnya, pamannya mentransfer uang ke rekening Zaki setiap bulannya.

Zaki memanfaatkan uang tersebut dengan baik tentunya, tanpa boros atau foya-foya. Boros hanya membuang-buang uang yang berharga.

Tentu saja mereka berdua masih sekolah.

Tapi sepulang sekolah, Zaki bekerja paruh waktu di sebuah mini market. Dia hanya tidak ingin terlalu membebani pamannya.

***

Hari ini, tanggal 25 September.
Seperti hari biasanya, Indra bangun lebih awal dari Zaki.

Tapi hari ini berbeda, dia tidak akan membangunkan Zaki. Indra berencana untuk membelikan Zaki kue.

Ya, hari ini adalah ulang tahun Zaki.

Mumpung kakaknya masih tidur dan sepertinya tidak akan bangun kalau tidak dibangunkan, Indra akan pergi ke toko kue.

Indra memang berniat mengumpulkan uang jajannya sejak sebulan yang lalu untuk dibelikan kue ulang tahun.

Itu idenya karena ia ingin berterimakasih kepada kakaknya karena selalu ada disampingnya.

***

Indra pergi ke luar rumah dengan mengendap-endap, tak ingin kakaknya terbangun. Selama 5 menit dia berjalan ke luar,
"Dimana ya toko kuenya?...Ah! Toko apa itu? Hmm...toko kue misteri? Baru kali ini aku liat toko itu." Indra terus bergumam dalam hati saat di perjalanan.

Indra memutuskan untuk masuk ke dalam toko tersebut,

"Selamat datang,"
sapa seseorang yang sepertinya pemilik toko.

"Kau pasti sedang mencari kue ulang tahun untuk kakakmu."

"Eh, bagaimana anda bisa-"

"Saya punya kue yang cocok untuknya, tunggu sebentar ya." Potong sang pemilik toko kue.

"Hmm..aku kurang yakin toko ini ada, perasaan di sekitar sini gak ada toko kue yang namanya aneh gini. Dari namanya aja udah misteri." Gumam Indra dalam hati.

"Nah, ini kuenya."

"Whoa...keren banget, kakak pasti suka. Tapi, berapa harga kue ini?"

"Ambil saja, kau adalah pelanggan pertamaku."

"Terima kasih"

Indra pun berjalan pulang ke rumah dengan senang sambil membawa sekotak kue yang diberikan tadi.

***

"Kak..kakak! Bangun!"

"Hmm..?"
Zaki mencoba untuk membuka matanya. Tak lama kemudian, Zaki bangun dari tidurnya. Indra menyodorkan kue ulang tahun kepada Zaki, dengan lilin yang menyala.

"selamat ulang tahun Kakak."

"memangnya kakak ulang tahun?" Zaki mencoba duduk sembari menggosok-gosok matanya.

"Iya, hari ini kakak ulang tahun yang ke 18, tiup lilinya!" Zaki berpikir, tanggal berapakah sekarang? Ah, 25 tanggal ulang tahunnya. Dia mulai ingat kembali dan lebih sadar dari tidur panjangnya.

Zaki meniup lilinnya.

"Potong kue nya.. potong kue nya.. yey!" Indra bersemangat sekali membaantu kakaknya memotong kue tersebut.

"Makan kuenya.. makan kuenya.." Setelah terpotong, Indra dan Zaki pun memakannya bersamaan.

Setelah mereka memakan kedua kue tersebut... Tiba-Tiba,

PUFF!!!

Zaki dan Indra berada di suatu tempat yang asing, sambil membawa tas. Tempat yang begitu aneh dan tidak diketahui.

"dimana kita, dan mana kuenya?" Zaki kebingungan dengan keadaan yang sangat tiba-tiba ini.

"aku tidak tahu. Kakak, aku pengen pulang." Indra merasa aneh dan dia kebingungan akan hal yang terjadi. Otaknya saja sudah tidak bisa berpikir logis.

Terlihat, ada seorang pria yang berjalan menuju ke arah mereka berdua. Mukanya tidak terlihat karena di tempat ini, tiba-tiba terdapat banyak kabut aneh yang, mengelilingi orang tersebut.

Saat jaraknya sudah sampai 10 meter di depan Indra dan Zaki, ia memberikan sepucuk surat kepada Zaki,

"Kau harus menandatangani ini." Suara beratnya bergema di sekeliling tempat.

Zaki membuka surat tersebut lalu dengan pulpen yang ia ambil dari tasnya, tanpa berpikir panjang, Zaki menandatangani surat tersebut tanpa membacanya.

Tiba-tiba orang itu menghilang. "Orang aneh," batin Zaki. Sedangkan Indra mungkin berpikir bahwa orang itu menyeramkan. Bagaimana tidak, muka tidak terlihat, baju panjang berwarna hitam, juga kesan suara yang menyeramkan membuat semua orang berpikir, "dia aneh".

"Kita di sini karena kita makan kue ulang tahunnya kan?" Tanya Zaki dengan raut wajah penasaran.

"Iya kali ya..kue itu asalnya dari toko kue misteri yang ada di dekat rumah,"

"Bukannya di dekat rumah gak ada toko kue yang nama tokonya itu?"

"Gak tau...trus kuenya juga dikasih sama pemilik tokonya."

"Hmm.." Zaki mencoba berpikir dengan tenang dan tidak gegabah.

Zaki dan Indra tidak tahu akan kemana dan mengapa, jadi mereka tidak tahu akan bagaimana.

***

Maaf kalo ceritanya sedikit dirubah 😯

Semoga kalian lebih suka cerita yang ini😄

Jangan lupa 'VOTE' dan 'KOMENTAR'
karena saya butuh dukungan dan tanggapan kalian..😄😅

Terima Kasih sudah membaca🤗

Waktu Petualangan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang