BAB 2

2.1K 106 71
                                    

Air mulai turun dari atas dan hinggap di kulit dua remaja yang sedang duduk diatas motor.

"Aska, hujan nih. Neduh dulu yuk!"

Mendengar itu, Aska langsung menepi dan berhenti di depan toko bunga. Banyak orang-orang yang aktivitasnya saat ini sama seperti Aliya dan Aska. Berteduh.

Jam tangan Aska menunjukkan pukul setengah lima sore. Hujan semakin deras. Diliriknya Aliya yang sibuk sendiri dengan ponselnya, tak sengaja Aska melihat percapakan Aliya dengan ayahnya.

Tatapannya beralih ke motornya. Aska mengetuk-ketukkan kakinya. Dia kembali menatap Aliya.
Rambut Aliya terlihat lepek. Mereka harus segera pulang, tapi hujan tak kunjung henti.

"Ka, kayaknya kita bakal kejebak hujan sampe malem deh" tangan Aliya menggapai ujung seragam Aska, dan sedikit menariknya.

"Ya dan gue sekarang kayaknya kena busung lapar"

"Ih! Apaan sih!" Aliya cemberut.
Aliya mengedarkan pandangan. Matanya menyipit, tatapannya sekarang tertuju pada cowok berseragam. Seragamnya beda. Tapi bisa dilihat dari wajahnya kalau cowok itu anak SMA.

Cowok itu basah kuyup. Segera dia turun dari motor dan berlari ke teras toko. Posisinya sekarang tepat di samping Aliya. Cowok itu menyisir rambutnya dengan tangan. Tak sengaja air dari rambutnya terkena wajah Aliya.

"Aduh!" Aliya langsung mengusap wajahnya. "Mas, hati-hati ya, lihat sekitar juga. Air nya kena saya, nih!"
Cowok itu menatap Aliya. Yang ditatap malah pergi berpindah tempat.

Cowok itu diam.

Semuanya diam.

Menikmati hujan. Atau mungkin tidak.
Hingga akhirnya waktu telah menunjukkan pukul lima sore. Dan teras toko tersebut sepi. Yang berteduh tadi telah hilang, pergi menuju rumah masing-masing.

***

Alunan musik terdengar di ruangan bernuansa biru. Seseorang yang menempati ruangan itu terlihat sangat menikmati lagu tersebut. Mungkin saja dia saat ini menganggap dirinya penyanyi lagu yang diputarnya sekarang.

"I'm way too good at goodbyes... I'm way too good at goodbyes"

Hari ini hari Selasa. Aliya bisa beristirahat karna bimbelnya libur. Biasanya kalau libur bimbel begini, Aliya bakal buka buku dan belajar sendiri. Tapi untuk sekarang...

"Libur dulu deh belajarnya!" batin Aliya berteriak walaupun sebenarnya tidak bisa.

Aliya ingin bersantai-santai di kamar. Mata indahnya mengamati foto yang dipajang dengan bingkai berwarna putih. Fotonya dengan Aska. Aliya tersenyum, betapa bahagianya bisa memiliki sahabat seperti Aska. Mereka berteman sejak kecil. Pertama kali bertemu saat Aliya pindah ke rumah yang dia tempati sampai saat ini.

Rumahnya dengan rumah Aska terbilang tidak dekat dan tidak jauh. Rumah Aliya ada di blok D dan rumah Aska ada di C. Mereka bertemu waktu ngaji di masjid komplek. Waktu itu Aska gak sengaja menjatuhkan sepeda Aliya dan membuat sang pemilik menangis. Dengan gantlenya, Aska kecil langsung meminta maaf dan memeluk Aliya.

Ingin tertawa rasanya bila mengingat hal itu kembali.
Aliya masih mengamati sudut-sudut ruangan tersebut. Ini kamar tamu rumah Aska. Sudah dua kali dia menempati kamar ini. Yang pertama, alasannya juga sama seperti sekarang. Aliya mengambil ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp. Tangannya mulai naik turun di atas layar.

Aktivitasnya terhenti saat suara wanita berumur 38 tahun itu memanggil Aliya dan membuat Aliya harus pergi ke ruang makan.

ALASKA #Wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang