*Azka POV*
"Azka nggak mau pindah ke New York....Azka senang tinggal disini mah..."ucapku tak terima dengan keputusan mama.
"Tapi sayang,papa mau kita ikut dia ke New York...apa kamu nggak sayang mama" balasan mama membuatku terdiam.Saat aku harus membahagiakan orang tua,tapi aku juga akan menyakiti seseorang yang bahkan terlalu rapuh untuk berdiri.
"Tapi mah,aku harus menemui seseorang sekarang juga..Azka harus menjelaskan semuanya mah.."
"Sayang ..sekarang lagi hujan deras sayang.Papa juga sebentar lagi sampai,jadi kamu nggak usah kemana-mana lagi"ucap mam menahanku
"Tapi mah..Azka udah janji untuk menemuinya..Azka udah janji nggak akan pernah meninggalkannya..Azka ud..."ucapanku terpotong ketika suara klakson mobil sudah terdengar pertanda aku harus segera berangkat.
"Ayo sayang "ucap mama menuntunku kedalam mobil.
"Maafkan aku tak bisa menepati janjiku yang bahkan belum satu jam yang lalu kuucapkan,maaafkan aku membuatmu menangis,maafkan aku yang tak bisa menemanimu untuk melawan dunia seperti yang sering kau katakana.Aku harus pergi,bukan berarti aku takkan kembali .Aku akan kembali,dan kuharap kau masih tetap menungguku di tempat biasa kita menghabiskan waktu.Bila akhirnya kau tak sanggup menungguku lagi,beritahu hujan bahwa kau kecewa denganku,ceritakan kepada hujan betapa kau membenciku,agar setelah aku kembali hujan akan menceritan semua yang kau ceritakan padanya."
Aku memandangi setiap sudut jalan yang kulewati.Kurasakan air mataku mulai membasahi pipiku.Aku tak sanggup membayangkan bagaimana wanita serapuh dia akan hidup tanpa aku disisinya.Aku bahkan tak sempat memberikan kabar,setidaknya aku harus menjelaskannya.
"Maafkan aku,aku pasti akan kembali.Walau disaat saat kau tak lagi sudi bertemu denganku,akan kubuktikan bahwa aku tak pernah bermaksud meninggalkanmu".Air mataku semakin deras, betapa aku akan sangat merindukanmu.
Ku hempaskan tubuhku diatas sofa.5 jam penerbangan membuat badanku kelelahan.
"Aku bahkan tak bisa melupakanmu walau sesaat.Ku mohon tunggulah aku seperti aku yang akan terus menunggu waktu sampai kita akan bertemu lagi".Kupejamkan mataku untuk setidaknya mengurangi rasa lelahku.
Aku terbangun saat kudengar panggilan mama.Sudah jam 8 malam.sudah hampir 2 jam aku tertidur.
"Sayang..bangunlah.Sebentar lagi makan malam".ucap mama yang kuyakin bertiak dari dapur.
"Iya mah..."balasku dan bangkit segera menuju meja makan.
"Malam sayang..apa kau tidak merindukan papa,hm ."ucap papa sambil memelukku.
"Tentu saja Azka rindu papa.apa papa sehat?".
"Tentu saja sayang.apalagi ada kamu disini,papa makin sehat pastinya".balasnya dengan semangat.
"Papa.."Ucapku sambil memeluk papa.Aku benar-benar merindukannya.
Aku memang jarang bertemu dengan papa.Karena papa selalu diluar negeri mengurus bisnis disisni,New York.Setelah berkompromi dengan mama ,akhirnya papa memutuskan untuk pindah kesini.Saat mengetahuinya tentu saja aku menolaknya,tapi aku juga tidak mau membuat mama dan papa sedih dengan sifat egoisku.Tapi aku malah menyakiti wanita yang paling berharga setelah mama.
"Aku akan kembali..tunggulah"Yakinku dalam hati.
"Makan malam sudah siap"ucap mama sambil meletakkan piring terakhir dimeja makan.
Kami makan dalam hening,karena peraturan ketika makan tidak boleh berbicara.Jika kita berbicara kembali kepasal 1.Apa ini ?
"Apa kau sudah makan ?"Gumamku
![](https://img.wattpad.com/cover/126987792-288-k372837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Wishper- Ketika Hujan Datang
Romance"Pergilah ,jika pada akhirnya kau takkan kembali.Jangan pernah tinggalkan rindu,jika akhirnya kau harus berlalu" "Sejauh mana bayangmu hilang,sejauh itu juga bayangku lenyap.Hujan,biarkan jejaknya terus memudar,tapi jangan bisikkan padaku betapa...