Chapter 5

18 4 0
                                    

#Azka POV*

"Kau akan mengurus kantor cabang di Jakarta...."ucap papa saat dia memanggilku keruangannya.

"Papa serius ..?"tanyaku tak percaya.

"Tentu saja ,sayang...."balas papa tersenyum.

"Bukankah itu yang kau tunggu selama dua tahun...untuk kembali ke Indonesia..?"lanjut papa lagi.

"Terima kasih...."jawabku memeluk papa.

Aku sangat terkejut saat papa bilang aku bisa kembali ke Indonesia.Mengapa tidak,aku sudah menunggu selama 2 tahun untuk ini.Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya,kurasakan detakannya semakin tak karuan ketika wajahnya terbayang.

"Aku akan kembali.Apa kau masih menungguku ...?"

********************************************************************************

Hari ini aku mengambil penerbangan pukul 7 pagi.Aku ditemani Dea,karena papa dan mama harus menghadiri acara kantor.

"Aku akan merindukanmu.."ucapku pada Dea.

"Kuharap begitu...Jangan lupa salamku pada wanita itu..Oke..?Bisiknya ditelingaku.

"Baiklah...aku akan masuk sekarang...Dahhh".

Setelah Drama perpisahan singkatku dengan Dea,sekarang aku sudah duduk di kursi pesawat menuju Jakarta.Disebelahku seorang wanita dengan wajah yang terlihat sangat cantik sedang sibuk dengan Hp-nya.Dia bahkan tak menyadari kedatanganku.Aku berdehem untuk setidaknya aku dianggap ada olehnya.

"Apa kau juga akan ke Indonesia...."ucapku memulai percakapan,dan aku benar-benar menyesalinya.

"Bukankah sudah jelas kalau ini menuju Jakarta...kok masih nanya sih...Kebanyakan makan micin ya..."Celetuknya panjang tinggi.

Aku hanya terdiam setelah mendapat ceramah mendadak dari wanita itu.Kurasakan kantuk mulai menyerang seluruh saraf tubuhku.Tanpa perintah kurasakan mataku mulai terpejam.Sepertinya aku akan bermimpi.

Setelah penerbangan yang memakan waktu 5 jam,akhirnya aku sampai di bandara Soekarno Hatta.Tak ada yang menjemputku,karena aku memang tak menginginkannya.Aku tak langsung menuju apartment,melainkan ke Desa tempat tinggalku dulu.Kurasakan lagi Jantungku yang berdetak tak normal.Kurasa orang-orang akan mendengar suara detakannya.Aku sangat gugup hanya sekedar untuk bertemu dengannya."Bukankah aku terdengar konyol ?"

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke Desa tempat kelahiranku.Kuperhatikan setiap sudut desa ini yang tak banyak berubah meskipun telah termakan waktu selama 2 tahun.Hanya beberapa bangunan yang ditambah,tapi masih terlihat sangat asri.Satu hal yang selalu kuingat tentang Desa ini,sebuah rumah sederhana yang mungkin sekarang sudah terlihat sangat tua.Sibuk dengan pemikiranku,tanpa sadar aku sudah sampai di depan rumah itu.

"Tok...Tok..Tok....permisi..."ucapku dengan suara yang dibuat-buat.Aku tidak mau dia menyadari kedatanganku,karena ini adalah kejutan.Aku tak hentinya tersenyum membayangkan ekspresinya ketika bertemu denganku.

Beberapa kali kuketuk pintu rumah yang sudah terlihat sangat usang,bahkan bangunan ini terlihat sudah tak layak huni.Tak kunjung ada respon kucoba memanggil namamu ,namun tak ada jua yang menyahut.

"Apa kau sedang pergi..."Gumamku pelan.

"Dia sudah pindah 2 tahun lalu..."suara seseorang membuatku menatapnya penasaran.

"Pindah...?.Apa yang ibu maksud seorang wanita yang tinggal dirumah ini sendirian...?"tanyaku tak percaya.

"Iya...dia pindah setelah seorang laki-laki mengantarnya pulang,kurasa mereka sepasang kekasih..."jawaban itu membuat otakku bekerja lebih keras.Aku bahkan tak mampu mencerna perkataannya.

Rain Wishper- Ketika Hujan DatangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang