Enjoy reading guys!!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
05.00 WIB
Kring ... kring ...
Alarm sudah berbunyi, membangunkan pemiliknya yang masih tertidur pulas diatas ranjang. Dengan mata terpejam gadis itu meraih jam wekernya yang berada diatas nakas, dan mematikan alarmnya. "Oh.. Sudah jam 5 rupanya," gumamnya sambil mengusap matanya perlahan. Segera ia duduk ditepi ranjangnya dan meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Setelah dirasa kesadarannya terkumpul, ia bergegas ke kamar mandi dan barulah berpakaian rapi.
Bagi sebagian orang mungkin minggu pagi adalah waktunya untuk berolahraga, bersantai, atau bahkan melanjutkan mimpi indah yang sempat tertunda karena bunyi alarm. Tapi, hal-hal itu tidak berlaku untuk gadis cantik yang satu ini. Ia tidak akan membuang waktu berharganya di minggu pagi seperti ini.
☺☺☺
Gadis cantik itu sekarang sudah berada ditaman. Tidak, ia tidak berolahraga seperti orang lain. Lalu, untuk apa ia berada disana? Gadis itu hanya ingin membaca buku novel sambil mendengarkan lagu favoritnya. Ia sangat menyukai udara pagi, menurutnya itu bersih dan sejuk.
"Untung aja taman ini belum terlalu ramai" ucapnya sambil mengedarkan pandangan ke sekitar taman itu. Ia duduk disalah satu bangku putih panjang dan mulai membaca buku novelnya dengan penuh konsentrasi. Begitulah dia, setiap bertemu dengan buku ia diharuskan untuk berkonsentrasi penuh agar apa yang disampaikan penulis dapat dicerna otaknya dengan baik. Maka tak heran, ia sangat mahir dalam meringkas isi buku. Dalam waktu 5 menit ia mampu menuliskan kembali isi buku yang telah ia baca dengan waktu maksimal 30 menit, tentu tergantung dengan ketebalan bukunya juga.
Dia adalah Renatha Chantika Widyatama. Kalian bisa memanggilnya Natha. Anak kedua dari 2 bersaudara. Kakaknya bernama Raffael Athallah Widyatama. Raffa, begitulah panggilan namanya dari Natha. Natha sangat menyayangi Raffa, begitupun sebaliknya. Keduanya sangat akrab, tak jarang juga orang mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
"Abang cariin daritadi, ternyata kamu malah asik disini sendirian" ucap seorang laki-laki yang berada disamping Natha. Tanpa aba-aba ia langsung duduk di sisi kursi yang kosong di sebelah Natha. Natha yang mendengar suara itu sempat terlonjak kaget, namun kemudian ia kembali tenang. Karena ia mengenali suara itu, sebelumnya ia sempat berpikir bahwa orang itu adalah penjahat yang akan menculiknya dan meminta uang tebusan kepada kedua orangtuanya.
"Abang mah ngagetin Natha aja, Natha kira tadi itu penculik tau. Abang ngapain disini? Ganggu konsentrasi Natha aja deh" dumel Natha sambil memanyunkan bibirnya lucu.
"Heheh santai dong dek. Abang kesini cuma mau jagain adek abang tersayang." ujar Raffa dengan senyum manisnya yang membuat Natha tersipu malu.
"Kalo sampe Natha diculik, nanti abang ga boleh tinggal dirumah lagi. Emang Natha mau abang diusir sama mommy and daddy?" lanjutnya dengan menatap mata Natha sendu. Natha yang mendengar itu pun langsung menggeleng kuat-kuat. Ia tak akan pernah bisa jauh dari kakaknya. Sampai kapanpun ia akan sangat menyayangi Raffa. Natha tak akan rela jika dirinya harus dipisahkan dengan Raffa.
"Bagus deh. Sini peluk dulu, abang kangen. Udah lama abang ga meluk Natha." Ucap Raffa santai sambil merentangkan kedua tangannya. Lalu memeluk Natha dengan sangat erat. Begitupun dengan Natha, ia membalas pelukan Raffa tak kalah eratnya.
"Natha juga kangen sama abang. Pokoknya abang harus janji, jangan pernah ninggalin Natha ya. Natha ga mau jauh-jauh dari abang" ujar Natha seraya memeperingatkan Raffa agar tak pergi jauh-jauh darinya. Raffa hanya mengangguk lalu seulas senyuman terbentuk dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOVE ON
Teen FictionNatha. Seorang gadis cantik nan ramah, namun pendiam dan tertutup. Ia mencintai ketenangan dan suka menyendiri. Semenjak awal pertemuannya dengan seorang cowok dingin itu, perasaan aneh mulai bersemi dihatinya. Perasaan yang tidak pernah ia rasakan...