Chapter 3 : Daragon (1)

32 4 1
                                    

Warning typo ! 😅
Happy reading 😁

~•~

"Hiks... hiks... hiks... siapa yang (hiks) melakukan ini (hiks) padamu ?"

~~~

Kita pergi ke 1 bulan yang lalu, di Gunung Gyrmina >>>

Shirena sedang bersiap-siap pergi ke dalam gua yang berada di belakang istananya, tersembunyi diantara pohon-pohon tinggi dan rapat. Di dalam gua itu, tinggal lah seekor naga besar bersisik merah keemasan. Nama naga itu adalah Daragon---teman dekat Shirena.

Note : Bagi yang kpopers, pasti tau siapa 'Daragon' 😅😂

Shirena memakai baju dress selutut berwarna merah dan sepatu boot berwarna coklat. Lalu, ia membuka gerbang istana dan berlari ke belakang istana.

"Daragon, anoíxte to spílaio. Egó eímai, Shirena.", ucapnya ketika sampai di belakang istana. Kata-kata itu adalah kata kunci untuk masuk ke dalam gua Daragon (seperti mantra).

Penjelasan sekilas tentang Daragon si naga + Flashback >>>

Carl Jiyoung adalah nama asli dari Daragon (penistaan seorang Daragon 😅😂 *evil laugh* *lupakan*). Dulunya, ia adalah seorang remaja tanggung yang sangat tampan di desanya. Ia tinggal berdua bersama ayahnya.

Ayahnya sangat berharap kalau Jiyoung akan menjadi seorang ksatria sepertinya. Tapi, Jiyoung tidak bisa menolak keinginan hatinya, ia ingin menjadi peneliti. Tentu saja, sang Ayah yang mudah emosi itu marah besar kepada Jiyoung. Di lingkungan pergaulannya, teman-teman Jiyoung mendukung cita-citanya karena menjadi peneliti termasuk jenis pekerjaan yang sangat langka di Arendelle. Apadaya, sang Ayah tetap tidak setuju walau Jiyoung berlutut sekalipun. Jiyoung memutuskan untuk pergi tanpa pamit dari rumah dengan perbekalan seadanya dan merantau sampai ke Gunung Gyrmina---tempat tinggal Shirena. Beberapa penduduk tidak mengetahui dimana istana 6 Queens tersembunyi---termasuk Carl Jiyoung.

Saat ia melihat sebuah gunung besar yang berdiri kokoh persis dihadapannya, ia berwah ria. Karena ia hampir tak pernah pergi jauh dari desa, apalagi melihat gunung besar di hadapannya. Jiyoung berjalan melewati hutan-hutan yang pohonnya semakin meninggi dan semakin rapat. Ditengah-tengah hutan, ia mendengar suara denting kecil dan kemilau kecil yang indah, seperti kunang-kunang tapi di siang hari. Jiyoung terus berjalan dan sampai ia di depan gua besar di kaki gunung Gyrmina. Karena lelah setelah merantau jauh, ia beristirahat di dalam gua.

~~~

"Shirena, apakah kamu melepaskan kupu-kupu volcano nya ?"

"Tidak, bunda."

"Lantas siapa yang melepaskannya ? Kupu-kupu itu adalah kupu-kupu langka ! Kupu-kupu volcano jarang terlihat berkeliaran dan mereka bisa sangat membantu kita untuk mengendalikan Gunung Gyrimina !", bunda Shirena terlepas membentak Shirena kecil yang masih berumur 12 tahunan karena saking kesalnya.

"Hiks... ta-tapi bu-bukan Shirena yang me-lepaskan-nya... hiks...", Shirena yang masih kecil mendengar bentakan bundanya spontan menangis.

"Shirena, jujur saja !", sahut Mitzu---anak dari temannya bunda Shirena---peri api.

"Tapi memang (hiks) memang bukan (hiks) aku pelakunya (hiks) !", elak Shirena setengah membentak.

"Shirena, please say the truth. Bunda tidak mengajarimu untuk berbohong 'kan ?", tanya bundanya sekali lagi.

6 QUEENS : FIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang