"Perjodohan Twins"(KMS&OSH)

Chapter~19

"Kalian... sungguh ingin bertemu dengannya? Ku harap kalian tak menyesalinya"

Jin POV

Aku sangat senang karena Sohye dan Hyura telah memaafkan ku bahkan sekarang kami makan bersama.

"Hari ini makanan nya enak sekali" Jun makan dengan lahap.

"Benar Unnie..."aku juga makan dengan lahap.

"Jin sebenarnya kami tak memaafkan mu begitu saja" Sohye yang berhenti makan.

"Benar... kami memiliki persyaratan" Hyura yang terlihat mencurigakan.

"Apa itu?" Aku sangat penasaran.

"Kau harus memperkenalkan kami dengan nampyeon mu itu dan ia harus mengajak kami jalan" jelas Sohye.

"Benar dan itu harus malam ini" sambung Hyura.

"Mwo? Banyak sekali permintaan kalian" ucap ku.

Apa mereka sudah gila ingin masuk ke dalam hutan serigala. Aku saja belum di ajak jalan dengan Xiumin sejak menikah.

"Apa kau setuju Jin?"tanya Sohye.

"Tetapi..." aku ingin berbicara tetapi di potong.

"Jika kau tak mau... kami tak akan berbicara lagi pada mu" Hyura melipat kedua tangannya.

"Ne... aku setuju" ucapku dengan berat hati.

"Hore... malam ini kita akan jalan" teriak kedua nya dan Unnie hanya tertawa.

"Kalian akan jalan kemana?" Chanyeol yang baru datang.

Jika mereka memberitahu Chanyeol maka akan tamat riwayat ku.

"Kami akan jalan2 ke rumah Sohye dan ini hanya yeoja saja yang boleh ikut" untung saja Hyura tak memberitahunya.

Sekarang aku harus memikirkan bagaimana cara ku agar bisa berbicara pada Ajhussi es itu.

Xiumin POV

Saat aku masuk ke dalam rumah setelah pulang kerja, aku melihat Jin sedang membersihkan rumah. Ia mengepel, menyapu dan mengelap semua hiasan rumah.

"Ajhussi... sini biar ku bawakan tas dan semua berkas mu itu" ia langsung mengambilnya dari tangan ku.

"Tak... aku bisa membawanya sendiri" aku pun meninggalkannya.

"Ahjussi apa kau ingin minum kopi, es atau teh. Akan ku buatkan semua yang kau mau?" Ia berjalan mengikuti ku tetapi aku langsung menutup pintu kamar.

Ada apa dengan yeoja babo itu ia sungguh aneh. Saat aku akan mengganti baju tiba2 saja ia masuk ke dalam kamar.

"Apa kau ini penguntit?" ucap ku memakai baju kembali.

"Mianhe Ajhussi... aku hanya ingin bertanya apa yang kau inginkan?" Ia berbalik badan.

"Sudahlah... aku tau apa maksud mu. Sekarang bicaralah apa yang kau mau?" Ucap ku.