surat perpisahan

24 3 0
                                    

Suhu Malam sudah terlalu dingin untuk dirasakan, kulitku sendiri yang bisa mengerti, dan dia mulai membisikannya ke seluruh bagian tubuhku. Udaranya sangat tak nyaman. Mungkin memang tertidur adalah satu-satunya jalan namun aku tak punya sandaran, bahkan rasa kantuk pun aku tak punya. disela-sela lamunanku aku terpikir dengan kejadian sore tadi yang terus terbesit dalam pikiran ku.

Rabu, 16: 00 , 11 april 2017

Sore itu tepat dihadapanku telah duduk seorang wanita yang selama dua tahun ini kuanggap sebagai bidadari dalam hidupku, kepalanya tertunduk diiringi linangan air mata yang membasahi wajah teduhnya, dia menyodorkan secarik surat. Dan langsung bangkit, ia sempat memelukku sejenak dalam situasiku yang belum benar-benar mengerti apa maksud dari pemberian surat ini.

Iya...

Nama wanita tersebut adalah nur zahra, biasa aku memanggilnya dengan zahra. Sosok wanita yang telah mengisi penuh hati ku ini, dan pada hari ini tepat di hari dan tempat ini menjadi saksi bisu sebuah kisah cinta dan perjuangan seorang lelaki demi menemukan tempat sandaran yang bisa membuatnya nyaman dan bahagia bila berada di sisinya. Hubungan kami telah memasuki tahun kedua tepat hari ini, namun aku belum benar-benar mengerti dengan kejadian sore tadi. Tangan ku masih terus memegangi surat pemberian zahra yang masih belum berani aku membacanya. Akhirnya aku terlelap dalam tidurku dengan banyaknya pertanyaan tentang zahra.

Mentari pagi terbit dari ufuk timur dan menembus jendela kamar tidur ku. Tidak seperti biasanya hanya ada satu pemberitahuan di handphonku dan itu dari teman ku yang mengingatkan ku untuk mengisi absensinya, biasa penyakit mahasiswa. Biasanya zahra selalu menelpon ku pagi-pagi sekali hanya untuk mengingatkan ku untuk sarapan, dengan kata-katanya yang sudah ku hafal. "selamat pagi haikal sayang jangan lupa sarapan dan jangan sampai telat ke kampus ya" namun hari ini tidak ada ucapan penyemangat bagiku di pagi ini. Ku lirik jam dinding di kamarku yang telah menunjukkan pukul delapan yang tandanya sejam lagi aku harus sudah berada di kampus. Aku tidak ingin mendengar ocehan di sertai ceramahnya pak yasir yang merupakan dosen terkiler di kampus ku.

Setelah jam kuliahku selesai, aku langsung bergegas menuju ke rumahnya zahra. Jarak dari kampusku ke rumah zahra dapat di tempuh dalam waktu 15 menit dengan kecepatan normal, dalam perjalanan pikiran ku selalu di penuhi tanda tanya apa yang terjadi dengan kekasihku zahra, setibanya ku di rumah zahra ,keadaan rumahnya sepi tak terlihat mobil milik ayah zahra yang biasa terparkir di halaman rumah, tapi mungkin saja ayah zahra sedang tidak berada di rumah. Ku coba ucapkan salam sampai tiga kali tapi tak ada satu orang pun yang keluar dari rumahnya, namun hanya ada tetangganya yang keluar dan menghampiriku lalu mengatakan "maaf mas, keluarga pak muzammil sudah pindah sejak kemarin"

Seketika hati ini bagai terkena sambaran petir, kaget bercampur dengan kesedihan, disaat itulah terbesit di ingatanku dengan surat pemberian dari zahra kemarin sore. Ku ucapkan terimakasih kepada bapak tersebut dan langsung menuju ke rumahku. Dalam perjalanan pulang air mataku mulai menetes aku tidak bisa menjalani kehidupan ini tanpa hadirnya zahra di sampingku,"kemana kamu zahra sang penyemangat hidup ku ini" ucapku lirih.

Langkah ku cepat menelusuri rumah , adik ku yang sedang duduk di ruang keluarga tampak heran melihat kelakuan sang kakak yang tampak gelisah dan tergesa-gesa menuju kamarnya,

ku gapai surat pemberian zahra yang semalam kuletakkan di atas tumpukan buku-buku bacaanku. Tanganku ragu untuk membukanya, tapi semua jawaban dari kejadian menghilangnya jejak zahra ada didalamnya. Ku coba kuatkan hatiku untuk membaca surat pemberian zahra.

Dear haikal

Aku sayang kamu, bahkan sangat menyayangimu, aku tak sanggup untuk mengatakannya padamu, dan satu hal yang harus kamu tau tanganku berat ketika harus menulis setiap kata di surat ini, terlalu banyak air mata di setiap katanya.

Haikal aku harus ikut dengan keluargaku yang pindah ke jerman.

Jaga dirimu baik-baik, jangan malas pergi ke kampus ya.

Salam cinta

Zahra Sang penyemangat❤

Bersambung....

titip rindu dari berlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang