02 ~ Farel Rajendra

65 4 0
                                    

Happy reading!!!

"Mau gue anter?" Tawar Sheila.

"Nggak usah, disana kan?" Afra menunjuk ke arah toilet dan Sheila mengangguk.

Afra semakin menjauh dengan langkah panjang-panjang, membuatnya kehilangan keseimbangan dan...

Bruuuukkk!!!

Afra mengaduh kesakitan, mengusap-usap pantatnya yang tadi mencium lantai akibat bertabrakan dengan seseorang.

"Bisa jalan nggak sih lo?", Afra menengadah menatap pemilik suara yang menggelegar itu.

"Ma- maaf, gu- gue nggak se- sengaja." Afra mengernyitkan dahinya, masih menatap cowok itu, merasa tidak asing dengan wajahnya.

"Lo lagi?", geram cowok bertubuh atletis itu, sedangkan Afra tersenyum kikuk ia yakin itu cowok yang tadi pagi.

Rasanya Afra ingin mati saja, bertemu dengan cowok itu sama saja ia menyerahkan diri pada malaikat maut. Apalagi mengingat ancaman cowok itu.

Gue maafin lo. Awas kalo nanti lo nabrak gue lagi, gue cincang lo pake tangan gue sendiri.

Takut bercampur gelisah, itu yang Afra rasakan sekarang. Dia nggak ingin dan nggak akan mau mati Cuma-cuma di tangan cowok kejam ini. Apalagi dengan kondisi yang menahan panggilan alamnya itu, rasanya Afra ingin pipis di sini saja, pokoknya nggak kuat.

Tanpa berpikir dua kali Afra kembali berlari menuju toilet yang sudah di depan mata meninggalkan cowok serem di depannya itu.

Kasian banget lo cowok galak ditinggal pergi cewek se-cuantik Afra. Hahaha, author bahagia.

Cowok itu semakin geram memandang Afra yang berlari terbirit-birit meninggalkannya.

"Tuh anak ngajak gelut, oke gue tunggu disini. Awas aja kalo nanti keluar, gue serang pake mulut habis-habisan."

*****

"Sheil, makasih ya. Karena lo gue bisa selamat."

Kedua remaja itu kini tengah berjalan di koridor menuju kelasnya, keduanya juga tampak lebih akrab.

"Sante aja kali Ra, kita kan temen. Btw, kenapa tadi Farel bisa di depan toilet gitu? dia sengaja nungguin lo apa gimana?"

"Panjang ceritanya", singkat Afra.

"Tapi lo nggak  di apa-apain kan?" Afra menggeleng menanggapi pertanyaan Sheila.

"Cowok tadi namanya Farel, Farel Rajendra. Dari namanya aja udah keren banget apalagi orangnya. Dia emang terkenal badboy, sangar, kejam, galak, judes. Sekali lo berurusan sama dia lo nggak akan bisa menghindar, dan jangan lupakan dia sebagai juaranya sma kita. Tapi ganteng kan? Semua siswi yang ada disini juga fans beratnya dia dan Gue salah satunya. Sekali lo berani ganggu Farel, sedetik kemudian fans-nya dateng ngehajar lo habis-habisan. Ungkap Sheila panjang kali lebar kali tinggi sampe ketemu volumenya."

"Termasuk lo?" Afra memicingkan matanya, menatap curiga gadis di depannya.

"Nggak, karena gue masih punya hati." Afra mengangguk-angguk samar, tanda mengerti.

"Tunggu, tadi lo bilang Farel Juaranya sma kita? Maksudnya?" Afra terlihat tertarik dengan topik pembicaraannya itu.

"Farel itu sebenernya pinter, nggak tau kenapa dia berubah jadi begajulan dan urakan seperti yang lo liat. Farel juga jagonya berantem, dia selalu jadi yang terdepan dalam tawuran."

"Udah tau begitu kenapa masih pada nge-fans sama dia", kesal Afra.

"Gue kan tadi udah bilang dia ganteng, wajahnya aja kebule-bulean emang siapa yang bisa menghindar dari pesonanya?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With AfraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang