Apakah seseorang bersalah bila mempunyai mimpi?
Bukankah mimpi adalah hal yang dapat membuat seseorang bangkit meski telah terjatuh? Bahkan berkali-kali. Mimpi adalah tongkat yang mampu memapah seseorang menuju keberhasilan setelah kegagalan.Namun mengapa jalan untuk menggapai mimpi itu begitu sulit? Begitu tajam seperti duri yang mampu melukai tangan hanya dengan menyentuh ujungnya saja.
Menurutku mimpi mempunyai beberapa definisi tergantung pada seseorang yang menargetkan mimpi tersebut. Misalnya mimpi untuk menjadi seseorang yang sukses dalam kehidupan dunia atau mimpi untuk menjadi seseorang yang sukses dalam kehidupan akhirat atau bahkan mimpi untuk menjadi seseorang yang sukses dalam kedua hal tersebut, sukses dunia dan akhirat.
Percayalah tidak ada orang yang lahir dalam keadaan bodoh. Kebodohan hanyalah hasil dari kenikmatan yang selalu kita dapatkan ketika malas. Malas untuk belajar dan berjuang, itulah sebabnya mengapa tak jarang orang yang sukses dalam hal duniawi lebih sedikit dibandingkan orang yang tidak sukses. Karena orang malas lebih berjibun jumlahnya ketimbang orang yang gigih dan tak berhenti berjuang. Karena orang yang menyerah ketika gagal hanya dalam sekali coba lebih banyak dibandingkan orang yang bangkit ketika gagal berkali-kali.
Tidak ada pula orang yang terlahir penuh dengan dosa. Dosa adalah hasil dari kelalaian kita yang selalu menikmati godaan syaitan, yang selalu membiarkan syaitan membawa kita pada hal salah yang dibungkus oleh keindahan.. Itulah sebabnya mengapa menjadi orang yang shalih lebih sulit daripada menjadi seorang yang pendosa. Karena pada dasarnya menjadi orang jahat itu lebih mudah ketimbang bertahan menjadi orang baik disela sela godaan syaitan yang menggiurkan. Untuk seseorang yang ingin sukses dalam hal dunia maka ia harus belajar, berjuang dan terus tangguh. Untuk seseorang yang ingin sukses dalam hal mencapai ridha-Nya, maka ia pun harus berjuang dan bersabar untuk melakukan sesuai perintah Nya dan melawan segala godaan syaitan.Lalu bagaimana dengan orang seperti ku? Apakah orang sepertiku masih pantas mempunyai mimpi? Bahkan aku tidak masuk dalam kategori orang yang pantas mencapai mimpi baik dalam hal dunia maupun akhirat . Aku tidak belajar dan cenderung malas, juga sangat lalai dan berdosa. Aku hanya mengerti mengeluh ketika sesuatu yang ku inginkan tak dapat aku capai. Betapa tidak tahu malu nya aku ini?
Mempunyai mimpi tapi tak berjuang, berani menyalahkan Nya saat mimpi ku tak mampu kucapai. Bahkan saat ku tahu bahwa aku adalah seorang pendosa. Aku hanya mengeluhkan pepatah "semua akan indah pada waktunya"
Karena menurut ku waktu yang kata orang akan indah pada waktunya itu tak pernah datang padaku. Bahkan dalam keadaan yang harus serba di syukuri ini aku hanya bisa mengeluh.
Aku salah aku berdosa dan aku sadar. Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba-hambaNya bahkan untuk pendosa sepertiku sekalipun.
Mungkin jika Allah memudahkan semuanya tanpa harus aku berusaha, aku takkan pernah sadar bahwa mimpi itu butuh perjuangan atau bahkan aku tak kan sadar bahwa dosa dosaku yang tak terhingga ini dapat menghalangiku mencapai mimpi, atau bahkan Allah sedang membuat ku menjadi seorang penyabar dan membuat ku sadar untuk kembali kepada Nya. Apapun Itu Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hamba Nya karena Ia lebih tahu apa yang kita butuhkan dari pada diri kita sendiri. Allah selalu menyiapkan Kejutan - kejutan yang tak kita ketahui dibalik ujian Nya.Maka dari itu untuk orang-orang yang pernah putus asa seperti ku, atau untuk orang-orang yang selalu berusaha. Semoga kita selalu dapat berusaha menjadi lebih baik dihadapanNya dan tak lagi menyerah untuk mencapai mimpi. Semoga kita akan lebih kuat dibandingkan dengan ujian yang sedang menanti. Karena mimpi itu hanya akan dicapai oleh orang-orang yang mampu lolos melalui segala proses seleksi nya, bukan untuk orang yang hanya ingin berhasil tanpa pernah berani untuk memulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Beranjak Dewasa
Non-FictionSungguh menjadi wanita dewasa ini memanglah sulit. Mengetahui cobaan yang kita hadapi adalah sesuai porsinya. Semakin dewasa tidak indah jika masalah kita tidak semakin rumit, karna kedewasaan mengajarkan kita bagaimana masalah bisa kita kalahkan.