Chapter 4 : Ah Chéng

16 5 2
                                    

"Heiiii....! Tunggu! Aku bilang berhenti kau!" Perintah Yuè Ling pada pemuda yang terus berusaha melarikan diri itu.

Yuè Ling ingin sekali melempar dan menghantamkan guzheng miliknya ke arah pemuda itu agar dia berhenti kabur. Jika saja benda ini bukan benda kesayanganya mungkin benar-benar akan dia lakukan.

Setelah hampir setengah shíchén mereka bermain kejar-kejaran bak tikus dan kucing akhirnya pemuda itupun menyerah.

Sambil terengah-engah pemuda itu berkata, "Hei, aku menyerah... Sebenarnya siapa kau? Kenapa mengejarku?"

Yuè Ling benar-benar ingin sekali menghajar pemuda ini. Berani-beraninya dia kabur begitu saja tanpa bertanya terlebih dahulu siapa Yuè Ling dan membuatnya harus berlari-lari seperti anjing mengejar pemuda ini selama setengah shíchén, setalah itu hanya mendapatkan pertanyaan 'Siapa kau?'!

Yuè Ling hanya bisa mengelus dadanya sambil berusaha menahan amarah yang hampir saja meledak, sembari menjawab, "Namaku Yuè Ling. Aku seorang pemain guzheng. Sebenarnya aku hanya ingin meminta bantuan padamu. Tapi--"

Pemuda itu kemudia memotong kalimat Yuè Ling sebelum iya menyelesaikan kalimatnya.

"Jadi? Kau hanya ingin minta bantuan dariku? Kalau begitu kenapa kau harus mengejarku?" Tanyanya dengan polos.

Aghhhhh!!! Kali ini Yuè Ling benar-benar emosi... "SIAPA YANG MAU MENGEJARMU?! ITU SEMUA SALAHMU! SIAPA SURUH KAU LARI?! JIKA KAU TAK LARI AKU TAK AKAN MENGEJARMU! DAN JIKA KAU LARI DAN TAK KUKEJAR BAGAIMANA CARANYA AKU INGIN MEMINTA BANTUAN? SIAPA YANG MEMINTAMU KABUR TANPA BERTANYA DULU.. HAH?! SIAPA?!!!

Pemuda itu sontak gemetaran ketika Yuè Ling mengaung bak singa dan ingin menangis.

"Huff..." Yuè Ling kini merasa sedikit lega dan tenang setelah melepaskan kekesalan yang iya pendam dari tadi. Dan ketika dia kembali menatap pemuda itu, pemuda itu benar-benar mulai menangis.

"Hei... Kenapa kau menangis? Hei, jangan menangis. Hei! Aku bilng berhenti menangi! Kau itu laki-laki! Hei!"

Yuè Ling benar-benar dibuat pusing selama berusaha membujuk pemuda itu agar berhenti menangis. Sayangnya, semakin Yuè Ling membujuknya semakin pemuda itu menangis.

Yuè Ling telah melakukan beberapa cara untuk membuat pemuda itu berhenti menagis namun gagal. Dan akhirnya Yuè Ling kembali kesal dan berterik lagi...

"Aghhhh!!! Hentikan! Jika kau menangis lagi akan kutampar pipimu hingga ibumu pun tak bisa mengenalimu!"

Pemuda itu sempat terdiam sejenak sebelum dia mulai terisak kembali.

"Hei! Kau itu bayi atau apa? Kenapa terus menangis? Dasar bocah."

Spontan pemuda itupun protes, "Aku bukan bocah!"

"Hmmm... Masa? Kalau kau bukan bocah kenapa terus menangis? Ah... Aku tahu... Kau pasti bayi yang terjebak dalam tubuh besar. Paling cuma tubuhmu saja yang besar tapi kau masih anak kecil! Iyakan?!"

"Tidak! Aku ini sudah 18 tahun! Aku sudah besar!" Bantak pemuda itu.

"Aku tidak percaya! Masa? Kamu sudah 18 tahun? Kalau begitu kenapa kau terus saja menangis dan ketakutan seperti anak kecil?" Yuè Ling terus memprovokasi pemuda itu untuk mengalihkan perhatiannya.

Mereka terus berdebat hingga pemuda itu diam seribu bahasa setelah mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Yuè Ling.

"Baiklah... Mari kita lupakan masalah yang tadi, sekarang mari berkenalan sekali lagi. Namaku Yuè Ling, aku seorang pemain guzheng yang tengah menjadi gelandangan. Dan kau?"

Noble [Hiatus!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang