First Meeting With Father

0 0 0
                                    


Esok hari pun datang, mengawali pagi yang cerah hari ini. Sinar matahari yang menyorot rumah mewah milik Alex membuat Kate terbangun dari tidurnya.
“Duh...aku dimana?,” ucap Kate pelan yang masih merasa pusing.
“Tok...tok...tok...,” suara pintu diketuk dari luar.
“Siapa?masuk saja...tidak dikunci kok!,” ucap Kate singkat.
“Clek...,” suara pintu dibuka oleh Alex.
“Pagi kate...loe udah bangun?,” sapa Alex sambil membawa sarapan untuk Kate.
Kate hanya tersenyum pada Alex, terlihat lesung pipi di wajahnya dan merah merona.
“Kate, by the way kan loe mahir tuh ngelukisnya, terus gue punya kabar bagus buat loe!!!salah satu hotel terbesar di jakarta pusat ngadain acara pameran lukisan, dan pemilik hotel itu namanya Carlos Wilson so...gue termasuk tamu undangan,” ucap Alex panjang lebar.
Saat Alex mengatakan nama pemilik hotel, seketika Kate menelan ludah karena terkejut mendengarnya.
“Apa kamu bilang???Carlos Wilson!!!,” ucap Kate histeris.
“Iya, Carlos Wilson pemilik hotel itu...,” ucap Alex menengaskan pada Kate.
“Lex, itu nama Ayahku Carlos Wilson yang Ibu bilang padaku,” ucap Kate yang matanya sudah berkaca-kaca.
“Jadi, Carlos Wilson bokap loe...yang selama ini loe cari-cari!,” ucap Alex yang tak menyangka.
Kate hanya mengangguk pelan, air mata Kate pun terlihat di wajahnya.
“Yahudah, loe pengen kan ketemu bokap loe...berarti sekarang loe ngelukis dulu ntar jam 9 kita berangkat ke hotel,”ucap alex menjelaskan
Alex pun bergegas menuju kamarnya, untuk mengambil peralatan lukisnya dan kertas kanfas yang sudah berbentuk segi empat panjang di kayu.
Setelah itu, dia berjalan dengan cepat menuju kamar tamu dan masuk ke dalam, serta menyerahkan paralatan lukis pada Kate yang berada di tempat tidur.
Kate pun mulai melukis, ia melukis tanah kelahirannya yaitu bali pemandangan pantai kute yang begitu indah.
Sementara Alex mandi untuk pergi ke hotel itu, setelah selesai melukis Kate beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Sedangkan Alex sudah keluar dari kamar mandi, dan ia berjalan menuju lemarinya untuk mengenakan t-shirt putih, dipadu dengan cardigan abu-abu bergaris putih, serta jeans panjang hitam.
Kate pun sudah siap dengan long dress ungu, dipadu dengan lejing putih dan hight shoes putih di kakinya.
Mereka pun keluar dari rumah bersamaan menuju garasi, kemudian menaiki motor cross putih milik Alex seraya melaju, dengan cepat menuju perjalanan ke hotel.
1 jam berlalu, motor Alex sudah terparkir di area hotel, dan keduanya pun turun dari motor sembari melangkah cepat memasuki hotel serta membawa lukisan buatan Kate.
Alex dan Kate menuju lift untuk pergi ke lantai 2, acara pameran lukisan itu.
Tak berapa lama akhirnya, mereka menginjak lantai 2 lalu menghampiri panitia lukisan dan menyerahkan lukisan Kate padanya.
Panitia segera memajang lukisan itu, di tempat yang telah disediakan untuk penyeleksian lukisan.
10 menit berlalu, pemilik hotel telah datang ia adalah Carlos Wilson kelihatan sangat berwibawa dan bijaksana dengan para bodyguard disampingnya.
Sontak Kate terhenyak, melihat sosok yang selalu ia ingin merasakan kasih sayangnya, sekarang ada dihadapanya.
Kate mulai berkaca-kaca mencoba menahan air matanya, yang tak sanggup melihat sosok Ayahnya.
Acara pameran lukisan pun dimulai, dan dihadiri tamu-tamu penting yag hadir untuk membeli lukisan dengan harga yang tinggi termasuk Alex yang mewakili Papahnya.
Penyeleksian pun dilaksanakan, dengan penawaran yang rendah hingga peawaran yang paling tinggi.
Para tamu pun, tak mau kalah dalam pelelangan lukisan, dan mereka terus berusaha untuk mendapatkan penawaran yang paling tinggi.
Sementara saat itu Kate tak kuat lagi menahan air matanya, ia menitikan air mata perlahan dan berkata.
”Ayah, akhirnya aku bisa bertemu denganmu di jakarta,” gumam Kate dalam hati sambil memandang Ayahnya dari kejauhan.
Sementara Alex hanya, melihat Kate dengan rasa iba karena dia baru bisa bertemu Ayahnya di jakarta.
Sekian lama menunggu penyeleksian, akhirnya penawaran paling tinggi sebesar 400 juta yaitu lukisan Kate Marghareta pemandangan pantai kute yang indah.
Serta dimenangkan oleh Tommy Daniel yang tak lain adalah Papah Alex.
Saat mendengar lukisan Kate Margahreta, sontak Carlon Wilson teringat masa lalunya anak yang ditinggalkan waktu dia masih kecil demi karirnya 16 tahun yang lalu.
“Baiklah mohon kepada saudari Kate Marghareta, saudara Alex Daniel, dan pemilik hotel diharapkan untuk maju ke depan,” pinta sang pembawa acara.
Mereka bertiga pun maju ke depan, Alex memberikan cek sebesar 400 juta pada Kate sembari tersenyum padanya.
Kate pun memberikan lukisannya pada Alex, serta Carlos Wilson menyerahkan cinderamata pada Kate Marghareta sambil tersenyum padanya.
“Kamu mempunyai bakat seni yag tinggi, ”puji Ayah pada Kate.
“Terima kasih pak...Carlos Wilson,” ucap Kate gugup.
Kemudian mereka turun, dari panggung kembali ke empat duduknya, panitia pun menutup acara pameran lukisan dengan mengucapkan salam.
Saat Carlos Wilson ingin beranjak pergi, tiba-tiba ada sebuah suara yang memanggilnya.
”Ayah...,” ucap Kate lantang, sambil berlari ke arah Carlos Wilson yang berdiri terpaku.
Kate pun memeluknya begitu erat, Carlos hanya terdiam tak berbicara sepatah kata pun.
“Ayah yang meninggalkan aku, sejak aku bayi bukan...dan wanita yang dicintaimu bernama Naisyla Marghareta,” ucap Kate panjang yang masih menangis terseduh.
“Benarkamu anakku Kate???,” ucap Ayah, seakan tak percaya dia bertemu dengan anaknya lagi.
“Tetapi aku ingin bertanya satu hal, kenapa Ayah meninggalkan Ibu dan apa alasannya?,” tanya Kate tegas sambil melepas pelukannya dari Ayah.
“Kate, Ayah egois memilih karir Ayah sebagai pengusaha hotel dibandingkan tinggal bersama Ibumu di bali,” ucap Ayah Kate panjang lebar.
Kate terdiam, dengan apa yang dikatakan Ayahnya dan teramat sakit rasanya di hati.
“Kate, maafkan Ayah!Ayah khilaf...itu masa lalu Ayah yang paling bodoh!!!Ayah lebih memilih karir, daripada tinggal bersama istri dan anak Ayah,” ucap Ayah memohon pada Kate.
“Apakah Ayah tahu, aku dari kecil tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ayah itu bagaimana???dan Ibu bekerja keras demi menyekolahkan aku!,” ucap Kate lantang.
“Ayah tahu, itu semua berat bagimu, untuk memaafkan Ayah...namun Ayah ingin memperbaikinya, dan Ayah akan selalu menyayangimu dengan sepenuh hati Ayah!serta Ayah akan bekerja keras demi membahagiakan kamu dan Ibumu,” ucap Ayah lantang, sambil menitikan air matanya yang tak kuat lagi untuk menahannya.
“Baik, Kate akan memaafkan Ayah...tetapi Kate pegang ucapan Ayah tadi!!!,” ucap Kate ketus.
“Nak, Ayah boleh minta satu hal sama kamu?,” tanya Ayah penuh harap.
“Boleh saja, kalau aku bisa melakukannya...,” ucap Kate masih ketus.
“Ayah minta kamu tinggal bersama Ayah, Ayah sendirian di rumah hanya ditemani pembantu dan bodyguard,” ucap Ayah memohon pada Kate agar tinggal bersamanya.
“Apakah Ayah tidak mempunyai istri atau anak?,” tanya Kate heran.
“Sampai detik ini, Ayah masih memcintai Ibumu, dan tak ada satu wanita pun yang bisa menggantikan Ibumu di hati Ayah,” ucapnya menjelaskan pada putrinya.
“Ya Tuhan, betapa besar cinta Ayah pada Ibu,” gumam Kate dalam hati sambil memandang wajah Ayahnya.
“Oke, Kate mau tinggal sama Ayah,” ucap Kate singkat sambil menyungkringkan senyumnya pada Ayah.
Sementara Alex berdiri terpaku, melihat kedua insan yang baru bertemu setelah sekian lamanya.
“Yah, tetapi aku pulang terlebih dahulu ke rumah Bibi...setelah itu esoknya aku akan izin pada Bibi untuk tinggal bersama Ayah,” ucap Kate menjelaskan pada Ayah.
“Yahsudah, Ayah pulang dulu yah nak!,” pamit Ayah pada Kate bersama bodyguardnya menuju lift untuk turun ke lantai utama hotel.
Disusul dengan Kate dan Alex menuju lift, sesampainya di bawah Alex dan Kate menuju parkiran.
“Lex, terima kasih yah!kamu sudah membantuku, sekaligus mempertemukan aku dengan Ayah,” ucap Kate pada Alex.
“Sama-sama, lagian gue juga seneng loe bisa ketemu ma bokap loe!,” ucap Alex sembari menepuk pundak Kate pelan.
Setelah itu mereka menaiki motor cross, dan melaju dengan cepat menuju perjalanan ke rumah Lucy.
Kate hanya mendekap erat pinggang Alex, dan bersandar di punggung Alex.
1 jam berlalu, motor cross putih milik Alex sudah berada di depan rumah Lucy yang megah, Kate pun turun dari motor cross Alex.
“Thank yah Lex, sudah mengantarkan aku pulang!,” ucap Kate singkat sambil tersenyum tipis.
“Yahudah deh, gue balik dulu yah...Assalamualaikum,” pamit Alex sembari menstater motor crossnya, dan melambaikan tangan pada kate.
Dan kate pun membalas lambaian tangan Alex.
Kemudian Kate masuk ke dalam rumah, dan menuju kamarnya, menaiki anak tangga sesampainya di kamar Kate merebahkan dirinya ke kasur serta mulai memejamkan matanya.


searching my father with soulmateWhere stories live. Discover now