23 tahun yang lalu ~
Mellisa kecil sedang asyik bermain di taman komplek. Melukis sebuah gambar di atas pasir.
"Buuuk," Melli jatuh tersungkur. Ternyata seorang bocah berbadan tambun dengan pipi yang mengembung mendoronnya dari belakang.
"Eh loe anak baru jangan main disini, ini wilayah gue! Gue hajar loe entar," bentak bocah itu dengan kasar.
Melli bahkan terlalu kecil buat jadi lawannya. Bagaimana seorang anak umur 4 tahun dapat melawan anak usia 10 tahun dengan badan yang setambun itu pula?
Dimana orang tuanya hei!
Melli hanya bisa terisak menangis melihat ada raksasa yang memarahinya.
"Meyiii kasih tau mama! Kalo kakak gendut item jeyek udah jahat sama Meyiiii!" Melli yang saat itu masih cadel memekik kesal pada Arka.
"Ngomong aja masih cadel! Dasar anak mama! Hus hus pergi sana!" Arka mengusir Melli dengan mengibas-ngibaskan tangannya.
Mellisa berlari meninggalkan Arka yang begitu menyebalkan. Dan mulai tertanam rasa benci yang begitu dalam terhadap Arka.
Sesampainya Mellisa dirumah dia langsung mencari Mamanya. Berlari-lari mengelilingi rumah yangembuat nafas Melli kecil jadi tersengal.
"Mamaaaaaaaaa..." teriak Melli.
Dan keluarlah Mama Melli dari balik hordeng, "Baaaaaa, kenapa anak mama sayang kok muter-muter dari tadi," Rima memeluk tubuh kecil putrinya.
"Mama jahat ahh! Dali tadi Meyi caliin mutel-mutel gak taunya Mama sembunyi," protes Melli.
"Ya Mama minta maaf abisnya Meli lucu sih lari-lari kayak tadi," Rima mencubit hidung Melli dengan gemas.
"Mama Meyi jatuh tadi ada kakak gendut item jeyek yang doyong-doyong meyiii maaaa! Teyus kakak itu mayah-mayah sama Meyii!" adu Meli kepada Mamanya.
"Hus Meli gak boleh ngatain orang kayak gitu nak, Mama gak suka ya kalau Melli ikut-ikutan jahat kayak kakak tadi," tegur Rima.
"Iya maaaa, tapi—"
"Udah ah Melli bau matahari, mending Melli berenang sama Mama," Rima menggendong Meli kecil dan Melli pun berteriak kegirangan.
Mood anak kecil mudah sekali diubah. Apalagi anak kecil seperti Melli.
Mellisa tumbuh jadi gadis yang ceria, cantik dan penuh dengan pesona. Dan Arka Wijaya tumbuh sebagai pengganggu hari-hari Melli. Arka selalu membuat keributan dengan Melli. Mengejek Melli atau tiba-tiba mendorong Melli yang berjalan di tengah teriknya matahari sepulang sekolah. Membuat Melli mengumpat kesal kepada Arka. Yang lebih hebatnya lagi Arka menyebarkan gosip murahan kepada pacar-pacar Melli yang berkunjung ke rumahnya. Bilang kalau Melli jarang mandi dan kentutnya bau jengkol karena Melli itu jengkol lovers. Padahal semua yang dikatakan Arka itu Hoax!
Melli hanya bisa mengumpat kesal kepada lelaki itu, pria tambun, hitam, jelek yang terus mengganggu hidupnya!
Setiap hari Arka tak pernah absen merusak mood Melli. Rasanya Melli ingin sekali membalas perbuatan Arka. Tapi tak ada satupun rencananya yang berhasil. Lagi dan lagi Arka yang menang!
Tapi suatu hari di bulan Juli tepat di hari ulang tahun Melli yang ke 17. Sang penganggu Arka pergi pindah ke London untuk melanjutkan S2-nya. Dan ini adalah kado terbaik dan terhebat bagi Melli.
"No more Arka! Yes!" Melli berteriak kencang di kamarnya dentuman musik terdengar begitu keras dari balik pintu kamarnya.
"No more Arka! No more Arka!" Melli berjoget ria, ber-euphoria atas kepergian Arka, akhirnya dia akan mendapatkan ketenangan di hidupnya.
Hari-hari berlalu dengan tenang tanpa gangguan Arka. Seperti yang Mellisa bayangkan hidupnya begitu tenang tanpa Arka. Akhirnya Mellisa bisa melewati masa mudanya dengan damai tanpa Arka. Tak ada lagi si penyebar berita Hoax. Tak ada lagi yang akan menjahilinya selepas sekolah.
★★★★★
Di umur Melissa yang ke 21 dia sudah mendapatkan gelar sarjananya di bidang manajemen bisnis. Mellisa tak berniat untuk bekerja dengan orang lain. Dia membuka sebuah cafe dari hasil kerja sambilannya menjual artikel dan tentu banyak uang sumbangan dari Papa nya. Papa Melli, Agus Soebono seorang Pilot jadi tentu uangnya banyak. Banyak sekali malah jadi Melli tak pernah khawatir tentang kehidupannya.
6 tahun menjalankan bisnisnya Melissa kini ahli di bidangnya. Dan bulan depan Melissa akan menikah dengan seorang pria yang begitu dia cintai. Mellissa sudah menjalin hubungan selama 3 tahun dengan Allan Wijaya.
Jangan hubung-hubungkan nama Wijaya ini kepada pria tambun, item dan jelek itu ya. Tentu Wijaya yang ini berbeda. Pria romantis dengan ketampanan seperti para dewa-dewa yang ada di Yunani sana. Manik mata hitam yang begitu membius Mellisa. Rahang tegas yang membuat Allan semakin gagah. Belum lagi dada nya yang bidang serta badannya yang tegap dan sikap Allan yang begitu romantis.
Allan bahkan memberi 1000 tangkai bunga mawar di hari dia melamar Mellisa. Beruntungnya Mellisa, seperti mendapat satu paket komplit pada Allan.
Mellisa sudah tak sabar menunggu hari dimana dia dan Allan akan tetikat secara sah dalam sebuah hubungan yang disebut pernikahan. Hati Melissa terasa gusar, jantungnya seperri ingin meloncat keluar.
"Ma, boleh gak Melli ketemu sama Mas Allan," Melli bertanya dengan Mamanya yang sedang masak di dapur.
"Aduh lagi dipingit kok minta ketemuan, udah gak tahan Mel," sahut Papa Melli yang sedang menonton berita di TV.
Mama Melli yang mendengar sahutan suaminya itu pun terkekeh, "tuh denger papamu Mel, mana ada calon manten ,cewek lagi minta ketemu, kamu kan lagi dipingit nak," sambung Mama Melli.
"Abisnya ya Ma.. Pa.. Mas Allan itu gak mau angkat telpon nya Melli, boro-boro angkat telpon bales sms aja gak mau!" Melli mendengus kesal dan kembali ke kamarnya.
Mama dan Papa Melli hanya bisa tertawa melihat tingkah putri semata wayangnya.
★★★★★★★
10 tahun telah berlalu, Arka kini telah berubah menjadi "Pria Dewasa".
Tepat di usianya yang ke 33 dia memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Arka disuruh melanjutkan perusahaan keluarganya. Wijaya Group, peeusahaan besar dengan banyak cabang di seluruh pelosok Indonesia. Sebenarnya bukan hanya itu, Arka mendengar bahwa Mellisa akan segera menikah minggu depan. Dia ingin melihat muka kesal Mellisa jika tahu Arka hadir di acara pernikahannya.
Arka mematut dirinya di depan cermin, meraih beberapa kemeja yang akan di pakainya besok di acara pernikahan Melli.
" gimana tampang si Meyi itu yah pasti kesel ngeliat gue hadir di acara nikahan dia!" Arka mengingat kenangan-kenangan wajah Melli yang begitu kesal setelah mendapat gangguan dari dirinya dulu.
Tak ada lagi Arka yang gendut, hitam dan jelek. Yang terpantul di cermin sesosok pria gagah dengan tinggi 186 cm, hidung mancung, mata dengan bentuk seperti almond dengan manik berwarna coklat dan rambut-rambut halus yang menutupi sebagian wajahnya. Otot bisep dan trisep nya terbentuk jelas apalagi sixpack nya sungguh menggoda.
.
.
.
.
.
.
Yuhuuuu Thor-B hadir dengan cerita baru !!!
Jangan lupa vote dan comment kalo mau cepet di update ~
Eaaa ngancem ~
Abaikan perkataan Thor-B yang sarkas tadi heheee
Doain aja Thor-B bisa update tiap hari yaaaa~
Dan jangan lupakan lapak Thor-B yang lain (jualan kali lapak)Ya baca terus Hot Partner dan Fate To Love You yaaaa
Yang belum baca gih sana bacaaaaa~
Harus baca pokoknya titik.
Terima kasih banyaaaak semuaaaa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Married My Enemy (A Wedding Series) COMPLETE ✔✔ Sudah Terbit Ebook Di Playstore
General FictionSudah tersedia di playstore dan playbook, Bisa cek link-nya di bio wattpad ini. Versi yang tersedia di playstore dan playbook beda ya, ada bonus chapter yang gak kalah menggemaskan :) Warning 18+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Not include sex sce...