Cahaya mentari tiba-tiba membangunkan Mellisa. Dia menatap jendela sudah ada siluet seorang pria di sana. Arka membuka hordeng jendela lebar-lebar. Sengaja membuat Melli yang sedang pulas-pulasnya tidur terbangun saat itu juga karena cahaya yang menusuk.
"Ya Allah Arka!!!" Melli teriak sekencangnya.
"Udah gak shalat subuh, bangun siang, bukannya nyapa suami pagi-pagi eh malah teriak-teriak," ketus Arka.
"Eh gue wajar gak shalat orang lagi dateng bulah lah elo? Emang subuh tadi shalat? Masih inget Tuhan?" Melli balik menyindir Arka.
"Astagfirullah dek Melli kok ngomongnya kasar sekali, suamimu ini rajin shalat loh," jawab Arka dengan nada yang dibuat selembut mingkin.
"Uweeeek gue muntah!"
"Lo hamil mel? Anak siapa? Si bangsat Allan?" Arka menghujani Melli dengan pertanyaan. Kini raut wajah Melli kesal sekali. Rasanya Melli ingin membunuh pria ini. Bisa-bisanya dia menikah dengan orang yang dibencinya.
"Faaak!" Melli menutup rapat wajahnya dengan selimut. Dia tak pernah bisa memenangkan adu mulut ini jika lawannya Arka.
Arka tersenyum bahagia. Menjahili Melli di pagi hari seperti mood booster bagi Arka.
Di balik selimut ada Melli yang sedang membaca beberapa kutukan untuk Arka. Sayangnya Melli bukan seorang penyihir jadi semua kutukannya gagal. Dan Arka masih ada di kamar itu bersamanya. Arka malah sedang asyik bernyanyi.
So baby pull me closer in the backseat of your rover.
That I know you can't effort bite that tatto on your shoulder.
"Berisik!" Melli menyibakkan selimutnya, tampak wajah Melli kesal. Sedangkan Arka masih terus bernyanyi dengan kencangnya, "itu lagu buat mantan! Gak cocok buat lo nyanyiin!" teriak Melli.
"Ini Babang Arka nyanyiin lagu buat Dedek Melli, kita kan mantan Mel!" goda Arka sambil mengerlingkan matanya.
"WHAT!!"
"Mantan musuh..." Arka bersenandung.
Melli pun beranjak dari kasur lalu pergi mandi. Dia tidak tahan dengan tingkah gila Arka. Lelaki itu tidak waras. Tingkahnya gila!
Melli sudah mandi ketika membuka pintu ada Arka yang tiba-tiba datang mengagetkannya membuat Melli berteriak kaget dan terlonjak ke belakang dan "Buuuk!" bokong Melli berciuman dengan lantai.
"Arka!!!!" Melli berteriak dengan keras.
"Sini-sini gue bantu," Arka mengulurkan kedua tangannya yang hendak membantu Melli.
Melli menerima uluran tangan Arka. Melli baru saja setengah berdiri dari jatuhnya dan Arka dengan perasaan yang tak berdosa melepaskan gennggaman tangan Melli. Dan "Buukk!" bokong Melli mencium lantai untuk kedua kalinya.
"Arka!!!!" kali inu Melli benar-benar murka.
Melli bangkit dari jatuhnya berjalan menuju Arka sambil mengelus-elus bokongnya yang terasa nyeri "Harusnya gue gak percaya Iblis kaya' lo bisa-bisanya nolongin gue!" Melli menunjuk-nunjuk dada Arka yang sama sekali tak bergeming.
Arka memutar kedua bola matanya dengan malas dan memasang senyum tak berdosanya.
"Lo tu ya Iblis yang gak punya tanduk!"
"Emang gue banteng ada tanduk, udah ah cepetan ganti baju, mau pulang gak?" Arka meninggalkan Melli lalu duduk di tepi ranjang.
"Atau lo sengaja dari tadi ngulur-ngulur waktu buat ganti baju, karena mau goda-goda gue! Badan lo itu gak seksi Melli walau cuma ditutup pakai handuk gitu!" sambung Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married My Enemy (A Wedding Series) COMPLETE ✔✔ Sudah Terbit Ebook Di Playstore
General FictionSudah tersedia di playstore dan playbook, Bisa cek link-nya di bio wattpad ini. Versi yang tersedia di playstore dan playbook beda ya, ada bonus chapter yang gak kalah menggemaskan :) Warning 18+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Not include sex sce...