Pukul 07.00
Tepat saat bel berbunyi, aku sampai disekolah. Huuuh lega rasanya dapat terbebas dari hukuman. Mungkin khusus hari ini adalah hari keberuntungan ku.
Setibanya dikelas, segera kudaratkan bokong ku dibangku. Dan kutenggelamkan kapal di laut Pasifik, aah salah maksudnya kutenggelamkan kepalaku diatas meja.
Tapi tunggu, ada yang ganjil kali ini.
Kemana orang - orang ? Rasa nya kelas ini tidak pernah sepi, Kecuali ..."NASAAAAA....."
Sepertinya aku mengenal suara berbahaya ini"NADEAAAA....."
Aku yakin panggilan maut ini lebih berbahaya dari tiupan sangkakala"NADEA SARASVATI....."
Kiamat dah kiamatKuangkat kepala ku dan kutampilkan senyum semanis mungkin
"KELUAAAR"
***
Aaarrrgg...
Baru tadi aku katakan bahwa hari ini hari keberuntungan. Nyatanya salah.Lalu kenapa aku tidak menyadari saat aku berjalan memasuki kelas si pako sudah berada dikelas ?
Heeeerrrr sudah lah.
Fyi guyss, pako itu panggilan kesayangan ku untuk guru Fisika disekolah, sebenarnya nama aslinya Santun Samosir, karena dia adalah guru dengan pikiran kotor atau aku sebut Omes, maka aku singkat nama nya jadi pako (pak omes).Bruggghh
"Astagaaa apalagi ini?" Gerutu ku dalam hati. Sebelum kuangkat tubuh agar dapat meneruskan perjalanan, ku dongkak Dan ku lihat orang yang menabrak ku.
Waktu terasa berhenti begitu saja.
Seketika tubuh ini menegang, keringat bercucuran dan jantung ini ...
Jantung ini berdetak 100 kali lebih cepat.Mengapa Tuhan ? Mengapa sekarang ?
.
.
.
.
.