3 Januari 2019
MalemBrumm.. Brummm
Suara yang memecah keheningan jalanan Seoul, ada banyak orang disini, bising
Banyak bau minuman yang menyengat, banyak adegan panas disekitar mereka, ya mereka. Para gadis malaikat yang menjelma menjadi iblis dimalam hari. Tampak sangat nakal dengan balutan baju ketat bertuliskan Queen, dengan mengendarai mobil sendiri sendiri.
Jennie di sini. Di belakang garis start, menengok kesamping kiri dan kanan, melihat musuhnya yang memandang dengan benci. Melihat teman temannya yang memandang semangat.
Aku harus menang
Saat kain dijatuhkan. Seperti peluru yang keluar dari sarangnya, Jennie melesat menembus angin malam yang mungkin segelas air jika dibiarkan diluar bisa jadi es.
dingin
Di tikungan terakhir, Jennie bisa melihat garis kotak kotak pertanda finish, penonton bersorak ria. Jennie tidak melihat satupun musuh di depannya. Ia sangat optimis.
Sampai
Satu mobil berwarna hitam menyelipnya tiba tiba dan memenangkan balapan. Tidak ada yang tau siapa yang ada di dalam mobil itu, hanya pantulan sesosok orang di dalamnya, seperti perawakan laki laki.
Setelah memenangkanya, orang asing itu langsung meninggalkan arena. Juga meninggalkan beribu tanda tanya di kepala Jennie.
Siapa, siapa, siapa -Jennie
Jennie keluar dari mobilnya dengan raut muka kesal. Bagi orang lain mungkin berada di posisi kedua sudah sangat beruntung, tapi tidak untuk gadis malaikat ini. Di otaknya masih berputar pertanyaan yang sama. 'Siapa yang sudah mengalahkanya tadi'
"Wahh Jen lu hebat, mari kita rayakan wuhuuuu" Kata Irene semangat, dengan menarik tangan Jennie menuju keramaian.
Jennie hanya diam, tak bergeming sedikitpun, dirinya masih kesal
"Mainkan musiknyaaa" Lisa menunjuk seseorang yang berada di meja Dj. Suara hingar bingar musik terdengar kencang.
Heran, kemana orangtua semua anak anak ini.Jisoo datang membawa beberapa botol, yang dia yakini itu minuman beralkohol.
"Kita mesti ngerayaain ini, lu seneng kan Jen, ini semua buat lu" Jisoo ngelirik Jennie