perkemahan satu malam

80 5 2
                                    

Dua:

Belum genap seminggu berada di sma, sekolah mengadakan perkemahan satu malam yang mewajibkan semua siswa ikut dalam kegiatan tersebut.

Sari sebagai wakil ketua kelas menuliskan perlengkapan yang harus di bawa.

"Emang wajib banget yaa? Aku gak yakin di kasih izin sama mama" protes ica cemberut.

" anak mami banget lu ah" sambar rina yang mulai menunjukkan kenakalan nya.

"Aku juga ragu mau izin sama bibik" tambah iwitya tersinggung akan perkataan rina barusan.

"Bercanda wot.. Eh wit"  ia melunjurkan candaan yang sama sekali tidak lucu.

"Woi ntar bawak jajan banyak-banyak yaa...aku suka laper kalo malem" sari meloncat ke tengah-tengah meja yang membuat ribut karna tertimpa badan besar nya.

"Iya kami yang beli terus kamu yang abisin" ucap iwitya mengerutkan dahi nya.

"Whaa... Udah berani yaa" sari, rina, dan ica melotot ke arah iwitya yang biasanya selalu diam ketika mereka bergosip ria.

Ke empat orang itu sedikit demi sedikit semakin dekat, bahkan  mereka sudah tau rumah masing-masing.

Karna jam pelajaran yang kosong, seisi kelas lebih memilih ribut dari pada memanggil guru ke kantor atau merundingkan perkemahan.

Semua sibuk dengan handpone lanyar sentuh mereka masing-masing.

Tiba-tiba masuk beberapa orang ,suasana hening.

5 orang pengurus osis datang membawa kotak kardus berukuran cukup besar.

"Mohon perhatian nya temen-temen" hentak laki-laki dengan perawakan tinggi cungkring.

"Mohon partisipasi nya, berhubung ayah dari saudara kita di ipa 5 telah meninggal dunia saya harap temen-temen bisa menyumbangkan dengan iklas"

Setelah penjelasan singkat, kardus yang telah di siapkan di kelilingi ke seluruh siswa.

" rajin-rajin aja kek gini, bisa abis uang jajan gua " sambar seorang laki-laki dari belakang.

" ANJING!  gila si dito " komen desi menahan tawanya.

" kalo emak aku denger bisa di tabok tu" ucap rina yang menguping dari tadi.

" panggil aja emak kamu ke sini, biar di tabok tu cowok sinting" sari memanggilnya dengan kata sinting karana tidak tau nama si pelaku.

"Gak ah..  Jemput nya capek"

"Tinggal gas motor aja kok capek.. Drem.. Drem.. " kedua tangan nya ke depan menirukan posisi saat bermotor.

" iya emang! , tapi kalo ngegas motor 2 jam apa gak pegel ni jari"

" mak lu dimane sebenernya?? " memasang muka penasaran bin songong.

"Di hati mu.. Hehe " kembali lagi rina bercanda garing.

"Tai goreng!!  " sari terkekeh jijik

" enak tu, di goreng kasih sambal balado wkwkwk" ucapan rina semakin membuat sari kesal sekaligus mual-mual.

" jijik rina.. Tai tai apaan??  " suara cempreng ica dari belakang sangat menganggu telinga.

" diam icaa.. " serempak sari dan rina menutup telinga risih..

" aaaa...  Tai emang rina ni" renggek ica dengan suara khas nya, tingkah ica yang seperti anak kecil membuat kedua mata teman yang berada di depan nya itu geleng-geleng kepala.

five for oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang