******" woi aku dengar ada anak baru di kelas kita" teriak salah satu pria di dalam kelas.
"Aku tau siapa, pasti putri pindah kesini"
" putri? Kamu kenal ca? " tanya rina yang sedari tadi sibuk selenderan di kursinya.
" kenal. Dia itu perna seSD sama aku, sebenernya sih kami gak begitu dekat"
"Tapi kamu yang sok akrab" sambung sari samil tertawa renyah.
"Sok tau kamu,tuuu dia. Dateng"
"Putrii!!!!!!" pekik ica dengan lengkingan nya.
Gadis yang bernama putri itu hanya tersenyum kecil.
Dengan membawa tas gendong berwarna hitam,dan tumpukkan buku di tangan nya ,wanita berkacamata itu memasuki kelas.
Sontak seisi kelas memperhatikan nya ,semua pandangan asing yang ia lihat terkecuali ica teman SD nya.
"Hai" bisik ica pelan seraya melambaikan tangan nya.
"Salting banget sih ca,kaya abis ketemu mantan" sahut iwitya merasa aneh kepada temannya itu.
"Ssstt.. Gak usah bahas mantan" balas nya singkat.
Setelah anak baru itu memperkenalkan dirinya di depan, ia pun duduk di sudut paling belakang.
Sendirian." yee.. Anak ipa coi,, pindah ke ips" lirik rina memperhatikkan gadis itu.
"Kenapa udah gak betah di ipa?? "
Tiba-tiba udin lelaki sunda itu mengejek habis putri di tambah ia memanggil nya dengan sebutan anak baru.
Mendengar semua anak mentertawai nya, ia hanya diam saja.
Bukan karna takut ,melainkan ia sadar sebagai anak pindahan sangat tidak mungkin bersikap buruk.
Ia tak ingin memberikan kesan buruk pada pertemuan pertama pikirnya.
"Hufff" hendus nya pelan.
Setelah buk fatma keluar kelas, ica menarik tangan putri untuk mengikuti nya.
Ia duduk setelah ica di samping nya, yang juga ada rina, iwitya dan sari pada meja itu.
" kenalin ni putri , temen aku yang tadi kuceritakkan"
"HAI!!! " jawab ketiga nya secara bersamaan dengan wajah datar.
" loh.. Irit banget hai nya, nanya apa kek jangan cuek gitu" ucap ica kepada ketiga orang di depan nya, sedangkan orang yang di beri pertanyaan malah sibuk dengan hendpone masing2.
Putri yang memperhatikkan hal itu, tetap diam tanpa kata sedikit pun.
"Sial, kalo gak mikir aturan udah gua babab ni orang" batin putri.
" engk pp kok ca, aku pergi dulu" putri berdiri dari tempat duduk nya.
BRAK!
kini semua mata tertuju ke arah ica, karena wanita itu baru saja memukul meja dengan sadis.
Saking sadis nya mulut iwitya terbuka sedari tadi.
Wow" kalian tu gak boleh gini, kata mama aku nambah temen itu makin bagus. Gak seharunya kalian bersikap kaya gitu sama putri. Dingin banget"
Kini wanita itu memayunkan bibir nya kesal.
" iyaaaa ica, mama kamu selalu benar" ucap sari malas..
"Iya sih ada bener nya juga" tambah iwitya.
" nama aku rina" di raih nya tangan putri untuk berjabat.
KAMU SEDANG MEMBACA
five for one
Humorperbedaan kami menyatu dalam tawa, jika saat ini kami hidup adalah karna kecintaan kami satu sama lain