1 hari SMA

144 7 3
                                    

Satu :

******

Lapangan basket yang penuh di gerumbuli sejumlah siswa baru , repot mengatur barisan di pandu seorang guru olaraga yang sangar.

Siswa dengan seragam smp yang beragam bercamapur dalam satu lapangan penuh.

Sementara keributan di kendalikan, tampak seseorang berdasi menaiki mimbar upacara.

Bapak yang kabar nya adalah kepala sekolah itu menyampaikan sambutan ke seluruh murid.

Rina mengandeng tas ransel berwaran biru polkadot miliknya tampak bingung dalam barisan paling depan.

Mata nya mengelilingi seisi lapangan, meneliti apakah ada murid yang memakai seragam yang sama dengan dirinya.

Teryata hasil nya nihil, kepercayaan diri rina langsung menurun drastis.

Dari sudut lapangan terlihat seseorang dengan seragam SMA menunjukkan kedua jempol nya kepada rina dengan maksud menyemangati.

Orang itu tak lain adalah rya kakak rina , usia mereka hanya berbeda satu tahun.

Saat rina kelas 3 smp rya telah lebih dulu pergi ke kota untuk melanjutkan ke SMA.

Tahun ini merupakan gilirian rina menyusul kakak nya itu , tapat nya hari ini adalah hari pertama rina masuk SMA sekaligus menjadi yang pertama jauh dari kedua orang tua nya.

"Hai, dari smp mana" sapa seorang gadis di depan nya tersenyum ramah.

"Dari smp 1 bengkulu utara" rina membalas senyum nya dengan sedikit malu.

Gadis yang belum di ketahui nama nya itu, langsung pergi ketika melihat rombongan yang terlihat seragam dengan nya menyusun barisan baru.

Kepsek yang sedari tadi berdiri di mimbar upacara mengeluarakan mic berwarna hitam.

Tes.. Tes.. 1..2..3..

Tampak kepala sekolah yang sedang menepuk-nepuk mic nya memastikan jika mic itu benar-benar berfungsi.

"Perhatikan anak-anak ,ada pengumuan penting"

Semua murid memusatkan perhatian ke sumber suara yang di depan.

Sementara kepala sekolah mengeluarakan lipatan kertas dari dalam saku celana nya, membacakan kepada semua murid baru.

Rina serius memasang telinga nya, sementara murid lain memisahkan diri membentuk barisan.

Nama yang di panggil akan membentuk barisan dan menjadi satu kelas.

Setelah mengisi formulir yang di berikan osis kemarin, rina yakin dirinya memilih jurusan ips.

Barisan pertama yaitu ips 1 telah di bacakan.

Rina... Ips dua..

Ketika mendengar nama nya di sebut, rina beralih menuju barisan baru yang telah terisi beberapa orang.

Barisan yang berjumlah 33 siswa itu, di pandu menuju kelas yang tak jauh dari lapangan basket.

Suasana kelas mendadak ribut , merebutkan posisi meja mereka masing-masing.

Sigap saja rina mengambil meja barisan paling depan yang berhadapan langsung dengan papan tulis.

Tak lama datang seseorang mengikuti dari belakang , orang yang mengenakan seragam serba orage itu langsung menempatkan dirinya di samping rina.

"Aku duduk disini yaa" sapanya sambil meletakan tas hitam berukuran besar.

"Oke" jawab rina singkat, ia sebenarnya ingin bertanya nama gadis bermata sipit dan berkaca mata itu.

five for oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang